2. "The Past"

2.7K 199 2
                                    

Jeongkook dan Michelle memasuki sebuah ruangan berisi sepasang soufa panjang dan satu soufa untuk seorang juga meja berukuran sedang yang memisahkan, lalu dua buah meja kerja dengan nametag berbeda di masing-masing meja. Yang satu bertuliskan "전정국 의 이사", dan yang satu lagi bertuliskan "President Carl". Ya, mereka berdua dipekerjakan dalam satu ruangan. Alasannya? Tentu saja karena mereka adalah pasangan. Dan ini bertujuan agar hubungan mereka bisa semakin dekat setiap harinya. Istilahnya... love because it used.

Tak lama setelah keduanya berkutat dengan dokumen masing-masing, suara ketukan pintu pun terdengar. Dan Jeongkook dengan sigap segera mempersilahkan sang tamu untuk masuk. Saat pintu terbuka, nampaklah dua orang namja berpakaian jas kerja rapi memasuki ruangan tersebut. Keduanya segera menundukan kepala pada Jeongkook dan Michelle, lalu dihadiahi suara tawa renyah Jeongkook.

"kalian ada di dalam ruang kerjaku, dan tidak ada yang melihat. Jadi untuk apa menunduk hormat seperti itu?" ujar Jeongkook dengan senyum manisnya, seperti biasa. Jimin dan Tae Hyung, kedua sahabat sekaligus bawahan Jeongkook hanya diam dan tersenyum kaku di hadapan Jeongkook. Bahkan Michelle yang menatap wajah kedua namja itu dari samping pun nampak bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.

"wae?" akhirnya Jeongkook bertanya. "ani... kami hanya... maksudku..." Jimin mulai berbicara tidak jelas. Dan itu berarti, memang ada sesuatu yang terjadi pada Jimin dan Tae Hyung, khususnya Jimin sendiri. "Tae Hyung-ah, coba kau yang jelaskan!" titah Jeongkook lembut. Ya, ia sendiri mengerti, bahwa di saat Jimin tengah seperti ini, maka namja itu tidak akan bisa menjelaskan sama sekali.

"ehm... ireohge. Ini mengenai tugas yang kau berikan pada kami," Tae Hyung memulai penjelasannya. Jeongkook hanya mengerutkan dahinya mencoba menebak. "maksudmu tentang penjualan panti asuhan itu?" terkanya. Tae Hyung kemudian mengangguk, "panti asuhan itu merupakan tempat tinggal Jimin sebelum diadopsi. Bahkan ia masih sering berkunjung ke sana tahun ini,"

Dan demi mendengar kalimat Tae Hyung tersebut, Jeongkook membeku di tempatnya. Jadi... Jimin merupakan salah satu anak panti asuhan tersebut sebelumnya? 'bagaimana bisa aku tidak tahu?' rutuk Jeongkook dalam hati, memaki dirinya sendiri yang bahkan tidak tahu asal-usul sahabatnya dulu. Terlebih lagi, secara langsung ia telah menyuruh Jimin untuk mengurus masalah penjualan panti asuhan pada perusahaan yang tengah menjalin kerja sama dengan C&J Medical. Ya... kalian pasti ingat, bisnis yang dibicarakan oleh Jeongkook dan ibu tirinya sekitar satu minggu yang lalu itu.

"awalnya kami senang karena kau menolak tawaran itu mentah-mentah. Tapi sekarang, jujur aku sangat kecewa padamu, karena telah menyuruh kami menjual panti asuhan itu." Mendengar ucapan Jimin, Jeongkook benar-benar merasa semakin bersalah. Tapi apa boleh buat? Toh juga ini merupakan bagian dari rencananya. Ia tidak bisa berhenti begitu saja hanya karena masalah sahabatnya.

"tahanlah sebentar lagi, Jimin-ah. Karena tak lama, panti asuhan itu akan segera kembali." Jimin sedikit terperanjat akibat pernyataan Jeongkook. Kedua alisnya saling menyatu, dan kedua manik hitam kecokelatannya pun memandang Jeongkook bingung. Melihat tatapan sahabatnya itu, Jeongkook justru tertawa. "kalian tidak perlu mengerti apa maksud ucapanku sekarang. Yang jelas, aku ingin kalian mengurus semua masalah kerja sama itu, juga mencaritahu tentang seluruh pengeluaran JeonGeum Group sejak dua tahun yang lalu."

"JeonGeum Group? Bukankah itu perusahaan kita sebelum bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga Carl?" kali ini Tae Hyung lah yang kembali bersuara. Jeongkook kali ini hanya mengangguk sebagai jawaban. Dan Jimin, ia sebenarnya ingin kembali membuka mulutnya untuk bertanya. Namun sayangnya, Tae Hyung telah melayangkan jitakan keras di kepalanya lebih dulu.

Namja yang menerima perlakuan kasar itu sebenarnya ingin memprotes, tapi sayangnya, ia baru ingat akan sesuatu. Apabila Jeongkook hanya menganggukan kepala sebagai jawaban, itu artinya tidak ada lagi yang perlu ditanyakan. Karena hasilnya akan percuma, Jeongkook benar-benar akan membungkam bibirnya rapat-rapat. Itulah ciri khas seorang Jeon Jeongkook.

THE SECRET Behind The Smile (BTS Jeongkook FanFiction)Where stories live. Discover now