Ivy adalah anak tunggal dari keluarga Greene, marga sang Ayah yang berasal dari Inggris.
Sedangkan Ibunya blasteran Korea-Inggris, dari marga Han. Sejak SMP Ivy bersekolah di Korea, karena itulah ia jadi fasih menggunakan bahasa Korea.
~~~~~~~
Ivy, Miya, Hye-Mi, dan Yuri, sudah saling mengenal sejak SMP, sedangkan Hye-In saat SMU.
Sejak SMP, Ivy banyak disukai oleh murid laki-laki, tapi sayangnya dia selalu menolak mereka, dengan alasan sudah di jodohkan.
Saat berliburan, Ivy tiba-tiba saja mengingat hal yang ia bicarakan bersama teman-temannya saat masih SMP.
Flashback:
Sepanjang perjalanan menuju kelas 2-A, Hye-Mi, Yuri dan Miya silih berganti mengajukan pertanyaan pada Ivy tepat setelah gadis itu menolak pengakuan cinta dari kapten sepak bola dan beberapa murid laki-laki lainnya.
"Ivy!, They want you to be their girlfriend, but mengapa kamu menolak mereka?" Kata Hye-Mi bertanya, dengan sedikit menggunakan bahasa inggris, karena Ivy belum fasih dalam berbahasa Korea.
"I told them i already have fiancee, and Aku hanya tidak dapat menerima mereka, just it." Jawab Ivy dengan aksen inggris-nya yang masih kental.
"Oh... But they handsome and also rich, jadi mengapa kamu menolak?" Tanya Yuri.
"Hah... Mau seganteng dan sekaya apapun aku tidak suka pada mereka, I told ya, I already have fiancee, and jika kamu menyukai mereka, why you don't ask them to go out with you?" Jawab Ivy dengan malas.
"Ih... aku tidak suka pada mereka, karena mereka terlalu arrogant you know!" Kata Yuri, sambil memeluk badannya yang merinding.
"Hm... Berarti dia sangat berarti bagimu ya?" Tanya Miya dengan tatapan menggoda.
"Iya, dia sangat berarti bagiku." Kata Ivy dengan nada suara yang dipelankan.
"Jadi kalian sudah pernah bertemu?"
"Siapa namanya?"
"Apa kalimat yang selalu kamu ingat dari ucapannya?"
Tanya Miya, Yuri dan Hye-Mi secara bergantian, dan membuat Ivy tersipu malu juga kebingungan untuk menjawabnya.
"Aku sudah pernah bertemu dengannya saat masih berusia 6 tahun, namanya Harry Goldstein, dan kalimat yang paling kuingat darinya adalah..." Jawab Ivy dan menahan kalimat terakhirnya itu.
"A...ha..." Respon teman-temannya tanda bahwa mereka mengerti, dan menunggu kalimat berikutnya yang akan di keluarkan Ivy.
"Kalimat yang paling kuingat darinya adalah...." Kata Ivy sambil menarik nafas dalam untuk menghilangkan rasa malunya itu.
"Always You and Forever You..." Kata Ivy dengan perlahan-lahan.
"What!" Hye-Mi, Miya dan Yuri kaget dan serentak berteriak di depan Ivy.
"I don't understand what you meaning guys." Kata Ivy dengan kebingungan.
"It so sweet, Ivy." Jawab Yuri.
"That was so... such a beautiful word." Jawab Miya.
"It has deep meaning, you know?!, By the way, kapan kalian akan bertemu lagi, and dimana dia sekarang?" Jawab Hye-Mi dan mulai bertanya lagi.
"For now on, I can't meet him, but my parents said that I will meet him again in Senior High School, tapi pada tahun ketiga, sebelum kita lulus." Jawab Ivy dengan wajah yang terlihat kecewa.
"Maybe, if you meet him again, dia akan melamarmu lagi, tapi bukan karena perjodohan, but who knows, what will happen in the future." Kata Hye-Mi untuk menghibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Vampire Prince
VampirePria yang selalu muncul dalam mimpinya akhir-akhir ini, benar-benar bertemu dengannya di dunia nyata. Park Hye-Mi gadis biasa yang terikat takdir dengan Lee Jun-Pyo seorang pangeran vampir yang bersikap dingin padanya, pada saat pertama kali bertemu...