Chapter 2

6.9K 608 23
                                    

WARN : THERE'S MATURE CONTENT IN THIS CHAP, If you're disturbed with it just do not read it ^^

                "Baekhyun, kita perlu bicara." Manajer Kim dari bagian pangan yang sekaligus atasan Baekhyun menghampiri Baekhyun yang sedang menunggu pelanggan untuk membeli kaus kaki.

"Bukankah kemarin kita sudah bicara ? Dan kau sudah memotong gaji ku, sekarang apalagi ?"

"Apa kau tak tahu kemarin kau ini berkelahi dengan siapa ?"

"Siapa ? Seorang pria kaya yang tak punya moral ?"

"Jaga mulut mu. Sekarang lebih baik kau ikut aku, sebelum kau masuk ke dalam masalah yang lebih buruk."

Baekhyun menuruti perkataan atasannya dan mengikuti langkahnya dengan malas, ketika mereka masuk lift Baekhyun sedikit binggung ketika manajernya ini tidak menekan tombol nomor 5 yang tak lain dimana kantornya berada, ia menekan tombol nomor 6 dimana di situ tempat direktur utama berkerja –jika ia datang-. Tiba-tiba saja jantungnya mempercepat detakannya, ia akhirnya akan menemui akhir karirnya, di pecat.

"Masuklah, kau sudah di tunggu Tuan Park,"

"Apa kau tak ikut masuk ke dalam ?"

"Dia bilang hanya ingin bertemu dengan mu, cepat masuk !"

Manajernya mendorong tubuhnya untuk masuk dan mau tak mau ia memasuki ruangan besar milik direkturnya. Ketika ia masuk ia tak melihat siapapun selain seorang pria yang tak lain penasihat direktur. Namun ia melihat sebuah kursi besar yang menghadap arah jendela ruangan membelakangi Baekhyun, detak jantungnya tak bisa ia control walaupun ia terlihat tak perduli dengan perkerjaannya sebenarnya ia benar-benar tak ingin kehilangan perkerjaannya, karena hanya dengan gajinya sekarang ini ia bisa hidup.

"Penasihat Song, tinggalkan kami sendiri." Baekhyun merasa familiar dengan suara rendah dan dalam itu, namun ia belum mau menyimpulkan apapun.

"Baik Tuan," Baekhyun memberikan tatapan memohon pada penasihat Song agar tetap tinggal namun penasihat Song bahkan tak melihat ke arah Baekhyun sedikit pun.

"Jadi kau mau menyelesaikan urusan mu sekarang ? Byun Baekhyun ?"

"Kau ! Kau pria sialan itu !" Baekhyun terkejut bukan main ketika ia melihat sessosok raksasa duduk di hadapannya yang membuat gajinya di potong karena insiden kemarin.

"Jangan memanggil ku sialan, bedebah !"

"Kau yang memulai semuanya dengan sikap mu yang arogan itu, jadi jangan salahkan aku jika aku memanggil mu sialan !"

"Bahkan setelah kau tahu aku ini siapa kau tetap saja berperilaku seperti itu ? Kau mau ku pecat ?!" Kini Tuan Park sudah bangun dari kursinya dan kaki panjangnya dengan mudah sampai di depan Baekhyun yang menatapnya penuh emosi.

"Tadinya aku hendak meminta maaf karena kelakuan ku yang sudah memalukan, namun melihat bahwa direkturnya ternyata kau ? Aku tak merasa bersalah sedikit pun. Kau tahu ? Dengan sikap mu yang arogan ini pegawai mu akan mengundurkan diri satu persatu hingga departemen strore-mu ini bangkrut !"

"Bedebah kecil ini memang benar-benar ingin di pecat, huh ?"

"Di pecat ? Aku akan mengundurkan diri !"

Park Chanyeol, pria raksasa di hadapan Baekhyun ini kehabisan kata. Ia berpikir keras agar mahluk tak tahu diri di depannya ini mendapat pelajaran yang pantas. Dan saat itu juga pikiran kejamnya mulai beroperasi. Ia segera mengunci pintu ruangannya membuat Baekhyun bingung sekaligus kesal, apa yang pria arogan ini inginkan darinya ?

Come Closer.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang