Chap 03 - She's Mine

180K 5.5K 38
                                    

Karen melirik jam beker di atas nakasnya, ini masih sangat pagi. Dia bangun dari tempat tidurnya dan melangkah menuju kamar mandi. Sepuluh menit kemudian dia melangkah keluar dari kamarnya, didengarnya suara berisik di dapur, itu pasti Unty Dyn sedang sibuk memasak. Karen menghampiri dapur dam benar dugaannya. Unty Dyn sedang bersenandung dan memotong wortel kecil-kecil, melihat bayangan Karen, unty Dyn menoleh dan tersenyum.

"Unty masak apa hari ini ?" Tanya Karen. Dia mengambil hasil potongan wortel tadi dan memasukkannya ke dalam panci yang berisi air kaldu yang sudah mendidih.

"Kita akan makan yang sedikit enak hari ini, tak apa kan Karen ? semalam unty dapat donatur lagi untuk kita, dia memberikan tambahan pada unty, katanya untuk membelikan makanan enak untuk anak-anak" Jelas unty Dyn.

Karen mengangguk. "Tak apa unty. Anak-anak juga perlu sekali-sekali makan makanan yang enak" Jawab Karen tersenyum. "Aku akan membangunkan anak-anak dulu ya unty, hari ini aku sudah berjanji akan mengajak mereka jalan-jalan pagi. Untung liburku disetujui" Lanjut Karen.

Saat Karen melangkah keluar dari dapur, panggilan unty Dyn menghentikan langkahnya. Unty Dyn melangkah menghampiri Karen dan mengajaknya duduk di kursi meja makan.

"Karen.. maaf sebelumnya jika unty sedikit ikut campur. Kau tau? kau sudah seperti putri unty sendiri. Menurut unty, apa tidak lebih baik jika kau berhenti kerja jadi pelayan club ? Setelah semalam kita dapat donatur, unty rasa bantuanmu sudah cukup sayang.." Unty Dyn berkata memperhatikan ekpresi wajah Karen. Berusaha agar wanita didepannya ini tidak tersinggung.

"Unty, terimakasih. Tapi ini rumahku, rumah unty, rumah untuk anak-anak, bagiku selama anak-anak bisa hidup berkecukupan sudah sangat membuatku bahagia. Pekerjaan sebagai pelayan club itu lumayan unty, aku bekerja bukan sekedar ingin mendapatkan uang, tapi aku ingin hidup anak-anak disini tidak direndahkan. Unty tau? setidaknya aku bersyukur, walau pendidikanku tidak tinggi, aku dapat di terima bekerja di perusahaan elite walau hanya sebagai staf biasa. Karen ingin, anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak unty, dengan tabungan yang aku kumpulkan, mereka bisa bahagia tanpa ada hinaan dari teman-teman mereka" Karen menjelaskan isi hatinya, sebutir airmata menggelinding dari kelopak matanya. Unty Dyn tersenyum mengerti, keponakannya ini sangat baik sekali, seperti kakaknya.

"Unty mengerti sayang, unty bangga padamu.. tapi ingat ya, unty tidak ingin kau terlalu memaksakan dirimu!" Tegas unty Dyn yang di jawab anggukan Karen

Karen melangkah pergi saat unty Dyn kembali ke dapur. Ruangan panti tidak terlalu besar, dengan cat berwarna krem dan terdiri dari 2 lantai. Lantai bawah terdapat 3 kamar tidur, dapur yang jadi satu dengan ruang makan, kamar mandi, ruang tamu dan ruang kerja untuk pertemuan-pertemuan penting. Lantai atas terdapat 3 kamar yang berukuran lebih besar, kamar mandi, ruang tengah yang digunakan untuk belajar bersama dan satu ruangan yang disulap menjadi perpustakaan.

Kini penghuni panti ada 8 orang anak dan menjadi 10 beserta Karen dan unty Dyn.
Anak panti yang paling besar adalah Glady Ivanic, dia dititipkan di panti karena kedua orang tuanya meninggal tanpa ada sanak saudara dan sekarang dia sedang menjalani masa-masa tahun terakhir di Junior High. Gadis itu pandai, dia bahkan mendapatkan beasiswa penuh dari Junior High-nya, dia sedang mengejar beasiswa menuju Senior High favoritenya.

Yang kedua adalah Steffy Holly, usianya baru 12 tahun, gadis kecil yang ceria berwajah cubby. Dia dititipkan di panti karena ibunya tiba-tiba menghilang saat usianya baru 4 tahun. Kemudian ada Darren Fergio yang seumuran dengan Steffy, bedanya Darren sejak bayi sudah di panti. Sama seperti Glady, Darren juga kehilangan orangtuanya karena kecelakaan.

Kemudian ada si kembar Janne dan Jonny , usia mereka 8 tahun, dititipkan ke panti sejak usia 5 bulan dan tidak diketahui siapa orangtuanya karena mereka ditinggalkan begitu saja di depan pintu panti. Saat usia mereka 5 tahun, ada keluarga yang berniat mengadopsi mereka, tapi ditolak oleh panti jika keluarga itu mengadopsi hanya salah satunya. Itu usulan dari Karen, wanita itu sangat tidak ingin si kembar di pisahkan.

Your Poison, My Lust (Sudah Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang