BAB III [LOLIPOP]

1.4K 142 23
                                    

"Itu Siapa?"

"Ah Tampannya"

"Oh my God"

"Anak baru ?"

"Lihat rambutnya itu"

"Semoga dia sekelas denganku"

"Tidak. Semoga aku"

"Dimana pun itu. Yang pasti dia adalah Idolaku sekarang. Kyaa!!"

Suara bisik-bisik yang tidak seperti bisikan, karena terdengar sampai si empunya. Seorang pemuda berjalan angkuh mengabaikan mahluk-mahluk omnivora berkaki dua berkelamin betina -Yang kita sebut saja Wanita-.

Sasuke Namanya, jika pembaca penasaran. Murid Baru di Aoi High School. Semua Murid heboh. menjadi murid baru di tahun ajaran akhir ini bisa dibilang sangat mustahil, Apalagi untuk sekolah sekelas Aoi High School.

Sasuke masih berjalan menuju kelasnya. Dia sudah terbiasa dengan perlakuan seperti ini. Tetap Memasang Wajah Stoic, tatapan lurus, jalan tegap.

'Cukup abaikan dan beraksi' Gumam Sasuke pelan dengan Smirk yang tak teralalu kentara.
.
.
.
.
.
[OTHER PLACE]

Dikelas Naruto, tepatnya 12-A. Kelas yang di Khususkan untuk Murid-Murid yang memiliki predikat paling "Rajin" di Sekolah. Kenapa Rajin ? Karena Kepala Sekolah beranggapan bahwa tidak ada murid yang pintar tapi yang ada murid yang rajin. Jadi pengelompokkan kelas bukan dari nilai saja tapi juga sikap Karena Sikap Murid kepada Guru, Ketepatan waktu Murid mengerjakan PR dan yang Pasti Sosialisasi Murid-Murid. Percuma Pintar tapi malas ? Percuma Pintar Tapi etikanya buruk?Percuma Pintar Tapi AntiSosial ? yaa gak ?.

Seperti saat ini. Naruto dan Sakura berada di kelas 12-A. Waktu menunjukkan pukul 06.00 waktu jepang. Tapi kelas sudah ramai penuh murid-murid yang belajar di sana. Mereka tidak akan menyianyiakan kerja keras orang tua untuk kemalasan.

BRUK

"Ah.."

"Naru !! Ceritakan kemarin. Apa saja yang kau lakukan bersama Paman Fugaku.?" Cecar Sakura yang langsung menubruk Naruto yang sedang duduk dimejanya.

"Hehehe." Bukannya menjawab. Naruto tertawa sendiri.

"Ish.. Jangan buat aku penasaran" Sakira tetap memaksa sahabat kuningnya menceritakan semuanya.

"Sudahlah Sakura. Jangan buat aku malu hihihi. Tapi makasih yaa buat bantuan kemarin" jawab Naruto sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan.

"Aku senang jika kau senang Naruto. Jangan Khawatir jika kamu butuh kesusahan. Aku akan menolong mu." Tulus Sakura melihat kebahagiaan Naruto.

"Ah~ kau memang segalanya~." Naruto memeluk Sakura. Walau mereka lelaki dan perempuan persahabatan mereka terjalin erat tanpa kaku. Karena bagi Naruto maupun Sakura, Persahabatan antara lelaki dan perempuan bukan hanya Mitos. Karena mereka adalah buktinya.

"Bagaimana untuk ucapan terima kasih mu. Kau traktir aku makan di Kantin. Masakan Kaa-san tadi gosong jadi aku belum sarapan ." keluh sakura.

"Baiklah. Bukan masalah ." ujar Naruto dengan cengiran polosnya

SRET *Suara pintu terbuka

Semua terdiam. Hening. Melihat sosok baru yang muncul dikelasnya. Sosok itu berjalan dengan angkuh munuju arah pojok kelas.

Melewati meja Naruto dan Sakura. Sosok itu atau Sasuke mengerlingkan Mata ke arah Naruto. Dan Naruto yang merasa di lirik oleh Sasuke menjadi kaku.

"K-Kau.." Naruto melangkah mendekati Sasuke.

"Hey Mommy." Dengan Smrik yang tertampang jelas di wajah Sasuke.

" SUKE-CHAN !!" Jerit Naruto sambil memeluk Sasuke.

BRUK

" Ah~ Suke-chan! Mommy Kangen Suke-Chan" Masih memeluk Sasuke. Menggesekkan wajahnya di dada Sasuke. Karena wajah Naruto setara dengan dada bidang Sasuke. Dasar cebol -,- #duak

Kelas Hening. Memperhatikan dua sosok berpelukan seperti ibu dan anak. Eh apa benar ibu dan anak?!

"Sedang apa kau disini ? Bukannya kau di China? Ah. Tunggu? Jangan bilang kau akan sekolah disini ?" Naruto melotot dengan imut (O.O)

"Hn"

" Benarkah?!" Heboh Naruto.

"Hn"

" Kau tidak bohong, kan ?"

"Hn"

"Serius ?"

"Iya Dobe"

"Ya! Teme!"



TBC.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr.AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang