Bagian 2 - BadDay!

19.3K 558 43
                                    

Happy Reading!
Maaf kalo partnya terlalu pendek:(

"Oh Tuhan! Abby! Abby! Abby! Jam 6 Pagi? Apa kau gila?! Ya Tuhann" Abby menggerutuki dirinya

Setelah mandi dan sarapan, Abby bergegas mengendarai motor vespa kesayangannya yang bernama "Piko". Entah, dengan secepat kilat ia sudah berada dilapangan parkir kantor barunya

Padahal baru saja ia mendapatkan pekerjaan baru, tetapi ia harus ditimpa kesialan yang memperburuk harinya. Tak lama bola mata Abby beralih pada arloji yang dilingkarkan pada tangan kirinya. 7.30

Didalam hatinya, ia sudah merasa bahwa sebentar lagi akan terjadi badai yang akan menimpanya

Langkah kakinya terus berjalan menelusuri kantor barunya, tak lama ia berjalan menuju lift lalu menekan angka 27.

Di depannya pintu sang CEO muda nan tampan itu "Ya Tuhan, apakah secepat ini aku kehilangan pekerjaan baruku?" Kata kata itu terus saja melayang layang di otaknya

Cklek!

"Permisi" dengan sopannya Abby menundukkan kepalanya didepan Avery

Satu detik, dua detik, tiga detik. Abby tak mendengar balasan dari sang CEO. Ia mendongakan kepalanya, menatap Avery

Avery masih saja berkutat dengan laptopnya

"Permisi pak" Ulang Abby

"Hmm" hanya itu jawaban yang Abby dengar dari Avery

Abby kembali mengeluarkan suaranya "Maaf pak, saya telat masuk kantor. Saya semalam nonton bola dulu pak, maaf pak. Saja janji ini kesalahan yang pertama dan terakhir" Kata Abby dengan satu tarikan nafas saja

"Hmm" Jawab Avery

"Jadi kamu mengakui bahwa kamu salah?" Tak lama Avery melihat Arlojinya

"Jam 7.45 kamu baru sampai kantor? Apakah kamu keluar dari perusahaan lama mu karna tidak disiplin? Bukan kah saya memerintah kamu untuk datang jam 6 pagi? Tidak ada alasan apapun di kantor saya" Wajah tampan Avery kini diselimuti raut wajah dingin, bahkan membuat suasana diruangan itu terasa membeku

Kini tatapan matanya beralih pada laptopnya "Sekarang kamu bersihkan seluruh toilet perempuan yang ada di kantor ini. Semuanya"

Abby hanya menundukkan kepalanya, lalu menjawab dengan wajah lesu "Baik pak akan saya kerjakan, tetapi ada yang ingin saya katakan. Bapak ada meeting dengan klien dari malaysia jam 10 pagi"

"Baik"

"Pak. Sebelum meeting dengan klien, Apakah bapak ingin saya membereskan semua keperluan bapak?"

"Tidak usah, biar saya memerintah yang lain saja. Hari ini kau hanya fokus membersihkan toilet saja, dan saya harap tidak ada kotoran sedikit pun yang menempel disetiap sisi toilet. Kau mengerti?!"

"Saya mengerti pak, baik. Saya izin untuk membersihkannya" ,Ucap Abby hendak meninggalkan ruangan sang CEO dingin itu

Mata Avery yang tadi hanya fokus pada layar laptopnya, kini beralih pada wajah Abby "Oh ya, kamu jangan berhenti sampai kamu mengerjakannya dengan bersih. Akan saya cek setelah kamu selesai mengerjakannya" Ekspresi datarnya masih terpampang jelas di wajah Avery

_______

"Boss gila! Apa dia tidak berfikir bagaimana tersiksanya Abby Quennery? 2 lantai, 1 toilet. Jadi seorang Abby harus membersihkan 14 toilet? Bukan badai saja yang menimpa, tetapi kiamat yang menimpa!"

"Hanya bermodalkan wajah tampan dan tubuh kekar. Tetapi tak punya belas kasihan" Batin Abby

9jam berlalu, Kini sudah menunjukan pukul 4 sore. Seharian ini ia terpaksa menjadi office girlnya CEO gila

Kini tampang wajah bagaikan bak model sudah luntur, yang tersisa hanya wajah seseorang yang lusuh dan seakan minta dibelas kasihani

Derap kaki terdengar di telinga Abby
Suara berat nan indah membuat Abby menoleh
"Apakah sudah kau kerjakan?"

"Siap. Sudah pak, Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk bapak?" Ucap Abby dengan sopannya

"Tidak"

"Ya sudah kau boleh pulang" Ucap Avery Tanpa intonasi sedikitpun

"Bukankah saya harus menyerahkan beberapa dokumen yang harus bapak tanda tangani?"

Avery merapihkan dasi lalu berjalan melewati Abby "Besok saja"

"Ta-pi pak--"

"Sudah saya bilang. Besok! Apa kau tidak mendengarnya Nona Abby? Apa harus saya ulangi lagi? Sudah, jangan melanggar perintah boss mu. Cepat rapihkan tataan pakaian dan rambutmu. Lalu bergegas pulang"

"CEO aneh. memerintah dengan seenaknya, mengusir seenaknya"

Abby hanya bisa mengelus dada, bersabar atas penderitaan yang kini muncul dalam hidupnya. Penderitaan seorang babu Avery Ramasaktya Dirgantara

_______

Pandangan Abby menelusuri lapangan Parkiran lalu terlihatlah sosok vespa kecil berwarna biru muda yang masih berada ditempatnya.

Abby berjalan menuju Piko si vespa biru muda kesayangannya itu, lalu dipakainya helm pengaman yang membuat Abby semakin terlihat imut walaupun kini wajahnya sudah lusuh oleh banyaknya keringat yang membasahi wajahnya "Abby capek, Abby mau tidur" batin Abby

Mesin Piko mati.
Mesin Piko mati.
Mesin Piko mati.

"Piko, ayoo. Abby mau pulang" Tangan Abby mengusap usap body Piko, seakan akan membujuknya agar menuruti perintahnya

Tiba tiba

Terdengar suara klakson mobil, lalu keluar lah sosok pria berjas hitam

Tbc...

Halo! Jangan lupa Vote dan Comment ya!

Ps:
Ngga maksa ko hehehe :D
Maksa dikit aja ko :P

Cie kangen :P nih udah update:)
Hhe salam grlica yaaa :*

My Possessive Boss (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang