Jaejoong bertanya siapa Sooyeon sebenarnya dan apa maksut dari tindakannya yang kini tengah menyekap dan mengancam nyawa adik perempuan satu-satunya. Dengan nada mengejek dan kesal Sooyeon kembali bertanya pada Jaejoong, apakah lelaki di depannya ini sungguh tak mengingat siapa dirinya?
“Apa yang sudah kau lakukan pada keluargaku?” teriak gadis berbaju merah itu dengan nada kesal.
Sesaat kemudian Jaejoong mengingat kejadian saat dikantor polisi. Dimana dia mendapati seorang ibu dengan anak gadisnya yang tengah mencaci dan bahkan menjambak rambut Yuna, adik kesayangannya. Tanpa berpikir panjang Jaejoong mencabut seluruh saham yang ditanam untuk perusahaan keluarga gadis itu.
“Itu kau?” heran Jaejoog setelah mengingatnya.
“Aku yang melakukannya, jadi Yuna tak-” belum sempat Jaejoong menyelesaikan kalimatnya, gadis bernama Sooyeon itu menyela, “Lalu kau pikir ini salahku hah?” teriaknya semakin kesal. Melihat ekspresi Jaejoong yang semakin panik dan wajahnya yang kini pucat pasi membuat Sooyeon tertawa puas.
“Kenapa? Apa kau tak bisa ‘membereskan kotaran’ sekarang?”
Jaejoong hanya memandang gadis itu, pikirannya kini tengah kacau. Bagaiman pun ia akan menyelamatkan adiknya dengan cara apapun. “Apa yang harus ku lakukan sekarang? Katakan padaku.” Tanya Jaejoong frustasi. Sementara Sooyeon memandangnya semakin remeh, “Berlutulah di depanku dan memohon. Aku muak melihatmu yang hanya berdiri dan diam tanpa melakukan apapun.” seru Sooyeon.
Yunho yang tiba-tiba melangkah mengikis jarak antara dirinya dan gadis yang kini tengah menyandra Yuna, adik Kim Jaejoong. Dengan suara bassnya nan lembut ia bertanya, “Siapa namamu, Tuan Putri?”
Sooyeon yang mendengarnya hanya mengerutkan kedua alisnya seraya bertanya, “Apa? Tuan Putri?” Sungguh menggelikan, pikirnya. Sejenak ia tertawa mengejek. “Jadi kau otaku.”
“Ahn Sooyeon, kumohon” melas Jaejoong, sungguh ia tak akan bisa membayangkan hal terburuk yang akan menimpa Yuna.
“Diam atau kubunuh dia!” bentak Sooyeon yang kemudian mengarahkan pisau runcing itu ke arah leher Yuna yang kini terkulai di tempat duduk tak sadarkan diri. Jaejoong dengan gontai berniat untuk berlutut dan memohon pada Sooyeon agar melepaskan Yuna. Tak masalah jika ia harus berlutut, asalkan nyawa adik perempuannya dapat terselamatkan. Namun lengan kekar itu menahannya, lengan milik Jung Yunho. Lelaki bermata musang itu menggeleng yang menandakan tak mengizinkan Jaejoong melakukan hal bodoh itu.
Dengan langkah meyakinkan Yunho mendekati gadis yang kini tengah menyekap Yuna. “Putri Sooyeon. Jadi kau orang yang membully Yuna selama ini?” ucap Yunho menatap gadis itu, kemudian ia melanjutkan, “Suatu hari, Jaejoong datang pada kamu untuk mencari Yuna. Dia memliki teman yang teramat membenci Otaku, tapi tidak tau harus bagaimana” ucapnya tenang. “Kenapa kau sangat membenci otaku?” imbuhnya.
“Apa perlu alasan untuk membenci?” tungkas Sooyeon murka. Ia sungguh muak membayangkan para otaku yang sangat mengagumi sesuatu yang tak nyata. Namun dilain pihak, jawaban gadis itu membuat seseorang bermata doe seketika teringat akan ucapan yang sama yang pernah ia utarakan pada Yunho dan yang lain sebelumnya. Ia seakan melihat dirinya yang kini berada didalam gadis bernama Ahn Sooyeon.
“Kalian semua sungguh aneh! Pecundang! Apakah alasan ini cukup” seru gadis berpakaian olahraga yang semakin marah melihat Yunho dan yang lain.
“Putri Sooyeon, kau pasti tidak tau bagaimana mencintai dirimu sendiri.” Ucap Yunho dengan sedikit penakanan dan berhasil membuat Sooyeon semakin kesal, “Apa kau bilang?”“Karena Jaejoong juga sama sepertimu. Dia tidak tau bagaimana cara mencintai dirinya sendiri karena itulah dia menyakitimu, Putri Sooyeon. Sebagai gantinya, aku minta maaf jadi tolong berhentilah sampai disini. Bebaskan Yuna, dia temanmu bukan?” jelas Yunho dengan suara menenagkan. Setelah mengatakan itu Yunho berlutut di depan Sooyeon. Jaejoong dan semua yang melihatnya terkejut, bagaimana bisa seorang Jung Yunho berlutut di depan seorang gadis sekolah yang tidak memiliki pengaruh terhadapnya.
“Jangan menjadi seperti Jaejoong, setidaknya kau layak untuk dicintai, Sooyeon.” Ucap Yunho tersenyum manis, namun hal itu semakin membuat gadis itu kesal. Ia tertawa cekikikan mendengar semua omong kosong menggelikan yang dikatakan oleh pria yang di depannya.
“Kau sungguh gila. Kau benar-benar otaku. Dasar sinting!” cemoohnya. Namun tawanya seketika berhenti ketika tiba-tiba SooHyun memukul Sooyeon dari belakang dan membuat gadis itu pingsan. “Berisik sekali” gerutu SooHyun yang ternyata dari tadi sudah memperhatikan Sooyeon tertawa meremahkan dan segera mengambil tindakan setelah merasa gadis itu lengah dengan keadaan sekitar.\
Yunho segera menghampiri Yuna, “Apa kau baik-baik saja?” tanyanya pada Yuna yang masih menutup matanya, dengan menepuk pipinya Yunho mencoba untuk menyadarkan adik satu-satunya Kim Jaejoong. Tak lama kemudian Yuna sadar dan segera memeluk Yunho. “Oppa! Aku takut, sangat takut. Oppa maafkan aku, sungguh maafkan aku Oppa.” Serunya ketakutan seraya menangis di pelukan Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Prince
FanfictionKim Jaejoong seorang kakak yang berniat menyelamatkan adiknya Kim Yuna dari sifat ketergantungannya terhadap video game dan computer. Yuna juga sangat tergila-gila dengan karakter pria dari Secret Garden. Namun untuk menyalamatkan adiknya ia harus b...