Bandit 4

4.4K 265 4
                                    

Siang ini aku sedang membantu Adit mengurus pernikahannya. Iya Adit mau menikah lho, akhirnya ada juga yang akan mengurus kakak kembarku yang satu ini.

Oh iya soal kak Dave, sekarang sedang di Jerman. Jadi kak Dave sudah menikah lebih dahulu dan tinggal di Jerman karena membuka perusahaan di sana.

Kami sempat bertemu di Jerman, namun karena kak Dave sibuk jadi sangat jarang, makanya waktu pulang ke Indonesia, kak Dave tidak bisa mengantarku.

Kak Stephie juga sudah menikah, begitu pula kakak-kakak kami yang lain. Seperti kakaknya Aldric, dan juga kak Jessi anaknya Om Jacob. Kini giliran kami yang dibawah mereka. Baiklah cukup penjelasan tentang apa yang terjadi selama 6 tahun aku merantau ke negeri orang.

"Bagaimana Dis?" Tanya Citra, calon istri Adit. Citra orangnya sangat baik dan bersahabat, cantik, manis, bahkan saat pertama kenal kami bisa dengan cepat akrab.

"Keren deh Cit, cantik banget" pujiku jujur, Citra terlihat cantik dengan gaun pengantin yang sedang ia pakai saat ini. Kami sedang di sebuah butik pilihan mama, dan Citra sedang mencari gaun yang akan di pakainya. Adit masih sibuk mengurus yang lain, oleh karena itu akulah yang membantunya.

"Kapan kamu nyusul Dis, Kevan udah siap lho" goda Citra setelah membayar gaun yang dipilihnya.

"Tenang aja Cit, kan udah acara lamaran" ya beberapa hari lalu Kevan sudah melamarku di hadapan papa mama, namun kami belum merencanakan tanggal karena mau fokus dahulu dengan pernikahan Adit.

"Jangan terlalu lama Dis kalau sudah siap" lanjut Citra,

"Iya yang penting kalian dulu Cit"

Kami masuk ke dalam mobilku, setelah ini aku akan menemani Citra ke salon untuk perawatan pengantin karena acara mereka hanya tinggal 3 hari lagi.

Usai dari salon, aku mengantarkan Citra pulang ke rumahnya. Dan akupun juga pulang karena hari sudah hampir malam.

"Kak Dave jadi datang Ma?" tanyaku saat jam makan malam,

"Iya jadi kok sayang, mungkin besok sudah sampai" jawab Mama, senangnya bertemu lagi dengan kakak tersayangku itu.

"Sudah kangen yah Adis?" tanya Papa, aku tersenyum lebar menjawab pertanyaan Papa, jelas saja aku sangat merindukan kak Dave,

"Iya lah Pa pasti Adis kangen, kan suka manja sama kak Dave" sindir Adit, aku memang lebih sering manja pada kak Dave sejak dulu dari pada dengan Adit. Mungkin karena usiaku dan Adit yang sama dan Kak Dave lebih dewasa.

Usai makan malam aku dan Adit kembali ke kamar kami untuk beristirahat. Adit nampak masih sibuk menghubungi semua yang terlibat persiapan acara pernikahannya. Mungkin Kevan nantinya seperti Adit jika kami menikah, hehe jadi penasaran bagaimana nantinya aku dan Kevan sibuk mempersiapkan acara pernikahan kami. Eh jadi bahas ke sana, sudahlah lebih baik aku tidur, seharian ini lumayan lelah ikut membantu persiapan Citra.

.......

Hari pernikahan Adit tiba, sejak pagi semua sudah sibuk. Rumah mendadak ramai karena beberapa keluarga Mama dan Papa yang tinggal di luar kota turut hadir. Adit juga sudah siap di kamarnya, aku yakin ia nervous saat ini.

"Hai calon mempelai" sapaku pada saudara kembarku yang sedang bersiap sendirian di kamarnya.

"Hai Dis"

Nampak kegugupan di wajahnya. Bagaimana tidak, ini adalah acara tersakral dalam hidupnya di mana ia akan membentuk keluarga baru.

Aku menepuk pundaknya pelan, Aditku sudah lebih dewasa saat ini. Tidak lagi seperti 6 tahun lalu. Ah aku jadi rindu masa-masa kami masih sekolah, di mana Adit lah tempat aku curhat, Adit yang sering peduli padaku, Adit yang selalu melindungiku saat dulu aku masih bermusuhan dengan Kevan, Adit yang selalu menghibur aku, Adit sebagai saudara kembar, kakak sekaligus sahabatku. Kini sudah berdiri di hadapanku sebagai Adit yang dewasa dan akan berumah tangga sebentar lagi.

Bandit Crew 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang