Queen chap 6 (Patah hati!)

491 5 7
                                    

Mohon maaf sebelumnya kalau di chapter ini bahasa-nya agak aku rubah, berhubung 5 chapter sebelumnya merupakan karya lama yang ga sempet aku terusin, jadi bahasa dan tulisannya terlihat kacau. Tapi intinya tidak terlalu melenceng jauh dari 5 chapter sebelumnya, hanya bahasa dan penulisannya aja yang aku rubah, terimakasih J

###

            Selama tiga hari aku sakit, dan sudah tiga orang dokter yang memeriksaku, namun tak ada yang tau apa jenis penyakitku, itu terdengar aneh. Tapi tiga hari yang lalu saat ke-4 temanku menjengukku aku menyadari satu hal, hei mungkinkah ini yang namanya jatuh cinta?

            Jadi begini ceritanya, selama aku sakit Keita-lah yang menjagaku, meyuapiku, mengelus rambutku. Tapi dia tetap saja kebingungan dengan jenis penyakitku, sampai akhirnya teman-temanku yang berisik menjengukku. Mereka bercerita tentang banyak hal, banyakkk sekali, sampai rasanya kupingku panas mendengar ocehan mereka.

            “....Dan Al, cowok itu gantengggg banget, siapa sih Ra namanya kemarin?” Kata Susan.

            “Nggg, Rangga namanya kurasa! yang jelas dia anak IPA, tapi aku beneran baru sadar ada anak IPA secakep itu!” Kata Seira.

            “Gosipin dia lagi? Berhentilah bergosip tentang cowok itu terus! Tidak adakah topik lain yang lebih menarik?” Kata Tyara sambil duduk dipinggir tempat tidurku.

            “Sudah, sudah. Al sedang sakit jadi ga seharusnya kita malah bergosip disini, dan cowok itu... kurasa Keita masih jauh lebih keren menurutku...” Kata Angel kalem.

            “Angell!!!” Seru semuanya.

            “Haha, habis kalian ini berisik sekali sih”

            Mereka bergosip disamping tempat tidurku. Hei kalian itu niat menjengukku tidak sih! Mereka membicarakan cowok lagi, apa tidak ada topik yang lebih menarik lagi? Eh tunggu, tadi Susan bilang siapa nama cowok itu.... Rangga?? Hah?

            Aku langsung terbangun mendadak dari tempat tidurku, mereka semua terkejut melihat gerakanku yang tiba-tiba itu. Lalu aku nyengir ke arah mereka, hehehe, kalian bayangkan betapa bodohnya wajahku saat itu! Tapi aku tak peduli, yah kurasa aku sudah sembuh sekarang. Aku tau apa sumber dari semua penyakitku ini. Rangga, awas saja kau karena telah berani menebar virus ke otakku, sampai tiga hari yang lalu mengacaukan otak-ku gara-gara memikirkan orang sepertimu! kamu takkan kuampuni!

            Teman-temanku masih bengong melihatku, mereka memandangku aneh dan ketakutan, “OM SURYAA! TERNYATA AL MENDERITA PENYAKIT GILA!!” teriak teman-temanku dan meninggalkanku sendiri yang masih saja terus tersenyum sendiri. Berbuatlah sesuka hati kalian teman-teman, hahaha.

***

            Seseorang sedang mengendap-ngendap mengintip kelas IPA 3, dia mengintip melewati celah jendela yang sempit. Penampilan orang itu benar-benar aneh, memakai kacamata hitam, jas panjang ala detektif, topi dan juga masker debu. Mencurigakan!

            “Kak Queen! Sedang apa disini?” Eh, dia mengenaliku. Yah, orang mencurigakan itu adalah aku sebenarnya.

            “Shutt, kenapa kau bisa mengenaliku?” Kataku sambil menutup mulut juniorku itu dengan telunjuk jariku.

            “Hmmm, kurasa siapapun pasti menduga itu kau kan? Siapa lagi orang bodoh yang akan berpakaian seperti itu dan mengendap-endap di sekolah ini?” Kyaaa!! Apa-apaan anak kecil itu, kurang ajar!

            “Siapa yang kau bilang bodoh hah?”

            “Kakak... itu sudah jelas kan?” anak ini... benar-benar deh! Dan tolong deh jangan memasang wajah polos saat mengucapkan kata-kata kejam seperti itu!

            “Al?” seseorang memanggilku, segera saja aku menoleh dan melihat siapa yang berdiri di belakangku. Rangga dan Tisa si ketua OSIS... Oh my god! Dan dia juga mengenaliku dalam penyamaran ini. Bodoh!!

            “Al? Siapa itu? Aku tak mengenalnya, maaf aku harus buru-buru pergi” Aku berpura-pura bahwa itu bukan aku. Aku terlihat bodoh sekali saat ini, dan itu sangat menyebalkan!

            “Al! Tunggu! kau mau kemana?” Rangga menarik tanganku.

            “Ah baiklah, aku Al. Aku... aku... Cuma lewat saja barusan!”

            “Mengapa kamu berpakaian seperti itu Al?”

            “Itu... karena aku sedang sakit! Yah, aku kan baru sembuh dari sakit, jadi ini pencegahan agar virus-virus bodoh dan sialan itu takkan menggangguku lagi!” Akhirnya sakitku menjadi alasan yang benar-benar konyol.

            “Syukurlah kamu sudah sembuh, maaf aku tidak menjengukmu. Aku merindukan belajar bareng kamu lagi Al..” Apa, apa, apa aku ga dengar! bilang sekali lagi? Yeah, dia bilang dia merindukanku! Apa-apaan ini, kenapa sekelilingku berubah menjadi penuh bunga-bunga berwarna pink! halusinasiku benar-benar parah!

            “Ka...mu....blah blah blah blah....” Nampaknya ada yang salah dengan lidahku, aku tergagap dan kata-kataku terdengar kacau.

            “Hah? Yang jelas Al ngomongnya” Rangga bertanya kebingungan. Aku memandang wajahnya, dan baru sadar ada Tisa juga disana. Dan  mereka... berpegangan tangan?? Berpegangan tangan!! BERPEGANGAN TANGAN!!

            Nampaknya saat ini aku berhalusinasi lagi, aku melihat beribu jarum terbang ke arahku, dan menusuk jantungku. Itu sakitttt sekali rasanya.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2011 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang