Part 1

865 33 3
                                    

Title: Growing Pain

Author: JSY_

Cast:
Cho Kyuhyun
Kim Harin


Genre: Sad, romance, friendship, dll

-----♡♡♡-----

"Huuuhh.. dasar brengsek."

Terlihat seorang gadis sedang duduk dibangku taman tengah kota. Beberapa kali terdengar suara tarikan napas yang kasar dan umpatan yang keluar dari mulut gadis itu.

"Sialan kenapa dia lama sekali."

Terdengar kembali gadis itu mengumpat kembali.

Ucapan-ucapan kasar gadis itu berbanding terbalik dengan tampilan gadis itu. Ia memakai kemeja kasual berwarna hijau pastel dan celana jeans ketat berwarna putih. Begitu manis saat dilihat.

~Harin Side~

Ia meraba kursi bagian sampingnya, tanganya menyentuh tas JM berwarna putih. Ia mengambil ponsel pintarnya dan tidak melihat satu pesan ataupun satu panggilan dari seseorang.

"Apa yang sebenarnya dia lakukan!? Bahkan tak memberi satu kabar pun." Ia mengambil coffeelate disamping kirinya. Menyesapnya hingga tak tersisa.

Ia melirik waktu di jam guess putih gadingnya. Ia mulai lelah dengan tingkah kekasihnya yang semakin hari semakin membuatnya ingin membencinya. Namun perasaan cintanya yang terlalu besar, tidak akan sanggup membenci pria itu.

Ia sudah menunggu kekasihnya yang super sibuk itu selama berjam-jam. Ia sudah terlalu lelah untuk menunggu kembali, ia mulai membereskan barangnya yang ia keluarkan dari tasnya.

Ia berdiri, berniat membuang gelas coffeelatenya. Ia menghentikan aktivitasnya membuang gelas coffeelatenya. Ia melihat postur tubuh yang sangat dikenalinya. Terlihat sedang berlari mencari seseorang.

Pria brengsek yang telah membuatnya menunggu.

Ia membuang napasnya dengan kasar dan melemparkan gelas itu ke tempat sampah. Ia berdiri dari kursinya. Berbalik. Hendak mengambil langkah.

"Baby Rin!"

Ia mendengar suara pria itu, ia memejamkan mata guna menekan emosinya yang siap meledak-ledak.

Ia kembali berbalik. Menatap pria tadi yang sudah berada dihadapanya. Tak lupa, dengan tatapan datarnya. Ingat ia masih.sangat.kesal. padanya.

berbanding terbalik dengannya, pria dihadapannya ini terus tersenyum lebar menatapnya.

Apa yang kau lakukan brengsek. Kau telah membuatku menunggu selama dua jam. Dan sekarang kau tiba dengan senyuman lebarmu!?

Batinnya berteriak dengan keras. Ia hanya menatap tajam dan melipat tanganya diatas dada.

Pria dihadapannya ini masih tersenyum lebar dan memberikan segelas teh hijau kesukaannya. Ia hanya melirik sekilas teh hijau dari kafe favoritnya, tak berniat mengambilnya.

"Apakah kau menunggu lama, Baby?" Ia memutar bola matanya setelah mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan pria itu.

Growing PainWhere stories live. Discover now