Part 6

7 1 0
                                    

Tanganku yang di cengkeram kuat oleh Harry, terasa panas. Aku yang tadinya meronta ingin dilepaskan, mulutku lebih duluan di bungkam oleh bibir merah milik Harry. Bibir yang telah menyakiti Carrie.

Harry menatapku intens. Semua orang kini sedang membuatku menjadi tontonan yang menyegarkan.

Suara bisik-bisik terdengar samar-samar. Malu rasanya harga diriku jatuh di depan semua orang termaksud Ellizabeth karna ulah pria bajingan di depanku yang sedang menyebarkan smirknya.

Emosiku membuncah. Ku tarik paksa tanganku yang di genggamnya. Dan melayangkan satu pukulan telak di pipinya yang mulus itu.

Aku menatapnya yang mengusap sedikit darah yang keluar dari ujung bibirnya dengan tatapan emosi yang sudah meledak-ledak.

Tanpa basa-basi aku menatap semua orang yang melihatku. Dan akhirnya bertemu dengan tatapan Ellizabeth dan seorang pria.

Aku tau Ellizabeth ingin penjelasan dariku. Pasti kini dikepalanya sudah ada tanda tanya besar yang seakan menggedor-gedor pikirannya

Aku berjalan cepat melewati kerumunan, hingga aku bertemu dengan pria yang tadi berdiri tepat di belakang Ellizabeth. Aku seakan mengenalnya tapi tak tahu dimana. Aku lupa, tapi aku yakin.

Aku melewatinya yang sepertinya sedang menertawaiku.

Abaikan. Dengusku.

~~

Ellizabeth terus memanggil namaku, sedangkan aku terus berjalan.

Aku mendudukkan pantatku dengan kasar di kursi panjang putih.

Elizabeth datang, yah tentu saja. Ia pasti akan melontarkan segala sesuatu yang ingin di tanyakannya perihal kejadian tadi dan otomatis membuatku sangat sangat sangat muak bahkan untuk mengingatnya lagi.

"Kau? Harry? Apa yang sedang terjadi? RENESMEE HILTON" tanyanya dengan penekanan pada namaku.

"Haruskah kita menbahasnya sekarang, El? Aku sedang tak ingin" ucapku acuh tak acuh.

Aku tau dengan alasan apapun yang akan terlontarkan dari mulutku, tetap tak menyulutkan rasa penasarannya.

"Ceritakan pada ku sekarang. Kau tau, Mee. Ku rasa kau sedang banyak masalah akhir-akhir ini. Kau yang meminta pulang secara tiba-tiba kemarin siang dan sekarang Harry mencium mu dan kau menamparnya. What the hell is going on?" Lanjutnya lagi, mata Elizabeth memandangku dengan tatapan meninterogasinya.

Aku hanya bisa mendengus.

Percuma mengacuhkan Elizabeth. Akhirnya aku menceritakan padanya-- tidak termasuk wanita yang yang di gauli Harry adalah pacarnya Liam.

Setelah mendengar semuanya. Elizabeth sedikit terkejut, ia menghela napasnya dan menggenggam bahuku kuat.

"Aku tau Harry, kami pernah beberapa kali pergi dalam satu club bersama, dia selalu bergonta-ganti pasangan, ia hanya ingin one night stand dengan siapapun yang membuat libidonya naik." Ucapnya.

"Namun, ada baiknya kau telah memergokinya, itu berarti sahabatku yang polos ini tak tertipu dengan bualan dan pesonanya" lanjutnya lagi dengan tawa yang sedikit di buat-buat.

Aku merasa lebih tenang, tapi tidak dengan menerima kenyataan dan mempercayai Carrie memang di jebak oleh Harry. Aku bingung mempercayai siapa.

Oh, damn it. sialan. Dengusku dalam hati.

~~
Elizabeth pergi masuk ke kelasnya. Sedangkan aku memutuskan untuk bolos hari ini. Tentu alasannya karna pria bajingan--Harry tadi.

Aku beranjak menuju perpustakaan. Namun sebelum aku sampai disana dan berharap mendapat ketenangan. Sesuatu hal kini bersiap mengusik.

Oh, everybody fuck me please.





Nb: Hai, epribodih. Mau dilanjutin? 3+ vote aku next. Tq for silent readers, love u much bebih.

When I Look At You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang