Serendipity (A)

236 8 0
                                        

Sambil dengerin lagu diatas ya? Wkwk

Aku update hehe hadiah untuk kalian yang menunggu:D
Maaf kalau gaje wkwk
___________________________________

Apakah kalian percaya dengan adanya takdir?
Apakah semua kejadian yang menimpamu ini adalah takdir atau karena pilihan manusia itu sendiri?

Kini aku yang berdiri tepat di hadapanmu adalah orang yang tak percaya takdir, tak percaya cinta dan terlalu takut berharap untuk bahagia.

Kini setelah kau tau siapa aku sebenarnya, akankah kau berada di sisiku? Selamanya?

______________________________________

Author POV

Semua orang tengah takjub menatap kembang api, namun kedua orang itu malah menatap satu sama lain.

Ian mengerutkan dahinya lalu matanya menatap tajam pada gadis itu. Sementara itu Luna terdiam gugup di tempatnya.

"Indah ya kembang apinya?" Ucap Dio pada Ian. Merasa tak kunjung dapat jawaban, Dio menatap kawannya ini heran. Ian sedang menatap seorang gadis, apa gadis itu yang membuat otaknya konslet tadi?

"Duh elah di tanyain ga ngejawab ternyata lagi terpesona sama yang disitu tuh" kata Dio sambil menepuk pundak Ian yang langsung dihadiahi pelototan mautnya.

"Ahh ajak kenalan kek gitu, lo cowo kan bro?"
Ian melotot lagi "maksud lo apa?"
"Lo suka dia kan? Ya ajak kenalan lan apa kek gitu" Dio menggelengkan kepalanya
"Siapa bilang gue suka dia?" Ian menyerngit
"Lah terus maksud lo tadi apa liatin dia segitunya amat, napsu ya lo? Parah emang lo!"

"Sembarangan lo ngomong!" Ian memelototi Dio yang sedang terkekeh puas melihat dirinya kesal.
"Udah sini ah gue bantuin lo supaya kenal!" Dio menarik tangan Ian secara paksa dan berjalan menghampiri Luna yang tengah berdiri sendirian.

"Sendirian?" Kata Dio pada Luna.
"Enggak, dia sama aku!" Sebuah suara layaknya mengangetkan Dio, kata-katanya seperti 'pergi gak lo jangan coba-coba rayu sahabat gue', dan orang yang mengatakan itu adalah Dayana.
"Wow, santai. Kita bukan orang jahat kok, kenalin gue Dio dan ini temen gue Ian." Kata Dio semanis mungkin

"Gue Dayana, ini Luna"
"Dayana dan Luna yaaa...." ucap Dio menimbang-nimbang
"Mojang bandung paling geulis", ucap Dayana dengan penuh percaya diri

"Huh dasar," Kata Dio

'Nah malah jadi si Dio yang pedekate kan, awas lu Dio!' batin Ian

'ini kenapa jadi pada ngumpul disini sih?' Batin Luna

"Tunggu dulu rasanya gue pernah liat lo deh, dimana ya?" Luna menatap Ian sambil mengingat ingat
"Masa ah? Dia ini tuh gak gaul tau, kuper banget dia" Ian memutar matanya kesal mendegar ucapan manajernya itu.

'Pulang pulang lo udah abis Dio!!!" Batin Ian

"Lo kan Black Autumn!" ujar Dayana sambil membelalakan matanya.
"Wahh kamu up to date ya?" Kata Dio takjub
"Siapa sih yang gakenal nama itu, semua juga tau kali" ujar Dayana tersenyum puas
"Lo dateng nanti minggu? Tau kan?" Tanya Dio
"Pastinya dong" jawab Dayana

Sementara itu Luna daritadi hanya diam dan rasanya dia orang paling bodoh yang ada disitu, Luna menatap Ian dengan penuh penghayatan seperti menilai nilai dirinya yang hasilnya sukses membuat Ian salah tingkah.

Namun tiba-tiba semua terkejut ketika mendengar sebuah pertanyaan yang dilontarkan Luna,
"Emmm Black Autumn itu apa?"

______________________________________
IAN POV

Rasanya aku ingin mati saja, bagaimana bisa ada orang yang tidak tahu Black Autumn? Banyak wanita yang meneriaki nama itu ketika kami semua tampil di acara konser musik.

Hari ini aku tak bisa mempercayai telingaku mendengar gadis ini dengan polosnya bertanya "Black Autumn itu apa?" . Gadis ini dari planet mana sih? Kenapa ia tidak tahu.... huh.

"Lun, itu nama band yang lagi naik daun sekarang" kata Dayana pada gadis itu
"Ohh maaf aku enggak tau",

Aku berjalan agak mendekati gadis itu yang sontak membuatnya kaget dan mundur selangkah.

"Malam ini kau baru saja membuat target di hidupku bertambah, aku akan berusaha dengan giat supaya kau bisa mengenalku", ucapku lalu pergi begitu saja

"Woy bro tungguin!" Dio berlari menyusulku

Aku berjalan kembali menuju penthouse ku dengan pikiran yang  campur aduk.
Kenapa aku harus repot-repot bilang itu padanya?

Sesampainya di penthouse, aku segera menuju kamar mandi lalu menyalakan shower. Aku memutuskan untuk mandi agar pikiranku tenang kembali.

Gadis itu sukses mengobrak-abrik moodku belakangan ini yang entah kenapa biasanya aku tak perduli dengan hal hal kecil seperti tadi.

Bersambung

____________________________________
Author update di tengah kegalauan-menghadapi UN-anak SMA. Wkwk

Doakan semoga lancar yaa...
Oh iyaa kenapa part ini sedikit sekali?  Karena dibagi jadi 2 bagian, A dan B.

Tunggu yaa, insya allah secepatnya update lagi hehe

28 Maret 2016
Jam 13.45

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang