Incheon airport. Seorang namja dengan memakai kacamata hitamnya dengan jas panjang berwarna kecoklatan kini berdiri di area arrivals bandara, matanya seolah mencari seseorang yang datang untuk menjemputnya. Tak banyak yeoja yang ada di area tersebut mengagumi parasnya, seakan waktu berhenti begitu saja ketika namja itu berjalan melewati para gadis di bandara. Senyum yang menghiasi bibirnya terlihat begitu angkuh.
"Cukup sepi" ujarnya dengan terus berjalan menyusuri lorong-lorong bandara.
Hingga beberapa saat terdengar suara pria paruhbaya yang memanggilnya dengan sebutan Sajangnim dan berlari kearahnya dengan memberikan ponsel yang tadinya ia pakai.
"Yeobboseyo" ucapnya setelah menerima ponsel dari pria paruhbaya disampingnya.
Sedetik kemudian namja berkacamata tersebut mengehela nafas seraya mengembalikan ponsel yang tadi digenggamnya kepada pria parauhbaya disampingnya.
"Kita ke kantor polisi sekarang"
"Baik, sajangnim" Mobil bercat hitam itu segera menuju ke kantor polisi.
Kita semua memiliki rahasia-rahasia yang ingin disembunyikan. Sebuah rahasia yang begitu berharga, sehingga kau tak ingin mengungkapkannya.
PLAKK!!!
Terdengar tamparan yang begitu keras mendarat di pipi kanan gadis berambut kecoklatan dengan wajah yang penuh luka.
"Apa yang dilakukan oleh orang tuamu? Apakah mereka preman?" ucap wanita paruhbaya yang kini berdiri tegap di depannya.
Sementara teman gadis yang disebelahnya hanya tersenyum puas.
"Tentu saja membesarkan anak mereka. Putri andalah yang memulai perkelahian ini duluan. Ia menyebutku sebagai maniac otaku dan merobek kertas milikku."
"Ya! Kau menyalahkan anakku?" bentar wanita tersebut yang hendak akan menampar gadis di depannya untuk kedua kalinya.
"Jauhkan tangan kotormu itu darinya nyonya"
Sementara wanita tersebut reflek menoleh ke arah sumber suara. Kini yang dapat ia lihat nampak seorang namja berdiri dengan melepas kacamatanya dan memandang wanita paruh baya itu tak suka. Tak butuh waktu lama hingga ia dapat membuat wanita paruhbaya tersebut terduduk di lantai kantor polisi setelah terjadi beberapa adu perkelahian.
"Siapa kau hah?!" bentak wanita tersebut.
Semenatara dua polisi yang ada di tempat terbut memegangi namja tersebut yang akan memukul wanita paruhbaya itu dengan bantal sofa.
"Suamiku adalah Presiden dari Ahnsoo Soft. Aku tak tau siapa kau, tapi kupastikan kau akan menyesali kejadian ini anak muda." Ucap wanita paruhbaya dengan sombongnya.
Gadis yang tadi akan ditampar hanya menggelengkan kepalanya seraya menunduk dan menghela nafas. Sementara namja tersebut hanya tersenyum remeh dan membuang bantal yang digenggamnya dengan kasar.
"Orang ini yang membuat dan mengedarkan permainan online dan mobile (gadget). Kim Company , perusahan terbesar di Asia dalam industri perangkat lunak." ucap namja paruhbaya yang merupakan Sekertaris Park.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Prince
FanfictionKim Jaejoong seorang kakak yang berniat menyelamatkan adiknya Kim Yuna dari sifat ketergantungannya terhadap video game dan computer. Yuna juga sangat tergila-gila dengan karakter pria dari Secret Garden. Namun untuk menyalamatkan adiknya ia harus b...