Prolog

826 19 2
                                    

Hingar bingar musik memenuhi ruangan itu.
Orang-orang berdesak-desakan.
Lampu kelap-kelip.
Canda tawa dimana-mana.

Seseorang tengah duduk di sebuah meja kecil. Pandangannya kosong dan menerawang masa lalu. Kenapa seseorang yang ia rindukan tak kunjung datang juga?

Matanya seketika melihat ke arah pintu masuk yang tertutup rapi. Terlihat beberapa pengawal berjaga di depan. Ia melirik jam lalu mendesah, ini sudah waktunya.

Ia beranjak dari kursi lalu naik ke atas stage. Sontak orang-orang bersorak-sorai ketika melihat kedatangannya. Seakan orang yang dinanti-nanti telah datang.

Baru kali ini ia merasa gugup di hadapan banyak orang. Ia butuh penyemangatnya, ia butuh vitaminnya. Namun wanita itu tak kunjung datang juga.

Sekali lagi ia menengok ke arah pintu masuk. Tidak ada tanda-tanda kedatangan seseorang.

Akhirnya ia menetapkan hati dan meraih mic di hadapannya.
Lelaki itu menghela nafas lalu membuka mulut, bersiap untuk memulainya.

"Apa kabar semua? Aku harap kalian baik-baik saja. Hari ini aku akan mempersembahkan sebuah lagu untuk kalian."

Terlihat seorang lelaki yang berpakaian serba hitam menyerngit tak setuju. 'Jangan.' Pikirnya.

"Lagu ini kutulis sendiri, di kala hujan. Sambil memikirkan seseorang yang kucintai."

Para penggemar yang kebetulan wanita terlihat mendesah dan kecewa berat.

"Lagu ini sangat spesial, sehingga aku menolak untuk mempublikasika lagu ini. Kuharap kalian mengerti."

Memang keputusannya menolak rekaman lagu ini akan membuatnya rugi besar, namun ia tetap menetapkan hati. Lagu ini dibuat hanya untuknya.

"Kuharap dia mendengar lagu ini, entah dimana dia berada sekarang, yang aku inginkan adalah ia kembali padaku."

Musik dimulai. Nada demi nada dimainkan dengan indahnya. Membuat semua orang menatap kagum dan terbuai dengan melodinya.

Tanpa di nyana, di sisi ujung tempat itu seorang wanita menatap sendu pada lelaki yang kini tengah memainkan lagu. Lagu yang dibuat untuk dirinya. Hatinya merasa sakit, namun pikirannya mengharuskannya menjauhi lelaki itu, lelaki yang amat dicintainya.

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang