One : the lost map

62 4 1
                                    

Aku hampir selesai packing untuk kepindahanku ke london. Aku mendapatkan scholarship of fashion design disana.

Ruangan ini, lebih tepatnya kamarku sudah bersih seperti habis kerampokan. Hanya tinggal beberapa barang di meja belajar yang belum ku masukkan kedalam kerdus. Saat Aku hendak memasukkan koleksi mainan happy meal-ku yang ada di atas meja belajar kedalam kerdus, tak sengaja menyenggol sebuah bingkai foto kenangan masa lalu.

Andrew spiegelman, mantan kekasihku. Saat melihat foto itu, air mataku menetes perlahan secara tiba tiba. Memori itu selalu teringat di otak kecilku. Kejadian disaat hari ulangtahunku yang ke 18 ia memutuskanku secara live didepan banyak tamu undangan acara ulangtahunku. Tak hanya itu. Andrew berselingkuh dengan saudari sepupuku, Valerie. Lebih parahnya lagi tepat sebulan lalu, kudengar Valerie sedang mengandung anak Andrew.

Bayangkan saja, hubungan yang sudah kubangun selama 2 1/2 tahun berakhir dengan dramatis.
Hatiku hancur berkeping keping jika mengingat masalah itu.

Tapi wajar saja jika Andrew lebih memilih Valerie sang ratu populer, daripada Aku. Alexa rose johnson, yang hanya gadis biasa, tidak pandai bersolek, dan masih virgin.

Sebelum meninggalkan Australia, aku menyempatkan diri untuk berpamitan kepada aunt Gee dan Valerie tentunya. Entahlah sehancur dan patahnya hatiku, Aku tetap saja tidak bisa membenci Valerie yang sedang mengandung. Ya walaupun aku berpamitan via telepon. Karna Aku masih tidak sanggup bertemu dengan Valerie.

Kuketik nomer aunt Gee, dan menekan tombol hijau dibagian kanan handphone layar sentuhku.

Beep..
Dering pertama membuatku gugup takut jika akan meneteskan airmata bila mendengar suara aunt Gee, mami dari Valerie. Ia sangat merasa bersalah padaku.

Beep..
Angkat aunt
Tidak jangan diangkat
Ucapku sendiri seperti orang sakit jiwa.

Beep..
Dan

"Hey, sorry Gee hudson sedang sibuk sekarang. Bila penting tinggalkan pesan.."

Syukurlah aku tidak perlu bertukar suara secara langsung.

"Hey aunt Gee, it's me Alexa. Umm sorry for bothering you, i just want to say goodbye cause tomorrow i'll be on london. Yeah i've got a scholarship of fashion design. I'm gonna miss u auntie! And please tell Valerie too, and i'm gonna miss her and also her baby's too. Um so yeah goodbye! Seeya."

Beep

Kuputuskan telefonku.
Dan melanjutkan mengemas barang barangku.
Awalnya mom dan Kevin adikku, tidak setuju dengan keputusan yang ku ambil. Untung saja Ayah mendukung apapun yang kupilih asalkan itu baik untukku.

Bingkai foto itu kubawa ke London. Tentu saja tidak dengan foto itu juga. Aku membuangnya ditempat sampah kamarku.

Akhirnya kamarku bersih, dan semua barang sudah rapi tersusun didalam dus.

Aku sungguh tak sabar memulai hidup baruku di kota yang baru.

Sebaiknya aku bergegas tidur.

****

Sepertinya keputusanku untuk pindah ke London sangat tepat.
Sudah saatnya Aku melanjutkan hidupku, mimpiku dengan bahagia tanpa harus memikirkan masalah masalah yang kualami di Australia.

Sekarang aku sudah berada di airport bersama Kevin, ayah dan mom. Sungguh aku tak ingin ada tangisan lagi hari ini.

"Take care alexa! Jaga dirimu baik baik! Sering-sering kemari ya! Rumah pasti sangat sepi jika tak ada kau, ya walaupun ada kau tetap sepi." Ucap kevin sembari memeluku

"Dasar bodoh, mungkin aku akan sering berkunjung jika ada libur semester nanti." Balasku mengacak rambut Kevin

"Mom aku pergi dulu ya, jangan bersedih. Aku bisa jaga diri, lagi pula aku sudah 19 sekarang." Aku memeluk mom dan mengusap air mata mom kemudia mencium pipinya.

"Okay fam, it's time for me to go. Don't be sad. I'll be back okay? I love you mom, dad, and you dumbass kid." Ucapku berpelukan
Kemudian berlalu menuju waiting room dan melambaikan tanganku

"I miss u already!"

...

Akhirnya sampai juga di London.
Aku sudah berada di apartemen, dan barang barangku sudah sampai terlebih dahulu tentunya.

Aku merapikan seluruh barang dan ruangan di apartemenku ini agar lebih terlihat menarik.

Ku pindahkan pakaian pakaianku dari koper ke lemari pakaian.
Memasangkan seprai ke kasur dan bantal guling.
Menyapu, mengepel.

Tak terasa sudah selesai, membutuhkan waktu 6 jam untukku membersihkan apartement dan barang barang ini sendiri.

Aktivitas membersihkan apartement membuatku sedikit lapar. Lebih baik aku cari makan diluar sekaligus belajar menghafal rute jalan disini.

Aku keluar dari apartementku menggunakan skinny jeans hitam dan kaus bermotif garis garis. Tak lupa dengan converse putih dan tasku.

Aku menggunakan lift kenudian turun di lobby. Kuambil sebuah peta jalan yang sudah disediakan di lobby. Kupandangi peta itu sambil berjalan keluar gedung apartement ini.

Mungkin aku akan makan di mc.donald, karena :

1. Happy meal adalah makanan favoritku
2. Aku tidak terlalu paham daerah disini dan makananya juga.
3. Letak mc.d tidak terlalu jauh dari apartementku

Kurasa. Karena menurut peta jalan, mc.d 400m dari apartementku. So yeah.

Aku melambaikan tanganku pertanda bahwa aku sedang mencari taxi atau kendaraan apapun.

Tak lama sebuah taxi berhenti dihadapanku.

'Ke mc.donald yang terdekat dari sini ya pak.'

'Baik, nona.'

---

Indahnya pemandangan kota London di malam hari seperti ini.
Apalagi ditemani dengan sekotak happymeal beserta mainannya.
Kulihat sekelilingku, sangat banyak pasangan yang sedang menghabiskan waktu mereka disini. Ugh, Aku tidak sedih. Tenang, i'm a strong woman.

Udara disini semakin terasa dingin. Mungkin sudah saatnya aku pulang ke apartement.

Aku keluar dari mc.donald dan mencari taxi disekitar sini.
Tapi hasilnya nihil.
Lantas aku berjalan sambil mengeluarkan peta jalan.

Semakin lama kenapa jalan ini berbeda dengan jalan yang tadi?
Aku kembali ke mc.donald tadi untuk membenarkan arah pulang.

Saat aku sudah di mc.d, peta jalanku terbang terbawa angin. Sialan! Aku tidak bisa kembali tanpa peta itu! Aku tidak ingat dimana letak apartementku.
Aku mengejar peta itu. Sampai aku terjebak dalam kerumunan paparazi mungkin?

"Ashton, apa project selanjutnya yang akan kalian lakukan?" Tanya sekerumunan paparazi itu

"5sos akan bubar? Benarkah itu?"

"Luke tolong konfirmasi berita ini.."

"Apa benar Luke, kau menjadi gay setelah putus dari pacarmu?.."

"No comment." Jawab salah satu dari mereka yang berpiercing dan kalau tidak salah dengar namanya fluke? Atau duke?

Ah itu tidak penting yang terpenting adalah peta jalan.

Aku terbebas dari kerumunan paparazi itu. Dan kulihat petaku menempel di sebual kaca
Belakang mobil. Syukurlah mobil itu berhenti. Aku berenti sejenak untuk mengatur nafas.

Oh no, artis itu pemilik mobil itu. Dan dia masuk ke dalam mobil.
Itu artinya ..
Petaku!

Owh shit...
.
.
.
.
.

Hey maaf masih abal
Don't be a silent reader please Revomments.(read vote and comments) 😊❤️


Alexa : The contract | L.H C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang