Part 3

82 7 0
                                    

Hola holaaaaa.....
Kembali lagi dengan author paling gaje :3 . Cuman mau ngucapin terima kasih udah sempetin baca laff laff deh ckck apa lagih yang sudah ninggalin jejak :3 muah muah :* :*.

WARNING TYPO BERTEBARAN
------------------------------------------------------

Aku langsung menutup tirai dan kembali berkutat dengan laptop puce.

Tiba tiba pintu kamar terbuka secara perlahan dan pintu berhenti setengah terbuka . Membuatku takut karna kalo difilm film horor pintu terbuka secara perlahan itu setannya mau ngagetin. Cih dasar setan kurang kerjaan.

Lalu sebuah kepala menyembul dari pintu dan ternyata itu evan. Sial! Bikin deg deg an aje. Kayaknya besok kudu asuransi nih jantung.

"Sedang apa kau?"

"Meriksa tugas"

"Oh......" ucapnya sambil berbaring ditempat tidur.

Aku mendengus kesal karna evan menatapku sambil senyum senyum tak jelas membuatku risuh eh maksudnya risih ckck. Aku menatapnya balik dan dia malah menyeringai membuatku bergedik ngeri. Aku menaikan sebelah alisku.

"Ternyata sahabatku manis jg ya"

"Helawwww kemana aje lu baru tahu kalo sahabat lu itu manis kek gula ckck"

"Mmmm manisnya" ucap evan sambil menyubit pipiku.

"Aish gausa ganggu! Lagi sibuk nih" ucapku sambil melepaskan cubitan evan.

***

Hari ke hari hubunganku dengan evan seperti dulu lagi bedanya sekarang dia suka berkata manis alias modus ckck.

***

Namun beberapa hari yang lalu sebuah kejadian yang membongkar sebuah rahasia terbesar evan.

Flashback

Aku dengan evan sengaja pulang bareng karena ingin marathon movie yaeyy.

Selama perjalanan kami berbincang mengenai kaset film yang kami beli tadi ditoko.

Tiba tiba mobil berhenti mendadak, membuat jidatku yang unyu (abaikan) ini mencium dashboard dengan tidak elit. Kasian kan nih jidat kesayangan gw zzz. Aku menoleh ke depan untuk melihat ada apa didepan yang membuat evan berhenti mendadak.

Mataku langsung membulat dengan sempurna dan mungkin mulutku sudah mengangap.

Oh shit! Wtf!?

Didepan mobil ada sekitar 5 serigala yang eerrr badannnya berkali kali lipat dari serigala biasa dan gigi teringnya yang tajam serta liurnya yang luber dari mulutnya. Ewhh.

Lalu aku mendengar ada suara geraman keluar dari mulut evan. Aku menghernyitkan dahi karena seingatku evan tidak bisa menggeram.

Mata evan berubah ubah warna. Tangannya menggemgam setir dengan kuat. Ohhh malangnya kau stir.

Evan keluar dari mobil dan langsung berlari ke arah hutan diikuti 5 serigala, aku baru sadar kalau mobil ini melewati jalan tengah hutan (jalan pintas) yang jarang dilewati. Sebelum evan keluar dia sempat berkata untuk tidak kemana mana dan tetap didalam mobil.

Namun bukan mora kalo engga kepo alias ingin tahu, selain itu juga karena aku khawatir kepada evan. Aku pun membuka pintu mobil yang kebetulan tidak dikunci dan berjalan perlahan lahan ke arah hutan.

Aku melihat 1 serigala yang lebih besar dari 5 serigala tadi sedang bertarung. Dan berakhir dengan yang menang serigala yang lebih besar.

Bau anyir menyeruak menusuk hidung. Darah para 5 serigala menjadi seperti kubangan air dan kepala mereka serta organ tubuh mereka berserakan dimana mana. Aku menatap ke segala arah untuk mencari evan. Namun yang tidak, ada satu serigala yang masih hidup dan sepertinya aku pernah melihat serigala itu tapi entah dimana. Aku menatap serigala itu takut takut dan Serigala itu menatapku balik dengan tatapan sendu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TangledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang