Chapter 04 - Berusaha menjauh

3.9K 171 51
                                    

SisiPOV

Pagi ini seperti biasa, aku sudah berada di sekolah. Aku termenung di kelas, namun tiba-tiba saja seseorang menepuk pundakku.

"Si!" Panggil seseorang. Dan kemudian aku balik tubuhku.
"Kenapa Nay?" Tanyaku santai.
"Kenapa lo? Kok diam aja dari tadi?" Tanyanya.
"Gak apa-apa." Jawabku singkat.
Nayla menatap heran kepadaku.
"Eh Si. Biasanya lo sama Digo kalau pagi2 gini. Digo kemana?" Tanyanya yang membuat aku muak.
"Tau. Gue lagi gamau bahas dia" ucapku datar.

Tiba-tiba saja Digo & Tania masuk di kelas secara bersamaan. Namun Nayla tak menyadarinya.
"Loh kenapa?" Tanyanya lagi.

Astaga! Aku benar-benar jengkel sekarang!

"Udahlah Nay. Gue gak mau bahas dia. Gue gak mau dengar nama dia lagi ya Nay, gak sudi gue!" Ucapku agak membentak Nayla dan berlari keluar kelas tanpa menatap Digo & Tania.

"IH! Sisi kenapa sih? Kenapa coba dia bentak2 gue gitu? Orang cuma nanya doang!" Omel Nayla.

***

Author POV

Nayla pun sadar akan kehadiran Digo.
"Eh Digo.. Ada Tania juga. Hai" sapa Nayla.
"Hai.."
"Eh kalian tahu nggak kenapa Sisi kayak gitu? Sebel deh gue liatnya." Omel Nayla.
Nayla menatap mereka, menunggu jawaban.
"Kalian gak tahu ya? Yaudah deh.. Makasih ya. Gue cari Sisi dulu. Bye" pamit Nayla dan berlari kecil keluar kelas.

Sementara Sisi berada di lantai paling atas sekolah mereka. Disinilah tempat paling cocok untuk ia menenangkan diri.

Gue harus buang pikiran gue jauh-jauh tentang mereka. Lagian untuk apa gue peduli sama mereka? Sementara mereka gak peduli gue? AAARRRGGGHH!! Kenapa sih ini semua harus terjadi sama gue? Batin Sisi memberontak.

Bel masuk pun berbunyi, sesegera mungkin Sisi menghapus air matanya dan berlari menuruni tangga dan masuk ke kelas tepat waktu.

"Si.. Lo dari mana aja sih? Gue dari tadi capek nyariin lo kelilingin sekolah ini." Omel Nayla kesal.
"Maaf Nay. Tadi gue pergi menenangkan diri. Lagian kenapa sih lo nyari gue?"
"Ya gue heran aja sama lo yang tiba2 aja diam kayak gitu."
"Oohh"

"SISI!NAYLA! Kalian kenapa bisik2 gitu?" Ucap Pak Bandi yang sedang mengajar.
"Maaf pak"
"Ayo! Perhatikan semua. Besok kita kuis ya. Jangan sampai gak ada yang bisa menjawab." Pesan Pak Bandi.

***

Sepulang sekolah ini, Sisi berencana untuk pergi ke rumah neneknya. Namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh seseorang dan membuat Sisi menoleh.

"Sisi.. Kita harus bicara!" Ucap orang itu yang ternyata adalah Digo.
"Siapa lo hah? Gue gak kenal sama orang licik kayak lo" bentaknya
"Si! Gue minta maaf. Gue benar2 khilaf."
"Kenapa? Lo nyesal?hah?"
Digo terdiam menunduk.
"Ingat ya Digo. Lo dan Tania yang udah memulai ini semua. Jadi kalian yang harus tanggung akibatnya sendiri." Desis Sisi.
"Si.. Aku benar-benar minta maaf Si. Kita bisa memulai hubungan kita dari awal"
"Apa? Memulai hubungan dari awal? Itu berarti gue harus melupakan kejadian itu? Nggak akan pernah ya. Dan mulai sekarang kita gak ada hubungan apa2 lagi. Lagian ini kan mau lo? Putus sama gue! Supaya lo bisa lebih leluasa bareng Tania tanpa kehadiran gue." Bentak Sisi dan berlari kencang menuju mobil BMW-nya.

Digo menatap nanar punggung Sisi. Hubungan mereka berakhir?

"Oh! Jadi lo dan Tania yang udah buat Sisi nangis? Tega banget ya lo! Lo itu pacarnya Sisi ya, tapi kenapa lo tega banget dua-in dia? Hah? Dasar lo playboy! Jangan pernah lagi lo dekatin Sisi!" Sentak seseorang dari belakang Digo.

Digo menoleh dan mendapati Nayla yang menatapnya dengan tajam dan menusuk. Digo akan mulai menjelaskannya pada Nayla, tapi gadis berpipi chubby itu duluan pergi meninggalkan sekolah dan menaiki mobil Audi-nya.

***

Hari ini kebetulan adalah hari minggu. Hari santai bagi setiap orang. Saat ini, Sisi dan Nayla sedang jogging pagi. Setelah cukup lelah, mereka pun memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu.

"ehm.. Si!" Panggil Nayla. "Apa?" Tanya Sisi.
"Itu gara-gara Digo kan?" Ucap Nayla.
"Maksud lo apa?" Tanya Sisi kurang paham.
"Ya.. Yang lo nangis kemarin itu gara-gara Digo dan Tania si murid baru itu kan?"
"Udah lah nay. Gue lagi gak mau bahas tentang mereka. Capek"
"Okee"

Nayla memutuskan untuk menyudahi percakapannya dengan Sisi tentang Digo dan Tania.

***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 25, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'M SORRY, BIEWhere stories live. Discover now