Part 2

1.4K 58 0
                                    

Sesuai janjiku dan ijin dari papa dan mama,aku akhirnya tiba di stasiun bandung.

Setelah mendapatkan ijin dari papa dan mama,aku langsung memesan tiket kereta api jurusan bandung.

Awalnya mama menyuruh mang roni untuk mengantarkan ku,tapi aku menolak dengan alasan ,kalau diantar nanti nggak akan berasa liburan nya.

Papa dan mama hanya menggeleng gelengkan kepala mendengar alasan ku.

Konyol memang kedengaran nya,tapi memang itulah alasanku,aku ingin merasakan bagaimana rasanya bepergian sendiri,karena selama hidupku papa dan mama selalu menyediakan ku supir.

Di depanku sudah ada gritte bersama seorang cowok... Oh my god!,he's so handsome

Aku tidak bisa mendeskripsikan wajah tampan nya dari ujung ke ujung pokoknya,he looks so perfect!,sayangnya wajahnya kaku nan dingin.

Entah kenapa melihat wajahnya membuat jantungku berdangdut ria disana.

Tak peduli gritte mengoceh,aku memperkenalkan diriku.

"Halo ganteng,aku prilly", sapaku

Tanpa senyum dan tanpa ekspresi dia menggumam,"ali."

Whattt???,jadi ini yang namanya ali?,benar juga sih kata gritte kalau ali itu dingin,saking dinginnya aku sampai beku menatap wajahnya di depanku.

Tuhan,semoga ali jodohku.

Saking ganteng nya,aku memasang wajah mupeng,lalu aku membisikkan kalimat ke telinga gritte kalau sepupu nya sangat ganteng.

Gritte mencibir tidak suka,sedangkan ali hanya memandangku dengan malas.

***

Didalam mobil honda crv milik ali,aku sibuk mengoceh tentang keadaan dijakarta.sebenarnya niat mengoceh agar bisa mencari perhatian ali,malah ali tidak menanggapi ucapanku.

"Heh! lo bisa ga sih ga nyerocos? telinga gue sakit nih dengernya",suara ali membuatku terdiam sebentar,setelah itu aku nyengir nggak jelas.

"Hahaha...telinganya sakit ya? mau aku tiupin ga? kali aja langsung sembuh",godaku sambil mengerling centil ke arahnya,dibalas dengusan kasar darinya.

"Berhenti bicara",ali mulai emosi
Kan kalau lagi emosi gitu wajahnya ngegemesin banget.aduh gritte,punya sepupu unyu begini kudu disimpen biar tidak dilirik cewek lain.yang boleh lihat ali cuma aku.iya,cuma aku !.

Aku terbahak saat ali menatapku tajam kemudian kembali sibuk dengan kemudi nya,sedangkan gritte memperhatikan kami dari belakang.

Demi sahabat nya,gritte rela duduk dibelakang sedangkan aku duduk disamping ali,biar leluasa gitu modusin ali nya,wkwkwk...

"Hahaha... Kan katanya telinga nya sakit,daripada ke THT lebih baik ke dokter prilly,dijamin telinga nya langsung sembuh loh,apalagi pakai efek tiupan mulut dari aku yang penuh dengan hawa cinta...",candaku sambil menoel dagu ali.ali menatapku dengan jijik.

"Berhenti bicara atau aku turunin kamu disini !",peringat ali

Aku hanya tersenyum menggoda,"Yakin ?,nanti kalau aku diambil orang gimana ?,nanti kangen loh",ujarku pe de

Ali hanya menghela nafas panjang.ternyata dia mudah menyerah dengan sikapku.kulihat dari kaca mobil gritte menggeleng gelengkan kepala sambil mengusap wajahnya.

***

"Tte,kamar ali disebelah kamar kamu ya ?",tanyaku memastikan.karena sesampainya dirumah,kulihat ali memasuki kamar disebelah kamar gritte.

Pangeran Es KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang