EPILOG

1.6K 213 41
                                    

Alex bergerak maju-mundur dengan gelisah di ruang tunggu.

Entah kenapa, untuk kali ini, dia tidak merasa tenang. Dia biasanya bisa membaenggakan kecenderungannya untuk tetap tenang di bawah tekanan; bagaimanapun juga, tekanan bukan masalahnya kali ini. Dan dia jelas tidak merasa tenang.

Pintu-pintu besar di depannya mengayun terbuka.

"Mister Warren?" kepala si resepsionis muncul dari balik pintu saat ia memanggil Alex. "Master Dee menginginkan kehadiran Anda sekarang."

"Terima kasih, Marie," kata Alex, mengangguk paham pada wanita muda itu. Marie mengangguk balik dan menghilang lagi ke dalam. Alex menegakkan dirinya, merapikan pakaiannya, dan berusaha berjalan ke arah pintu sepercaya diri yang dia bisa.

Dia menanti di depan.

"Masuk," kata suara John dari dalam.

Dia melangkah masuk dan mendapati dirinya berdiri di atas karpet biru yang mengarah langsung ke sebuah singgasana di ujung jauh ruangan. Dari berbagai hal yang mengintimidasi soal Griya Dhiyatri yang bisa Alex temukan, tidak ada yang semengerikan karpet biru dan singgasana itu.

Karpet ini sudah menyaksikan banyak hal.

Singgasana itu sudah menyaksikan lebih banyak lagi.

Orang yang duduk di singgasana itu sudah menyaksikan semuanya.

"Halo, Alex," kata John Dee dengan senyum brilian. "Masuk, masuk. Aku sudah menunggumu."

Alex mengangguk dan berjalan ke arah singgasana, berusaha menyeimbangkan level percaya diri dan kerendahan hati dalam penampilannya sebaik mungkin. Dia tidak bisa terlihat seperti kurang percaya diri; itu akan menyinggung John Dee dan mempermalukan klan Alchemists. Tetapi dia juga tidak bisa tampak terlalu percaya diri; kesombongan juga bisa membuat John Dee marah. Hal terakhir yang dia inginkan adalah menyinggung John Dee.

Tidak seorang pun menyinggung John Dee. Tidak seorang pun. Paling tidak, tidak seorang pun hidup cukup lama untuk menyinggungnya lagi.

Tiga belas, empat belas, lima belas, enam belas. Dia berhenti di langkahnya yang keenam belas, persis tujuh langkah dari singgasana. Lalu dia tunduk sopan.

"Master Dee," katanya. "Saya di sini untuk melaporkan tentang katalis Alden Jackson, seperti yang telah diminta."

"Bagus sekali," jawab John Dee. "Tetapi pertama, aku perlu tahu apakah kau sudah mengikuti instruksiku, Alex. Apakah ada catatan tertulis laporan ini?"

"Tidak, Sir," jawab Alex. John mengangguk.

"Jelaskan."

"Sempat ada, saat saya berusaha mencari tahu apa yang salah dan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinannya, tetapi saya menghancurkan semuanya begitu berita dari Anda masuk soal Anda menginginkan tidak ada catatan tertulis, Sir."

"Bagus," kata John. "Sekarang ... laporannya."

Alex mengangguk. "Alden Jackson, nirklan, datang ke kediaman Warren sekitar jam dua-nol-empat siang ini dengan teman Wicce-nya Cora Maguire, yang sedang ditugasi untuk menjaganya, dan Emma Warren, yang memberi tahu pada saya bahwa Mr. Jackson direkomendasikan oleh John Dee untuk mencoba katalis. Kami lalu melanjutkan dengan perkenalan, dan Mr. Jackson menjelaskan kondisinya kepada saya. Dia menjelaskan bahwa Master Dee menyuruhnya untuk mencari Emma Warren dan mengatakan padanya bahwa dia telah diminta Master Dee untuk mencoba katalis. Mantra detektor kebohongan menemukan kejujuran penuh pada pihak Mr. Warren. Saya lalu melanjutkan dengan prosedur standar: meminta level jumlah yang dibutuhkan untuk stabilitas sihir, yang dijawab oleh Mr. Jackson dengan tiga belas, lalu mengaktifkan deret pengaman dan memandu Mr. Jackson—yang pada saat itu tengah di bawah pengaruh mantra pengamannya—ke Jangka Emas.

Gravedancer [ID]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang