tiga

31.9K 552 23
                                    

Kecupan itu semakin lama semakin berubah menjadi lumatan, semakin lama semakin menuntut. Aku terbuai akan bibirnya yang lebut itu. Dia menghisap bibir atasku, lalu beralih kebibir bawahku.

Dia menggigit kecil bibir bawahku membuatku membuka mulutku, dan saat itu lidahnya mulai menginvasi mulutku. Tanpa sadar aku sudah pindah duduk dipangkuannya seseorang yang hanya bisa kulihat matanya Yang tertutup.

Saat kami mulai kehabisan stok oksigen dia melepaskan ciumannya. Aku sedikit kecewa merasa ada sesuatu yang hilang. Dia menyatukan keningku dengan keningnya. Dia mengusap bibirku, menghapus sisa saliva saat kami berciuman tadi. Lalu mengecup kilat bibirku.

"Ohh jadi begini toh rasanya ciuman yang kaya ni novel. Huaaaa hhmm kayaaa... Ada manis manisnya gitu, hehehe" tanpa sadar aku mengatakan itu di depannya.

" uuppsss, Oow" aku langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku dan menundukkan kepalaku, aku yakin wajahku sudah memerah sekarang. Aku mendengar dia terkekeh.

Siaall!!

Seakan kesadaranku kembali, aku langsung berdiri dan menjauhkan diriku dari si begal first kiss.

"siapa lo!!! Ga sopan cium-cium orang!!!"

Dia hanya bersikap tenang sambil memutar kursi yang ia duduk lalu melihat tangannya dan kakinya sambil memperhatikan ku.

"tapi kamu menikmatinya kan??? Bahkan kamu membalas ciumanku "
Ucapnya sambil mengeluarkan seringai menyebalkannya itu.

Aku terus merutukki kebodohan mulutku yang tidak bisa direm. Tapi kenyataannya memang benar!!! Ciuman itu.. OMG !!! Ada apa dengan otakku. Rasanya aku ingin menciumnya lagi.

"Minta dicipok nih orang" ucapku dalam hati.

Pria itu mendekati ku lalu menyentuh daguku dan mengangkat kepalaku agar bisa melihatnya. " not bad untuk pemula" ucapnya sambil memberi seringkali mesumnya.

" dasar om om mesum !! Lo udah membegal ciuman pertama gw!! " jawabku geram

"eh pertama?? Tadi diakan cium aku ... Satu... Dua... Tiga. Yaaa, tiga. Eh tapi disudut bibir itu masuk hitungan ga ya ??"lanjutku berfikir sambil mengetuk-ngetukkan kepalaku dengan telunjukku. Aku tersadar dengan ocehan mulutku yang tidak bisa direm ini saat aku mendengar dia tertawa lepas.

Saat aku melihat dia tertawa,
huuaaaaa!!!!! Rapunzel ga kuat maahh!!! Ganteng bangett!!! Rasanya pengen narik si abang ke KUA dehh!!

Eh tunggu... Seakan terhsadar , aku seperti mengenal sosok tersangka tersebut.

Aku mengamati wajahnya dengan seksama. Si tersangka yang merasa diperhatikan langsung menghentikan tawanan dan memperhatikan aku balik.

Mata ku dan matanya saling terkunci.
"mata yang indah" gumamku tanpa sadar. Dia tersenyum.

"senyumnya menawan banget!! "

" ganteng. .. Banget" celotehku tanpa sadar.

"iya, aku tau. Semua orang bilang gitu. But, thanks" Seakan terhadap dari hipnotisnya, refleks aku langsung menampar pipi tersangka.

Plaakkk

"aww" jerit pria itu, sambil memegang pipinya ya g aku tampar.

"gilaaa!!!! Ini Gila!! Halusinasi gw pasti... Pasti ini cuma fatamorgana... Ini pasti gara-gara adegan ciuman di film yang gw tonton malem... Bahaya ini.. Bahaya. Gw harus pulang, trus balik tidur ke kasur biar bangun dari mimpi gw nih... Kacau" ucapku sambil berlalu meninggalkan tersangka yang tampan dengan wajahnya yang bingung.

Hot DoktorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang