Nafasku lepaskan,
Mataku pejamkan,
Telingaku bukakan.
Sesekali desiran rumput berbicara.
Mata ku buka,
Ku kata pada hati...ku pesan pada jiwa.
Tidak mengapa!
Kita manusia,
Sakit itu jelas sekali.
Kecewa itu sudah pasti.
Aku tidak sendiri
Semua pasti indah kembali.
Nanti.
.
.
Lantas mata ku pejamkan kembali... dan aku terus bermimpi.
YOU ARE READING
Helianthus
PoetryAku manusia sama seperti kalian. Dalam kita sepi, jangan hanya menunggu pelita membawa api. Helianthus, adalah rasa jiwa yang aku kongsi.