Mr.Alone

BAB II [ SUGAR ]

"Hehe..Paman" Cengiran lebar Naruto menandakan suasana hatinya yang berbunga-bunga. Jalan-jalan dengan Paman Fugaku memang Mengasyikkan bagi Naruto. Semua hal yang di inginkan akan langsung dituruti. Memang Tidak sering Paman Fugaku dapat menyempatkan waktu yang lama untuk Naruto. Biasanya Paman Fugaku hanya punya waktu di akhir bulan saja.

Didunia ini dia hanya mempunyai Paman Fugaku. Kedua orang tua nya telah bercerai dan masing-masing telah memiliki kehidupan sendiri. Dengan berdalih ingin mengubur masa lalu, Minato dan Kushina sama-sama melantarkan Naruto.

Keterpurukkan tidak mengakhiri hidup Naruto. Fugaku yang bersahabat orangtua Naruto merasa kasihan dengan nasib malang Naruto. Hingga Fugaku menjadi Wali Naruto hingga saat ini.

Di Sekolah Naruto termasuk sosok yang sangat mengormati Guru. Setiap pelajaran di akan sungguh-sungguh dan mencoba selalu aktif. Tidak heran sudah 2 kali berturut-turut menjadi siswa berprestasi. Dia terbiasa melakukan hal-hal yang sangat menakjubkan bagi orang-orang di sekelilingnya. Semua mendali di bidang Akademik dan Non-Akademik dapat dia raih dengan baik. Yang membuat banyak Universitas-Universitas di Jepang sudah lama mengincarnya.

Kesempurnaan Narito tidak lepas dari sosok Fugaku. Fugaku adalah penyemangat Naruto di saat Orang tua nya tidak memeliki waktu yang cukup untuknya. Fugaku adalah Pengusaha sukses di Jepang. Namanya sudah terkenal se-Asia. Walau begitu dia masih saja ada waktu untuk Naruto. Berbeda dengan Minato yang Seorang Dokter di Rumah Sakit Tokyo. Pekerjaannya yang membuat Minato tidak banyak bisa meluangkan waktu untuk Anaknya. Apalagi Kushina yang seorang Arsitek di Jeju-Korea. Perhatian Kushina kepada Naruto hanya bisa di hitung oleh jari. Seakan dengan adanya Naruto tidak bisa mengalihkan Kushina maupun Minato dari Pekerjaannya.
Naruto Sedih ? Tidak. Sama sekali tidak. Bukan bermaksud menjadi Anak Durhaka. Tapi Ada dan tidak adanya MinaKushi, Naruto bisa hidup Bahagia. Orangtua nya tetap memberikan kewajibannya. Mereka mengirimkan Uang 'Saku' lebih dari 1000 Dollar untuk perminggunya. Itu sangat cukup untuk kehidupan sehari-harinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pada pagi harinya, Naruto bangun seperti biasa. Dia bukan anak malas seperti di cerita lain. Naruto termasuk anak yang rajin. Mungkin karena terbiasa hidup sendiri. Membuat naruto mau tak mau harus bisa mandiri tanpa bergantung kepada orang lain.

Hari ini Naruto memasak Omelet untuk sarapan. Makan dengan tenang hanya terdengar deting suara adu sendok dan piring. Sunyi sekali. Tinggal di Apartemen besar tapi hanya sendiri. Tapi Naruto telah terbiasa. Sangat amat terbiasa..

Dia menyelesaikan makanannya dengan hikmat. Mencuci piring lalu membereskan tempat tidur. Bersiap untuk berangkat.

Jangan harap naruto akan menaiki kendaraan umun. Jangan harap. Dia tak disuka suara bising kendaraan dan juga bau polusi yang menyengat.
Dia mampu membeli mobil sedan mini dengan tabungan uang saku dari Orangtuanya.

Bagi Naruto, Kehidupannya sangat sempurna. Dia tidak akan mengeluh karena keadaan Orangtuanya buruk. Sudah cukup dengan Fugaku saja Naruto sudah senang.Yang harus dia lakukan hanya sekolah dengan serius, mendapat pekerjaan yang bagus, dan berusaha menjadi-
.
.
.
.
.
.
.
Istri kedua Fugaku. Hehehe..

To be cont.
............................................................................................................................................

Hahaha
Berapa lama ini cerita gak dilanjut ?
Maaf buat pembaca yang udah terlanjur baca
Ini ceruta masih di lanjut kok. Tenang aja~
Sasuke nya belom ada di chap ini..
Chap depan adanya.
Sekarang masih pengenalan sifat Naruto biar pembaca gak kaget pas Naruto ngelakuin hal-hal anieh Ntar.
Eh gimana covernya ? Itu aku buat sendiri loh. Hahaha
Biar gak ada yang sama , lagian males banget kalo ada yang kembaran #ck
Udah gitu ajaa
Ini masih pendek
Karena belum ada sasuke kalo ada sasuje baru agak panjang :)
Oh yaa thanks buat vote dan komennya. Maaf belom bisa bales :*
.
.
.
See you Next Chapter..