6 tahun berlalu, Adis dan yang lainnya sudah bertambah dewasa. Saat ini mereka sudah memiliki kehidupan baru masing-masing yang tentunya akan sangat berbeda dari masa-masa ketika mereka bersekolah dulu.
Beberapa hari lagi Adis akan kembali ke Jakarta, saat ini Adis sudah mulai mengemas barang-barangnya yang akan di bawanya. Adis sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan keluarganya, pasalnya selama 6 tahun Adis hanya bisa pulang ke Indonesia dua kali, itupun empat tahun lalu, begitu pula Kevan yang sudah lama tidak mengunjunginya dikarenakan saat ini dirinya sudah disibukan dengan pekerjaan barunya sebagai penerus Wijaya corp milik Ayahnya.
"Bagaimana beres-beresnya?" Tanya Laura, teman seperjuangan Adis selama di Jerman, Laura juga berasal dari Indonesia namun keluarganya pindah ke Jerman sejak dirinya duduk di sekolah menengah atas, Laura tinggal disebelah apartemen milik Adis karena jarak rumahnya cukup jauh dari kampusnya dan Adis.
"Yah hampir beres" sahut Adis pada sahabat cewe pertamanya ini, ya Laura adalah sahabat perempuan pertama yang Adis miliki karena selama di Indonesia Adis dikelilingi cowo-cowo anggota banditnya.
"Aku mau beli makanan, kau mau menitip sesuatu?" Lanjut Laura, Adis nampak berpikir sejenak lalu menggeleng sekilas,
"Mungkin satu kaleng Coke dingin boleh juga"
Laura tersenyum mengiyakan permintaan Adis lalu dirinya beranjak keluar dari apartemen Adis.
Aditya Widi: Apa kabar bu dokter? :D
Adis tersenyum membaca 1 pesan baru dari kakak kembarnya, dengan cepat Adis langsung membalas chat Adit.
Adistya Widi: lagi terkena penyakit malarindu sama rumah nih gue :'(
Aditya Widi: hahaha makanya buruan pulang ndut, lagian udah kelar bukannya balik masih aja disana --"
Adis mengerucutkan bibirnya saat membaca panggilan baru yang diberikan oleh Adit. Awalnya karena beberapa hari lalu setelah Adis resmi mendapat gelar dokternya, Adit mengucapkan selamat lewat video call karena tidak bisa berangkat ke Jerman, dan Adit mengatakan Adis lebih chubby sekarang, itulah mengapa Adit memanggil 'ndut' pada Adis. Padahal bagi Adis dirinya tidaklah gendut hanya pipinya saja yang sepertinya memang terlihat lebih chubby.
Adistya Widi: gue ngga gendut Dit -___________-
Aditya Widi: hahahaha iya deh gue ngalah, yaudah gue mau rapat dulu, bye chubby, cepet pulang :*
........Hari yang ditunggu Adis akhirnya tiba, dirinya akan pulang dari Jerman, Laura mengantarkannya hingga ke bandara, sekalian mengucapkan salam perpisahan.
"Oh ayolah, ini bukan perpisahan Ra" Adis memeluk Laura karena Laura terlihat murung sebelum melepas Adis pulang ke Indonesia.
"Gue pasti kangen banget sama lo Dis, lo sahabat dan teman seperjuangan terbaik yang pernah gue miliki selama 6 tahun ini"
Adis melepas pelukannya, ia akui dirinya juga berat berpisah dengan Laura. Sejak pertemuan pertama mereka di kampus 6 tahun lalu, Laura dan Adis selalu bersama kemanapun, bahkan Adis sengaja tinggal disebelah apartemen Laura agar lebih sering bertemu sahabat barunya ini.
"Gue janji bakal mengunjungi lo di sini Ra" Adis menyeka air mata Laura yang sempat lolos,
Laura mengangguk dan memberikan senyuman pada Adis, "gue bakal datang ke pernikahan lo dan Kevan Dis"
Adis terkekeh, Laura memang sudah tahu banyak hal tentang Adis dan Kevan serta kakak kembarnya yaitu Adit tentu juga tentang bandit, begitupula Adis yang sudah tahu bagaimana Laura, mereka memang sering berbagi cerita berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandit Crew 2
Romance[Season 2 Bandit Crew] Inilah halaman baru dari kelima anak manusia yang menyebut diri mereka "Bandit Crew" 6 tahun berlalu, Radistya, Raditya, Kevan, Alfredo dan Aldric sudah semakin dewasa dan menjalani kehidupan baru mereka.