A New Suprise!

26 0 0
                                    

Hari ini, seperti biasa aku berangkat dari asrama, menuju kampus dengan membawa beberapa buku - buku fisika. Oh ya namaku adalah Craig, Craig Mallard. Aku adalah mahasiswa jurusan Fisika di Cambridge. Aku adalah seorang mahasiswa biasa yang punya cita - cita menjadi seorang pemain sepakbola professional. Hari - hariku diisi dengan kuliah, klub, dan tugas. sama seperti biasanya. Bangun tidur pukul 07:00 pagi, sarapan, dan berangkat kuliah. lalu, pukul 15:00 pergi ke klub untuk latihan, tapi itu juga tidak sering. terkadang aku harus meninggalkan latihan demi praktikum maupun tugas - tugas yang membelenggu. Kalau ada waktu senggang, aku berlatih di klub hingga larut malam. Fisika bukanlah pilihanku pada awalnya, tetapi ini adalah pilihan ayahku, dan aku sebagai anak terakhir dari 4 bersaudara harus menerima kenyataan bahwa aku tak akan menjadi seorang pemain sepakbola dalam waktu dekat. Sebelum ayahku meninggal, ayahku berpesan bahwa akan tiba saatnya bahwa apa yang ayah pilihkan untukku itu benar. Well, perkataan itu justru nembuatku tambah malas. Ketiga kakakku tidak mendengar ataupun terima dengan pilihan ayah dan membangkang dengan memilih jalannya sendiri. Alex salah satunya. Ayah menyuruhnya masuk jurusan kedokteran, tetapi ia lebih memilih seni dan drama di London. Damien, memilih menjadi seorang marinir ketimbang masuk kuliah, dan Sarah memilih untuk masuk biologi kelautan di Bournemouth ketimbang jurusan finance di Oxford. Saat aku mau naik ke jenjang kuliah, ayah menolak permintaanku untuk masuk John Moore. Ia sudah cukup muak dengan pembangkangan, dan nemaksaku untuk mengikuti pilihan yang ia pilih. Awalnya memang menyebalkan, tapi apa boleh buat.
Waktu menunjukan pukul 15:00 dan aku baru saja selesai mata kuliah quantum yang notabene adalah salah satu mata kuliah paling sulit dan membosankan. Tugaspun saking banyaknya, hingga rasanya tiada hari tanpa paper dan soal - soal yang menggunung. Aku langsung bergegas pergi ke klub, tapi Riley menghentikan langkahku
" Hey, mau kemana kau? Bukannya kau ada jadwal praktikum dengan Mr. Crenshaw hari ini?" ucapnya.
"Crenshaw? Aku sudah praktikum dengannya minggu kemarin, saat kau berada di Manchester. Sekarang giliranmu Ry, sudah aku pergi dulu" balasku dan langsung berlari meninggalkan Riley.
Sepuluh menit kemudian aku tiba di markas klub dan langsung masuk kedalam, berganti pakaian, melakukan sedikit pemanasan dan keluar dari ruang ganti dan berlari kecil ke lapangan. saat hendak masuk ke lapangan, ternyata latihan sudah dimulai, dan coach meniup pluit tepat di telingaku.
" Aduh, sakit kupingku. Bisakah kau lebih berperikemanusiaan sedikit" bentakku dan coach sepertinya marah akan omonganku dan ia meneriakiku tepat di telingaku.
"Lari 30 putaran Mallard!" akupun langsung berlari mengitari lapangan bola yang begitu luasnya. Sedangkan yang lain sudah memulai pemanasan dan latihan carcioca* coach terus mengawasiku layaknya elang mengawasi mangsanya. Sepuluh menit pertama aku masih bisa mengatur nafasku dan laju lariku bisa dibilang stabil. Saat lima menit terakhir nafasku mulai tersengah - sengah dan akupun mulai melambat, tetapi coach tetap saja mengawasiku hingga akhirnya seseorang mendatanginya dan ia pun pergi meninggalkan lapangan.
Tak lama kemudian, assisten coach berteriak kearahku
" Berhenti Mallard, Istirahat 5 menit ! " akupun langsung berhenti dan berjalan kearah bench, keringatpun membasahi badanku dan pakaianku. Aku langsung duduk di bench, mengambil botol minum di sebelahku, membuka tutup botolnya dan meminumnya hingga seperempatnya, lalu sisanya kupakai untuk membasahi rambutku.
Assisten coach mendatangiku dengan wajah khawatir. "Ay, Mallard kapan kau akan belajar untuk tepat waktu?"tanyanya. "Mau bagaimana lagi? Tadi dosennya telat, dan aku harus menunggu selama 30 menit, dan ia pun hanya menghela nafas panjang. "Yasudah, sana kau ikut dengan yang lain"balasnya dan aku langsung bergegas ikut latihan dengan yang lainnya. Aku berdiri dari bench dan langsung berlari ke lapangan. Para pemain yang lain sudah mulai latihan dan aku baru saja mulai pemanasan setelah berlarian mengitari lapangan sepakbola. Setelah dua puluh menit pemanasan. Asisten coach menyuruh ku untuk berlatih bersama tim utama. Aku berlari menuju arahnya dan bergabung dengan tim utama.
Hari sudah mulai malam, dan latihan pun telah usai. Kami semua bergegas ke ruang ganti dan beberapa dari kami ada yang mandi, bercengkrama dengan yang lain dan bahkan ada yang sedang merapihkan pakaiannya. Tak lama berselang coach masuk bersama dengan seseorang. Ia terlihat sangat rapi, dan pada jasnya terdapat emblem FA* suasana diruang ganti menjadi sangat sunyi, kecuali mereka yg sedang mandi. Mereka tetap asik bernyanyi, atau mengobrol. Hingga akhirnya assisten coach menyuruhku untuk memanggil mereka. Aku beranjak dari tempatku dan berjalan ke kamar mandi. Mereka masih saling bercanda hingga salah satu dari mereka keluar dari salah satu bilik mandi dan melihatku dengan tatapan bingung
"Kenapa kau? Kau sepertinya sedang melihat hantu, dan kenapa jadi sunyi begini?" tanyanya
"Ada coach disini, bersama seseorang dari FA. Ada sesuatu yang harus disampaikan. Cepatlah!" pintaku dan pria itu langsung mengetuk bilik kamar mandi.
"Hei! Cepat ada FA disini!" teriaknya dan semua orang yang berada di bilik kamar mandi langsung bergegas mandi dan langsung keluar dengan menggunakan handuk.
"sudah, cepat sana. Tak usah ganti pakaian dulu." pintaku dan aku langsung meninggalkan mereka dan mereka pun langsung mengikuti ku. Setelah semua berkumpul. Coach langsung mulai bicara

"Selamat malam, saya tahu kalian pasti lelah, beberapa kalian mungkin sedang melepas penat di kamar mandi" ia pun melirik kearahku dan aku melihat empat orang yang basah kuyup dengan handuk yang melilit pinggulnya. Kemudian coach melanjutkan pidatonya " saya mengerti, bahwa saat ini kalian masih menikmati dua dunia yang jelas berbeda, untuk beberapa dari kalian. Akan tetapi, setelah hari ini beberapa dari kalian pula lah yang harus memilih diantara dua dunia Itu. Setelah itu, coach berjalan dua langkah ke belakang dan membiarkan petugas FA untuk menyampaikan pidatonya.
"Terima kasih tuan Shelton. Selamat malam, perkenalkan saya Donald Summerton. Ketua bagian liga. Seperti yang kalian ketahui bahwa Tim ini sudah menjadi sorotan karena keberhasilan kalian di divisi championship. Meski sebagian dari kalian hanyalah pemain semiprofessional. Tetapi, dedikasi kalian turut andil dalam hal ini. Maka Dari itu izinkanlah saya memberitahukan beberapa informasi penting malam ini. Pertama, Tim anda masuk dalam kualifikasi tim Premier League. Akan tetapi, untuk lolos kedalam liga tersebut.." Untuk beberapa saat kami semua sangatlah bahagia karena dapat masuk liga primer, tetapi kebahagaiaan Itu usai saat ia membacakan syarat syarat kualifikasi. " yang pertama, seluruh staff kepelatihan harus memiliki izin resmi dari NHS khusus bagi psychio therapist dan Tim medis , FA, UEFA dan FIFA. Serta semua pemain haruslah pemain professional yang diakui oleh lembaga - lembaga sepakbola nasional dan International."lanjutnya

Dum

Semua orang terkejut mendengar syarat syarat tersebut. "Apakah aku harus meninggalkan kuliah demi ini?" Batinku



THE FOOTBALL FIELDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang