Baekhyun berhenti dan membungkuk memegangi lututnya sambil mengatur nafasnya yang tersengal. Keringatnya bercucuran. Ia mengira telah sampai di asrama. Ternyata, Baekhyun berada di depan gerbang pemakaman. Ia tidak tahu bagaimana ia dapat sampai kesini, namun perhatiannya tertuju pada salah satu pemakaman bertabur bunga poppy ungu.
Baekhyun membuka pelan gerbang kecil pemakaman berwarna putih itu, kemudian mendekati sebuah pusara. Sebetulnya di pinggiran pusara terdapat kursi-kursi kecil, namun Baekhyun lebih memilih untuk duduk lebih dekat dengan muka pusara.
"Jika hidup adalah lagu, maka bernyanyi untuk hidup adalah suatu kewajiban."
Baekhyun membaca sebuah kalimat yang tertoreh pada muka pusara. Kalimat dari seseorang yang sangat amat dikenalnya. Baekhyun tertawa.
"Hyung, tahukah kau aku sekarang sedang tertawa? Aku ingat salah satu perjanjian kita bahwa aku tidak boleh sedih apalagi menangis bila berada di hadapanmu. Kau pun juga demikian. Dan aku selalu menepatinya, hehe. Aku tak tahu kau disana sedang tertawa atau menangis... kuharap kau tidak curang ya!"
Baekhyun seperti menunggu seseorang atau sesuatu untuk menjawabnya. Namun, pemakaman hari itu tetap senyap. Angin mulai berdatangan lebih banyak dari yang sebelumnya dan awan mulai menggumpal berubah abu-abu. Titik-titik air mulai berjatuhan, menyerang bumi dan rambut keperakan Baekhyun.
"Hyung, kau harus menepati janjimu," Kata Baekhyun sambil mendongak ke atas melihat ke arah datangnya air.
"Kau tahu? Aku benci mengatakan ini, tetapi aku benar-benar melakukan apa yang biasanya kita lakukan. Dan membuat seakan-akan itu terjadi. Aku ke kafe favoritmu, memesan kopi favoritmu, lomba lari sampai ke asrama, seperti yang biasa kita lakukan. Namun, kali ini aku tak sanggup berlari sampai tujuan. Aku berakhir disini. Aku merindukanmu, Xiumin hyung."
Seiring derasnya hujan mengguyur, air mata Baekhyun terus mengikuti ritme hujan yang turun. Lelaki berambut keperakan yang memeluk plastik bubble tea itupun sadar bahwa Xiumin baru saja memeluknya lewat hujan yang turun dari surga.
-Tamat-
