1. "Fiance"

8K 281 9
                                    

Seorang yeoja terlihat tengah duduk dengan manis, menggunakan busana glamour sepanjang mata kakinya, namun dengan make up dan perhiasan yang natural, juga sepatu tingggi berukuran 10cm. Dalam ruang tamu berukuran cukup luas dengan isi sepasang soufa berwarna putih tulang yang tertelak berhadapan, juga sebuah soufa untuk satu orang dengan warna senada, ditambah sebuah meja kaca berukuran panjang 1x2 meter yang memisahkan ketiga soufa tersebut, kedua pihak keluarga itu terlihat tengah berbincang ramah.

"so... kapan Jeongkook akan sampai di sini?" tanya salah seorang yeoja paruhbaya dengan gaya pakaian yang terkesan sangat formal, juga rambut panjang hitamnya yang disanggul. "dia akan sampai sebentar lagi," jawab yeoja paruhbaya bergaya sama di hadapannya, dengan senyum ramah yang merekah. "ah, ya. Puterimu itu terlihat sangat cantik," puji nyonya Jeon masih dengan senyum khasnya.

"ah... thanks. Kuanggap itu sebagai sebuah pujian," jawab nyonya Carl balas tersenyum. Mendengar pembicaraan kedua yeoja paruhbaya itu, Michelle, si yeoja yang dibicarakan tadi hanya diam seolah tak peduli. Wajahnya pun nampak begitu dingin dan tenang, dengan iris mata kehijauannya yang begitu tajam. Membuat orang-orang yang melihatnya dapat merasa takut sekaligus tertarik dalam waktu bersamaan.

Dan kemunculan seorang namja berjas hitam rapi dengan dasi panjang berwarna senada pun berhasil menghentikan kegiatan berbincang para bisnis women tersebut. "annyeonghaseyo, Jeon Jeongkook imnida." Namja muda itu menunjukan senyum ramahnya, dan membungkuk 90 derajat sebagai tanda hormat. "this is your son? Jeon Jeongkook? He's so tall and handsome," puji nyonya Carl seraya memandang calon tunangan puterinya itu senang.

Tunangan? Ah, ya. Namja berusia 25 tahun bernama Jeon Jeongkook itu akan segera menggelar acara pertunangannya dengan yeoja berusia 24 tahun bernama Michelle Carl sekitar 3 hari lagi. Alasan pertunangan? Untuk menyatukan kedua perusahaan yeoja berusia paruhbaya itu. Jeongkook dan Michelle merupakan putera dan puteri dari kedua yeoja pebisnis itu. Mereka merupakan orang tua tunggal, tanpa suami.

Maka dari itu, Jeongkook dan Michelle dijadikan penerus mereka. Dan untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih baik lagi, maka keduanya memutuskan untuk menjodohkan Jeongkook dan Michelle. Tak seperti yang mereka pikirkan, Jeongkook dan Michelle ternyata menerima perjodohan itu. Bahkan tanpa adanya keluhan sama sekali. Akhirnya, pertunangan kedua penerus perusahaan bisnis terbesar Korea dan Jerman itu pun akan dilaksanakan tiga hari dari sekarang.

Jeongkook akhirnya dipersilahkan duduk oleh nyonya Carl di soufa ruang tamu rumahnya. Namja itu terlihat selalu menunjukan senyum manisnya, bahkan pada Michelle yang duduk di hadapannya. Tapi yeoja itu sendiri, hanya memandang Jeongkook dengan wajah dinginnya, seolah bibirnya itu tak dapat tersenyum barang sedetik pun. Meskipun merasa sedikit tersinggung, namun Jeongkook masih saja berusaha untuk melemparkan senyumnya pada nyonya Carl maupun puterinya.

Setelah berbincang mengenai pendidikan putera dan puteri masing-masing, juga posisi dan jabatan mereka, akhirnya percakapan pun dihentikan. "Jeongkook-ah, pergilah bersama Michelle untuk membeli cincin. Semuanya sudah siap tetapi kita belum menyiapkan cincinnya," ujar nyonya Jeon pada Jeongkook. Namja itu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya, lalu segera berdiri.

"kajja, Michelle-ssi!" ajaknya ramah. Lagi, Michelle tak merespon dan justru melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya terlebih dahulu. Setelah memberikan hormat pada nyonya Carl, akhirnya Jeongkook pun segera menyusul langkah Michelle. Jeongkook baru saja akan membukakan pintu mobilnya untuk Michelle, namun yeoja itu telah membukanya lebih dulu.

"aku bukan orang cacat. Jadi tidak perlu," ucapnya dingin lalu segera masuk ke dalam mobil Hyundai-KIA berwarna hitam mengkilat milik Jeongkook. Namja itu sedikit menghela nafasnya malas. Ya, yeoja itu benar-benar menyebalkan menurutnya. Tak lama, ia pun segera masuk dan duduk di bangku kemudi. Setelah menyalakan mesin, akhirnya Jeongkook langsung melajukan mobilnya ke daerah Dongdaemoon.

THE SECRET Behind The Smile (BTS Jeongkook FanFiction)Where stories live. Discover now