Inikah yang namanya cinta?

195 14 19
                                    

Tidak dipungkiri bahwa cinta memang akan tumbuh dengan sendiri, seiring berjalannya waktu. Nah itulah perasaan yang aku rasakan sejauh ini, selama aku dan calvin berteman dekat, tapi aku masih berfikir

"salahkah jika aku suka dan menaruh harapan padanya?"

Walaupun kami berteman cukup dekat, namun dengan yang namanya mengungkapkan perasaan aku masih takut dan canggung, karena aku merasa tidak akan mungkin cowok setampan calvin akan jatuh hati juga pada seseorang sepertiku yang masih banyak kekurangan.

Siang Hari, dan bel sekolah pun berbunyi menandakan belajar telah usai.

"Rain, kamu habis ini mau kemana?" Ucap calvin

"Habis ini aku mau langsung pulang vin, soalnya aku juga harus beres beres rumah, hehe" Ucapku sambil nyengir-nyengir.

"Oiyaudah, kalo pulang bareng aku kamu mau gak? Aku harap sih kamu mau dan gabakap nolak ajakan aku, karena aku gasuka penolakan" Ucap calvin sambil naikin alisnya sebelah.

"Idih apaan sih kamu maksain aku, kalo aku gamau gimana, wekk" Ucapku sambil ngejek.

"Ooo kalo kamu gamau sih yaudah tapi aku bakal......" Ucap calvin setengah.

"Bakal apa?" Ucapku penasaran.

"Aku bakal ngegelitikin kamu sampai kamu mau pulang samaku" Ucap calvin sambil nggelitik aku.

"Aaa hahahaha aaa, vin udah hahaha vin ampun, iya deh iyaa aku mau pulang bareng kamu" Ucapku sambil tertawa.

"Beneran?" Ucap calvin masih nggelitik.

"Iyaya beneran sumpah hahaha udah vin ampunn" Ucapku masih sambil tertawa.

Calvin pun menghentikan gelitikkannya.
"Oke kalo gitu lets go kita pulang" Ucap calvin sambil narik aku untuk pulang.

Setelah kami dari kelas, kami pun terus berjalan menuju keparkiran melewati setiap kelas, di saat perjalanan menuju parkiran kami pun hanya berjalan, namun tiba-tiba aku merasakan ada sebuah tangan memegang tanganku. Dan ternyata dengan sangat terkejut aku melihat bahwa itu adalah tangannya calvin. Saat itu akupun gugup dan tidak sengaja batuk, saat aku batuk calvinpun dengan refleks langsung ngelepas tangan ku dan bersikap seperti salah tingkah..

"Ehh mm maaf ya rain aku gasssenggaja" Ucap calvin dengan nada gugup

"Iiiya vin gapapa kok" Ucapku terbata-bata sambil tersenyum kecil.

Setelah itu akhirnya kami pun sampai diparkiran, dan calvin pun mengambil keretanya. Dan kami pun akhirnya sudah keluar dari area sekolah. Saat diperjalanan kami hanya diam satu sama lain, belum ada keluar kata sepatahpun. Namun ditengah perjalanan tiba-tiba ada kucing nyebrang sembarangan otomatis calvin pun mengerem dengan mendadak. Dan apa yang terjadi? Yak aku tidak sengaja telah memeluk calvin dari belakang. Namun aku segera melepaskan pelukan itu.

"Vin maaf aku gasengaja, lagian kami sih ngerem mendadak, atau jangan-jangan kamu modus biar aku peluk?, hayooo ngaku kamu. Ihh kamu nakal" Ucapku dengan sedikit tertawa.

"Ihh enak aja aku gamodus ya, tadi itu karena ada kucing lewat makanya aku ngerem. Yang ada kamu kali yang emng pengen meluk akukan?" Ucap calvin sambil tertawa.

"Ih gaada ya, ah udahlah lanjut aja jalan aku mau cepat pulang ini" Ucapku dengan gugup.

"Hahaha tuh kan kamu gugup. Iyaya deh kita pulang, tapi sebelumnya kamu pegangan dulu sama aku kayak gini biar kamu ga jatuh" Ucap calvin sambil narik tangan aku agar pegangan padanya.

Dan disaat itu aku hanya kaget dan terdiam akhirnya aku memeluk dia dari belakang agar tidak jatuh. Tapi perasaan apa yang kurasakan saat aku pegangan sama dia, mengapa jantungku degupannya 2x lebih cepat dibanding biasanya. apakah ini yang namanya jatuh cintaa? oh tuhan aku tidak tau dengan perasaan ini, namun yang kutahu adalah aku merasa nyaman saat bersama dan berada disisinya.

Karena lama diperjalananpun tidak terasa aku telah tertidur di punggungnya.

"Rain, kita udah sampai" Ucap calvin.

Namun tidak ada jawaban dariku

"Rain, kamu tidur ya? Kok ga ngejawab?"Ucap calvin lagi

Calvin pun penasaran, akhirnya dia melihat kebelakang, dan benar aku emang tertidur dibelakangnya. Namun calvin melihat itu dia hanya tersenyum dan coba membangunkan ku.

"Rain bangun kita udah sampai ini" Ucap calvin sambil ngegoyang tangannya.

Dan rain pun terbangun.

"Hoaam, eh udah nyampe ya? Yaampun aku ketiduran, vin maaf ya aku udah ngerepotin" Ucapku sambil nunduk kebawah.

"Iya gapapa kok rain, udah ah jangan sedih. Sekarang kamu masuk ya kerumah, nanti jangan lupa mandi makan belajar dan tidur yaaa bawel" Ucap calvin sambil nyubit kedua pipiku.

"Ihhh iyaya vinn jelekk, auu udah ah sakit tau pipiku" Ucapku cemberut.

"Hahaha, iyaudah aku pulang ya, kamu baik-baik dirumah ya" Ucap calvin sambil ngidupin keretanya.

"Iya kamu juga hati-hati dijalan ya, langsung pulang loh" Ucapku

"Iya ya bawel yaudah ya dadahhh" ucap calvin sambil melambaikan tangan, dan menggas keretanya menjauh dariku.

Setelah berapa lama akhirnya keretanya pun tak terlihat lagi menandakan dia sudah jauh. Dan aku pun masuk kerumah. Ya beginilah aku setiap siang sampai malam selalu sendiri dirumah. Setelah aku siap membereskan rumah aku pun membereskan diriku setelah selesai aku pun coba untuk istirahat sebentar, namun hasilnya nihil aku tidak berhasil menutup mataku, karena yang ada dalam fikiranku adalah calvin, aku terus memikirkan setiap kejadian yang terjadi selama aku bersamanya kenapa makin lama aku dekat dengannya perasaan ini semakin tambah dalam saja. Kalo aku boleh jujur mungki sekarang aku sudah mencintainya. Ohh tuhan salahkah jika aku cinta padanya? Salah jika aku mengharap lebih dari sekedar pertemanan? Jika aku bisa meminta, aku ingin sekali memiliki calvin, bukan hanya raganya bahkan aku juga ingin memiliki hati dan fikirannya. Tapi apa yang bisa kuperbuat cinta tidak bisa dipaksa, aku hanya menunggu sampai waktu yang indah itu datang. Setelah sekian lama aku melamunkan dirinya akhirnya akupun tertidur di sore menjelang malam itu.

Vomentt yaahh, biarr dilanjutin lagiii... makasihh^^

Love Sweet As LollipopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang