Aku, hanya manusia yang selalu berharap agar kehidupanku berubah menjadi lebih baik.
Aku, hanya seorang anak yang selalu menginginkan apapun yang terbaik bagi orang tuaku.
Aku, hanya seorang adik yang berharap bisa selalu bersama - sama dengan kakak - kakakku.
Aku, selalu berharap tak akan pernah berpisah dengan orang - orang yang sangat aku sayangi.
Aku, menyayangi mereka semua. Mereka yang pernah ada dalam hidupku sepanjang umurku.
Aku membacanya sekali lagi, membaca sampai air mataku mengalir semakin deras. Berharap semoga semua yang ku tulis ini akan menjadi kenyataan suatu saat nanti. Semoga hidupku akan berubah.
Aku mengusap air mataku dengan punggung tanganku. Lalu ku tutup buku diaryku, tempat aku mencurahkan isi hatiku sepanjang hidupku. Entahlah, rasanya akan lebih aman bila aku curhat kepada buka diary. Walaupun diary ini tidak akan bisa memberi solusi untukku, setidaknya dia dapat menyimpan rapat - rapat tentang perasaan yang selalu aku bagi padanya. Aku menyimpan diary ini ke tumpukan paling bawah di laciku. Isinya memang bukanlah rahasia besar. Jujur saja aku hampir tidak pernah punya rahasia. Tapi aku hanya tidak suka bila ada orang yang dengan beraninya membaca buku diaryku.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Sebaiknya aku segera tidur sebelum bunda mengecek kamarku. Setelah mematikan lampu dan menarik selimut, akupun terrtidur lelap di atas ranjangku.
~~~~~~~~~~~~~~