FAMILIAL

422 22 0
                                    

DISKLAIMER: tokoh milik Masashi Kishimoto-sensei, tapi sayalah yang mengacaukan karakter dalam fic ini (alias OOC).


oke selamat membaca!

Familial (1)

Keluarga seharusnya selalu menjadi tujuan akhir dalam setiap perjalanan, orangtua seharusnya menjadi tempat anak untuk bergelayut manja dan merasakan hangatnya pelukan kasih sayang, dan rumah seharusnya menjadi tempat untuk berlindung yang nyaman. Tapi bagi Haruno Sakura, keluarganya tidak pernah ada dalam daftar perjalanannya. Orangtuanya, dia bahkan risih bersama mereka. Rumahnya bahkan tidak lebih aman dari sarang penyamun, itulah kenapa dia lebih memilih pergi ke sarang penyamun daripada rumahnya sendiri. Dan disitulah dia selalu berakhir, di sebuah apato sederhana yang berantakan karena pakaian dan sampah yang berhamburan di beberapa sudut, di apato yang di dindingnya tegantung boneka-boneka aneh yang terkadang terlihat mengerikan, di pelukan seorang pria yang bahkan dia sendiri tidak yakin adalah kekasihnya.

Hidupnya terlalu berat untuk dipikirkan oleh gadis seumuran dia. Sehingga dia lebih memilih untuk tidak memikirkannya dan dengan senang hati menerima tawaran hiburan dari Akasuna Sasori. Alcohol yang bisa menerbangkan akalnya dan hiburan panas di atas ranjang adalah dua hal yang ia gunakan untuk melarikan diri dari kehidupan menyesakkan yang di berikan kedua orangtuanya.

Sebenarnya seperti apa keluarganya? Dia anak tunggal jadi otomatis dia hanya punya orangtuanya. Lalu bagaimana kedua orangtuanya? Mereka adalah tipe orangtua yang lebih suka bekerja daripada mengurus anak, orangtua yang menganggap uang sama dengan bahagia, orangtua yang berpikir bahwa membesarkan anak cukup dengan prinsip papan, sandang, pangan, tanpa kasih sayang, tanpa perhatian. Jadi apa mereka tahu jika anak mereka jarang pulang? Tahu, tapi apa daya mereka jika pekerjaannya jauh lebih menyita perhatian. Bagaimana rumahnya? Rumah bukan lagi tempat berlindung baginya. Bukan lagi tempat yang nyaman jika di dalamnya sangat sepi dan dingin. Dan Sasori-lah orang yang menawarkan kehangatan dan fantasi tentang hidup tanpa beban.

-=-

Sakura melangkahkan kakinya dengan enggan saat mencapai gerbang rumahnya. Dia sudah dua hari tidak pulang, dan sungguh meski sudah berapa lama-pun dia pergi dari rumah itu, dia tidak akan pernah merasa merindukan pulang. Tidak ada yang bisa membuatnya rindu akan suasana rumahnya. Suasana di dalam rumahnya selalu seperti gua sisa perang, sepi dan mencekam dengan sisa-sisa pertempuran. Dan ketika kedua orangtuanya ada di rumah peperangan itu berkobar kembali. Seperti biasa Sakura hanya akan pulang untuk mengambil pakaian, lalu kemudian pergi lagi.

Seseorang sedang menyiram tanaman saat Sakura melintasi pekarangan depan rumahnya. Sakura tersenyum saat wanita muda itu melihat ke arahnya. Hanya pada wanita itulah dia bisa tersenyum di rumah itu. Pelayan yang telah bersamanya selama 4 tahun belakangan. Usianya tidak terpaut jauh darinya. Mereka bisa berteman, juga terkadang menjadi kakak dan adik.

"Sakura!" wanita itu segera menghampirinya.

"Ayame-san."

"Kau kemana saja?" Sakura hanya tersenyum. Dia tidak pernah menjawab pertanyaan 'kemana dia pergi' dan 'apa yang dia kerjakan selama itu'. Dan Ayame hanya akan menghela nafas saat Sakura terus menutup mulutnya. Tapi kali ini dia tidak menghela nafas seperti biasa, wajahnya tidak tampak lega seperti biasa dia melihat Sakura pulang.

"Rumah terlihat sepi. Apa mereka pergi?" hanya ada dua kemungkinan saat rumahnya sepi tanpa pertengkaran, orangtuanya tidak di rumah atau mereka sedang tidur.

"Nyonya pergi sejak semalam, tapi tuan ada di dalam." Ayame menjawab lirih seolah sedang berhati-hati dengan ucapannya.

"Baiklah, aku mengerti." Meski tidak mengerti dengan sikap Ayame, tapi Sakura cukup mengerti yang disampaikan wanita itu. "Lanjutkan pekerjaanmu."

OVERSTAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang