The beginning...
|Luna POV|
Aku menggerutu di dalam hati. Sialan! Rambutku kusut karena belum disisir dan aku bangun terlambat. Kampusku agak jauh jadi aku harus berangkat 1 jam sebelum jadwal yang ditentukan.
Aku menutup pintu apartemen-ku lalu bertemu dengan tetangga depan yang kebetulan juga akan meninggalkan apartemen. Aku menyapanya lalu tersenyum. Ia mendekatiku, namanya Ibu Ratna.
"Luna, katanya apartemen atas sudah dibeli, hari ini orangnya datang."
"Benarkah? Terima kasih sudah memberi tahuku bu"
Aku mengangguk lalu pamit. Sempat terfikir olehku betapa beruntungnya orang yang menempati apartemen diatasku itu, lantai teratas dari gedung apartemenku. Kenapa kubilang beruntung? Karena 1 lantai diatas menjadi miliknya, itu berarti ruangannya sangat luas!
Aku teringat bahwa aku tidak sempat sarapan tadi. Namun sialnya staminaku terkuras habis karena aku harus berlari menuju halte. 5 meter menuju halte, tali sepatuku copot! Astaga!!!
Aku langsung berjongkok merapikan tali sepatuku. Bagaimana bisa di saat-saat genting begini tali sepatuku copot? Ketika aku selesai dengan tali sepatu sialanku ini, busnya sudah lewat. Aku hanya bisa menganga melihat kejadian ini.
Mati!!! Kenapa hari ini aku sial sekali?•••
Aku mengintip melalui jendela kelas, bolos pelajaran. Di kelas saat ini pelajaran Matematika sedang berlangsung, dosennya killer banget. Mendingan bolos daripada masuk, ujung-ujungnya dihukum juga.
Jadi begini rasanya bolos
Dalam hati aku bersorak, ini pertama kalinya aku melanggar tata tertib kampus. Menegangkan, namun patut untuk di coba lagi.
Akhirnya aku memutuskan untuk diam di kantin, sekalian sarapan, mengisi perut yang sudah meraung raung minta diisi.
•••
"Muka kamu kusut gitu, kenapa?" Tanya Abe sambil tertawa melihatku duduk cemberut dan menatap kebawah.
Abe itu sahabatku, kami sudah bersahabat sejak kecil. Aku tidak pernah bisa marah berlama-lama padanya, jika melihat mukanya yang tampan itu membuat luluh hatiku hehe.
"Telat bangun, ga sarapan, cape ngejar-ngejar bus eh taunya busnya ninggalin"
Ia mengambil posisi duduk di sebelahku, "Hahaha.. Luna.. Luna.. Masih tetep ceroboh kaya dulu?"
"Udah jangan bahas itu dong... hari ini udah nyebelin, masa mau ditambah karena kamu bikin aku kesel juga?" aku semakin cemberut
"Yaudah deh maafin Abe ya gantinya ikut Abe jalan-jalan yuk?"
Ah Abe! Cowo satu ini tau aja caranya membuat aku senang.
Siapa yang menolak diajak jalan sama cowo seganteng Abe sih?"Traktir yaa be? Kemana?"
"Iya deh.. kita ke braga" Ujar Abe seraya menarik tanganku sebelum aku sempat mengomentarinya .
~End of Luna POV~
°°°
|IAN POV|
Disaat semua orang sibuk, aku masih terbaring lemas di kasurku. Oh, tidak, jangan anggap aku ini pemalas ya? Kemarin aku pulang jam 3 pagi jadi aku masih terbaring si kasur king size ku ini. Kemarin kebetulan diadakan pesta terakhir karena rencananya aku akan vakum selama 6 bulan.
Terdengar bunyi ketukan di pintu namun tak aku hiraukan.
Tidak penting.
Biarlah."Woyy, Ian woyy! Buka woyy"

KAMU SEDANG MEMBACA
Just For You
Storie d'amoreBeberapa part di-private. Ian Reivaldo dengan sisi gelapnya adalah seorang gitaris band Black Autumn, sementara Luna Bouterse dengan masa lalunya yang kelam adalah gadis biasa yang terlalu takut pada dunia. Bagaimana jika tuhan mengharuskan mereka...