Autor: autornya lagi kangan sama luhan" makanya biat ini
Genre : romanceDisclaimer sayangnya luhan bukan punyague. Padahal dia cocok buat kado ulang tahun sahabat gue *loh kok curhat*
Note:Balik lagi dengan ff cengeng buatan gue.. (iya cengeng, terlalu cengeng sampe gak ada yang nangis) XDIni ff lama yang kembali aku renovasi(?). maksudnya ini ff aku sendiri yang buat terus aku post ulang dengan pergantian cast, penambahan jalan cerita, pembetulan(?) typo(s), dll. Pokoknya gitu deh.Check this out!must play
Taylor Swift - White HorseJessie J -nobody's perfect*************Taukah kau tentang diriku? Bagaimana keadaanku?
Apakah aku baik-baik saja danbagaimana hatiku saat ini? kupikir kau tidak pernah tau! Tapi, jika kau tahu, apakah kau akan mengerti, jika kau tahu apakah kau akan berubah atau bahkan kauakan berpura-pura tidak tahu padahal aku sekarang berdiri di hadapanmu sembari meneriaki namamu, jadi kumohon jangan seperti ini......*************"
apa yang kalian katakan?
Aku tidak putus!"Yun Gi hampir berteriak karena teman-temannya yang penggosip itu mengatakan dirinya putus dengan Lu Han.
"benarkah? Tapi sudah bukan rahasia lagi, kau tau bahwa
Lu Han itu punya hubunganspesial dengan anak donatur terbesar di sekolah kita! kau tidak tahu ya?"kata Sung Ra, dia teman sebangku Yun Gi.
"aish, Bisakah kalian berhenti membicarakan hal itu?
kalian tau dari mana hah?Pacar Lu Han itu aku, bukan anak orang kaya menyebalkan itu!"
Yun Gi berkata dengan penuh emosi."aku mengerti.. tapi kau tidak perlu emosional seperti itu. lagipula, hubunganmu dan
Lu Han kami tidak tau seperti apa sekarang. Bahkan kalian berdua tidak pernah menunjukan hubungan kalian secara terang-terangan.Hanya kau yang memberitahu kami, itupunhanya kami yang tahu" lanjut Sung Ra."tapi bisakah kalian tidak berkata seperti itu. aku benar-benar berpacaran dengan Lu Han, apa kalian tidak percaya?
Pacar seorang Lu Han itu aku, AKU!" kata Yun Gi setengah berteriak.Sepertinya dia tidak tahan lagi. Dengan pikiran yang campur aduk dia berlari keluarkelas dan menuju halaman belakang sekolah. Tempat itu cukup sepi, karena tidak ada orang yang mau berada di tempat sepi seperti itu, walau pemandangannya bagus, mungkin hanya Yun Gi yang ingin berada di sana.Itupun jika dia butuh waktu sendiri. Setidaknya untuk saat ini Yun Gi merasa harus menenangkan dirinya. Berada di sekeliling teman-temannya membuat dia menjadi lebih cepat gila saja...Aku tidak perduli akan semua ini.
masa bodoh dengan itu. aku benar-benar merasa frustasi. Kupikir setelah hari ini akutidak akan punya cukup semangat untuk datang kesekolah.
Iya itu benar. Aku bisa gila jika terus seperti ini.
Lu Han... dimana kau? Kau tidak tahu ya aku seperti ini?
aku gila karenamu!! bahkanhampir setiap hari. Kau tidak ingin hubungan kita diketahui orang lain, baiklah. Aku coba mengerti. Aku akan bersabar. Tapi kesabaranku juga ada batasnya.
Melihatmu menghabiskan waktubersama dengan Soo Ae bukan denganku, hatiku sakit. Ditambah semua orang membicarakan kalian berdua. Apa yang harus aku lakukan, aku tidak tahan lagi jikasetiap hari harus seperti ini.kumohon Lu Han dengarlah!
Lu Han, bisakah kau mengerti aku? Setidaknya jika tidak ingin orang mengetahui hubungan kita, kau harus menjauhi wanita itu. aku sudah mencoba untuk mengerti, tapi kau bahkan tidak pernah setidaknya mencoba untuk mengerti juga.
Hatiku sakit kau tahu? Sangat sakit bahkan.Coba lihat, di saat aku seperti ini, dimana dirimu? Aku yakin kau sedang bersama Soo Ae dengan alasan organisasi kemanusiaan, kegiataan kemanusiaan, rapat-rapat dan sebagainya yang pasti sangat sibuk. Baiklah.Itu maumu. Maafkanaku Lu Han.. Maafkan aku....Yun Gi terlihat sangat frustasi.
Dia duduk di bangku halaman belakang sekolah. Bel pulang sudah berbunyi bahkan beberapa jam lalu tapi sampai sekarang dia tidak menunjukan tanda-tanda akan merubah posisi duduknya. Dia hanya diam dan melamun. Sesekali meneteskan air mata.
Terlihat wajahnya menunjukan ekpresi kekecewaan dan frustasi. Dia tidak menyadari seorang pria memperhatikannya dari kejauhan."seharusnya kau tidak perlu seperti ini.." kata pria itu. raut wajahnya tidak jauh berbeda dengan Yun Gi.
dia juga tampak sangat terluka. Mungkin karena melihat objek pengamatannya yang tampak menyedihkan.Beberapa saat kemudian seorang pria berlari dengan tergesa-gesa menuju halaman belakang sekolah. Dia mencari seseorang. Ketika dia sampai, matanya mengedarkan pandangannya mencari kesekeliling halaman belakang. Ketika menemukan orang yang dicarinya pria itu lantas berteriak.