Two : the man who gave me a ride

48 2 0
                                    

Aku berlari secepat mungkin untuk menyamai posisi mobil itu.
Aku mengulurkan tangan untuk meraih peta itu tapi tidak ada hasilnya.

"Hey tolong berhenti! Petaku tersangkut dimobilmu.." Kataku sembari mengejar mobil.

At the same time

"Tuan apakah itu teman anda?..."

"Ha? Teman? Calum,ash, mikey maksudmu?.."

"Bukan tuan, sepertinya itu wanita.."

Knock knock

"Please stop.." Teriak seorang wanita yang berlari disamping mobil luke

"Sepertinya itu hanya fans, Max. Teruskan saja .." kata Luke yang semula menurunkan kacanya kemudian menaikkanya kembali.

"Baik tuan.."

Mobil Luke melaju semakin kencang, sehingga Alexa tertinggal sangat jauh.

Back to Alexa

Oh shit. Kenapa mobil itu tega sekali. Mereka sempat membuka kaca mobil itu, tapi tidak menghiraukanku kemudian berlalu. Hey apa kata dia tadi? 'Fans'? Enak saja. Aku bahkan tidak tahu dia siapa. Memangnya dia siapa? Presiden Amerika? Beyonce? Dia sungguh tidak terkenal.

Hell, apa yang harus kulakukan sekarang?

Wait a minute...
Apa gunanya handphoneku ini? Aku bisa menggunakan gps kan? Dasar Alexa, kau sungguh bodoh.

Shit, dimana aku sekarang? Aku tidak tau tempat ini. Tidak ada taxi disini. Mungkin aku harus menirukan adegan di film film yang melambaikan tangan ke jalan untuk mendapat tumpangan?.

Pukul berapa ini? Oh tuhan, tolonglah lexa. Kenapa Aku menjadi dramatis seperti ini?.

Kulihat ada beberapa mobil melaju, kulambaikan tanganku namun tak ada satupun yang mau menampungku. Baru sehari di London, kenapa sudah sial?

Kemudian ada sebuah mobil berhenti dihadapanku. Oh God, terimakasih telah mendegar doaku.

"Hey, butuh tumpangan..?"

"Yess!! Mohon bantu aku, aku baru satu hari di kota ini, dan aku kehilangan peta jalan menuju apartementku. Disaat gpsku menyala, tidak ada kendaraan umum disini. So please help me.."

"Whoa easy.. okay okay, masuklah."
Ucap pria seperti asia itu kepadaku

Aku masuk kedalam mobilnya, dan kami hanya berdua.

"Kau tidak histeris melihatku? Bahkan kau juga tidak meminta foto bersamaku atau tanda tanganku?" Ucap pria itu membuka pembicaraan di mobil ini.

"Memangnya kau siapa? Artis? Presiden? Perdana menteri? Pede sekali kau ini. Aneh sekali, hari ini aku bertemu dengan dua orang pria yang mengira aku ini fansnya. Dunia memang sangat aneh."

"Sungguh kau tidak mengenaliku? Oh, pantas saja kau tidak histeris melihat wajah tampanku ini. I'm Calum, from 5 seconds of summer. What's ur name?" Ucap calum yang percaya diri.

"Ugh, i'm Alexa. 5 seconds of summer? Tidak aku tidak pernah mendengar nama itu. Memangnya itu apa?.." Jawabku dengan polos

"Sungguh? Kau tinggal dimana memang? Semua orang tau 5sos. Atau kau berasal dari planet mars?." Ia mengejek.

"Sungguh. Enak saja, Aku ini tinggal di Australia! Lagipula 5sos tidak akan terkenal di Australia, percaya diri sekali kau ini.." Ucapku sedikit sebal.

"HaHaHa Kau ini memang tidak pernah melihat tv ya? Atau tidak punya tv? Kami berasal dari Australia. Dan Australia negara pertama yang mengenal kami. Kusarankan mulai sekarang kau harus banyak banyak searching."
Haha lucu sekali kau.

"Uggh, terimakasih untuk saranmu itu mr.5sos." Aku tertawa dengan ucapanku sendiri.

"Jadi kuantarkan Kau ke apartement 4season yang berada di wallaby street itu?"

"Yap, seperti yang kubilang tadi."

"Okay."

Suasana di mobil menjadi sangat hening. Untuk memecah keheningan ini, aku mulai mengeluarkan ponselku dan tak lupa memasang earphone, memutar lagu favoritku.

"Tadi kau bilang kan kau bertemu dua orang aneh yang menyebutmu fans mereka. Salah satu dari mereka pasti aku, namun siapa satu orang lagi?"

"Entahlah, dia pria aneh berpiercing yang menyeramkan. Kau tahu? dia memiliki muka yang tampan tapi tidak bersahabat."

"W-wait a minute, sepertinya aku kenal pria itu.."

"Apa dia salah satu dari band mu itu?"

"Yes, tepat sekali. kita sudah sampai. By the way, karena kau tidak tahu 5sos akan kuberikan ini, dengarkan saja lagunya. Siapa yang tahu kalau lagu ini sesuai dengan keadaanmu." Pria itu memberikan sebuah compact disc padaku.

"uhm, thanks Galum. Akan kudengarkan nanti, terimakasih sudah menolongku."

"Sama - sama, lagipula itu tidak ada apa-apanya. By the way its Calum not Galum. Bye Lexa!"

Aku tertawa malu saat mendengar bahwa nama yang kusebutkan salah ternyata.

Kulambaikan tanganku padanya pertanda 'sampai jumpa' itu pun jika kami bisa bertemu kembali. Saat aku berjalan masuk kedalam lift, Aku mengamati cover compact disc ini. Ternyata pria menyebalkan tadi bandmatesnya Calum? ini hanya perasaanku saja atau memang sungguh aneh kalau aku bisa langsung seakrab ini dengan orang baru seperti calum, apalagi dia seorang bintang.

Saat lift ini berhenti, aku melihat papan digital yang menunjukkan angka untuk setiap lantai. Dan sekarang masih berada di lantai 12, sedangkan aku menekan angka 15. Saat pintu lift terbuka, tidak ada tanda tanda kehidupan sama sekali. Yasudah, kutekan tombol untuk menutup pintu lift ini. Namun saat pintu ini tersisa celah sedikit seseorang berteriak minta tolong, sepertinya dia dikerumuni banyak orang? Aku menatap matanya dan dia menatap mataku dibalik celah pintu lift itu.

Orang itu yang mengatakan bahwa aku fansnya. Karena kesal, kubiarkan saja dia diluar sana.

'Ting'

Dan kini aku sudah sampai di lantai 15. Aku hanya perlu berjalan sedikit, ya karena letak apartementku dengan lift sangat dekat.

Saat aku sudah berada didepan pintu dan membuka pintu dengan kartu, kudengar suara keramaian. Lebih tepatnya langkah kaki seseorang. Tunggu itu bukan seseorang, itu ......

Paparazi
-
-
-
-

Gajelas ya?:')
By the way idk why when i see luke and arzaylea berduaa bikin sakit hatiii huft
Mungkin ini lebay karena gue cuma fansnya doang gabisa marah :')
But seriously i'm broken banget): ada yang ngerasain kaya gitu juga? Comment bisaa kalii hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alexa : The contract | L.H C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang