Bagian 3

125 10 3
                                    

maaf atas segala TYPO yang bertebaran. hakcipta dilindungi. luv luv :) enjoy reading yaaapsss jangan lupa vote dan komentar ;)

---------------------------------------------------------------------------------------



Henderson, Nevada

5th February 2017



Krieeek.. srek.. sreek... sreek..

Suara langkah kaki yang menginjak ranting pohon dan deadunan kering yang ada di pemakaman itu mengiringi langkah dua sejoli yang saling bergandengan tangan. Menyusuri jalan setapak nisan demi nisan. Mencari makam kerabat mereka.

Mereka berdua berhenti didepan dua makam yang saling bersandingan. Dua makan itu dihubungkan dengan nisan yang berbentuk dua tangan yang saling bertaut

Di masing - masing nisan tertulis nama pemiliknya.

Revalino McLarren dan Dominic McLarren.

Isakan pelan keluar dari bibir seorang perempuan.

"Tenanglah Al, kita berdoa saja untuk mereka. Dan segera meminta restu pada mereka."

Yap, perempuan itu adalah Alessandra. Sudah satu tahun berlalu semenjak pertemuan tekhirnya dengan Dom dikejadian naas itu. Nanti malam adalah pesta pernikahan Ale dengan Dylan. Baru kali ini Ale mengunjungi makam suami dan anaknya. Setelah kejadian di Las Vegas Lake satu tahun yang lalu Dom dan Alessandra dengan segera di evakuasi. Nyawa Dom sudah tidak tertolong dan Ale harus tertidur dalam ketidak pastian selama tiga bulan. Dan selama tiga bulan itu Dylan selalu berada disamping Ale. Mengajak tubuh Ale bak mayat hidup berbicara setiap hari. Menceritakan perkembangan pernikahan mereka setiap harinya. Dan saat bulan ketiga Ale berada di rumah sakit ia membuka matanya. Rasa haru biru marasuki setiap persendian Dylan. Ia langsung memeluk tubuh mungil itu dan sehari setelahnya Dylan melamar Ale saat itu Ale hanya diam, belum bisa menjawab karena masih dirundung kesedihan. Kejadian penuh dengan kepiluan yang beruntun mengguncang Ale. Dylan mengerti dan memberi waktu untuk Ale, dia setia menunggu dan selalu ada saat Ale membutuhkannya bahkan disaat tidak dibutuhkan pun Dylan ada bersama Ale. Akhirnya setelah memulai lagi, dua bulan yang lalu mereka sepakat untuk melangsungkan pernikahan pada malam ini.

"Dom, sahabatku. Aku Dylan Theodore Sanders didepan makammu dan anak kalian meminta izin menjadikan istrimu sebagai pendampingku untuk selamanya dan kujanjikan jalan yang terang untuknya. Aku berharap kau merestui kami."

Alessandra tersenyum mendengar setiap kata yang diucapkan dengan mantap oleh Dylan. Betapa berartinya pria itu dalam kehidupannya.

"Aku berharap kau dan anak kita mendapat tempat yang baik disisi-Nya Dom. Aku selalu berdoa untukmu dan anak kita. Maafkan aku karena belum bisa menjadi istri yang baik untukmu. Aku juga memaafkanmu. Terimakasih untuk hari - hari yang menyenangkan diantara kita. Aku mencintai kalian."

Alessandra mengatupkan kedua tangannya dan memejamkan mata, berdoa dalam hati untuk kebahagiaan orang - orang yang sudah memberi warna dalam 26 tahun eksistensinya.

Angin bertiup sedikit lebih kencang dan Alessandra tersenyum akan hal itu. Ingatannya kembali ke saat beberapa jam yang lalu ketika ia bertemu dengan seorang anak kecil.

Anak itu berkata, "Jika kau berbicara di depan makam seseorang meminta restu atau mendoakannya dan tiba - tiba ada angin dingin yang menyejukkan dan membelai telingamu itu artinya orang itu mendengarmu Auntie dan membalas semua itu. Itu pertanda baik darinya." Ucap polos anak lelaki itu

FLASHLIGHTWhere stories live. Discover now