Chap[2]

3.2K 175 6
                                    

>>>>>13 Brothers<<<<

Mikwang akhirnya dibawa menuju kamarnya. Dikamar itu ada 3 orang saudara tiri Mikwang, yaitu Xiumin, Luhan dan Kris. Luhan menarik gorden agar menutupi jendela kamar Mikwang.

"Maaf sudah membuat khawatir. Sekarang aku baik-baik saja. Maaf" Ucap Mikwang pada Xiumin yang terus mengulang kata maaf. "Kau tak perlu minta maaf" ujar Xiumin yang menanggapi permintaan maaf dari Mikwang. Ia tidak ingin membuat Mikwang merasa bersalah.

"Kalau ada apa-apa, kami punya seorang dokter" ujar Luhan. "Meski dokter anak. Katakan saja padaku jika kau butuh sesuatu." Tambah Xiumin meyakinkan Mikwang. Mendengar ucapan kedua kakak tirinya itu, Mikwang berterima kasih karena diperhatikan begitu baik.

"Terima kasih banyak. Aku sudah baikan". Ucap  Mikwang meyakinkan kakak-Kakak tirinya itu. "Kau pasti lelah. Kau sudah melakukan banyak hal, dan kau tidak cukup tidur tadi malam." Ucap Lily khawatir kepada tuannya itu.

Kemudian pintu terbuka dan terlihat seseorang muncul dari balik pintu. "Ini pasti sulit bagimu." Ucap seseorang yang masuk ke dalam kamar Mikwang. "Oh, kau sudah pulang?" Tanya Luhan ketika melihat orang yang muncul dari balik pintu itu.

"Ya. Aku mendengar suara orang bicara, jadi aku kemari." Katanya yang menjawab pertanyaan Luhan. "Kami sudah menyebutkannya tadi, dia putra ke delapan, Chanyeol." Kris memberitahukan kepada Mikwang siapa orang yang masuk ke dalam kamarnya itu. "Oh, maaf, aku masih berpakaian begini." Ucap Mikwang dengan sangat sopan. Mikwang sekarang ini masih menggunakan seragam sekolah dan belum menggantinya.

Chanyeol kemudian menghampiri Mikwang dan saat ini sudah berada di samping tempat tidurnya. "Itu bukan salahmu, Chi. Kau melakukan semua persiapan, dan dikelilingi orang-orang yang baru kau temui. Kau pasti sudah lelah." Ucap Chanyeol dengan nada yang sangat lembut. "Tidak" ucap Mikwang berusaha agar Sesopan mungkin.

"Bukankah dia barusan memanggilmu Chi?" Tanya Lily dengan nada heran. "Rambutmu indah. Saat demammu sembuh, izinkan aku menata rambutmu." Ucap Chanyeol yang membuat  Mikwang terkejut mendengarnya.

"Ah, Chanyeol adalah penata rambut." Luhan memberitahukan itu ketika melihat ekspresi bingung yang terpancar di wajah gadis itu. "Aku mengerti" ucap Mikwang setelah mendengar perkataan Luhan barusan. Chanyeol memberikan senyum hangat pada Mikwang.

"Apa kau merasa pusing saat kau bangun?" Lagi-lagi Xiumin menanyakan kondisi Mikwang. Kelihatannya dia benar-benar khawatir. "Aku baik-baik saja, tampaknya obatnya telah bekerja." Cepat-cepat Mikwang menanggapi agar Xiumin tidak terlalu mengkhawatirkan dirinya.

"Begitu. Sepertinya kau baik-baik saja, jadi malam ini kita makan bubur saja." Ucap Xiumin yang melihat ke arah Luhan. Sepertinya Xiumin tidak terlalu mengkhawatirkan Mikwang sekarang. "Ya, aku akan menyiapkannya." Ucap Luhan setelah mendengar instruksi dari Xiumin.

"Maaf sudah merepotkan" ucap Mikwang dengan nada sedikit kurang enak tetapi masih dengan wajah yang tersenyum. "Untuk mandi, gunakan saja yang ada dilantai lima. Kamar mandi di kamar ini sekarang lagi rusak." Ujar Luhan. "Aku meninggalkan petunjuk jalan kesana di atas mejamu." Tambah Kris. "Baik" jawab Mikwang setelah mendengar perkataan Luhan dan Kris. "Jangan terlalu lama di dalam. Selamat tidur" tambah Kris lagi dengan hangatnya setelah semua orang keluar dari kamar Mikwang dan Krislah orang terakhir yang keluar dan yang menutup pintu kamar.

Ketika semuanya sudah keluar dari kamar Mikwang. Mikwang tercengang mendengar ucapan selamat malam dari Kris.

"Ada yang salah, Chi?" Tanya Lily yang sedang memperhatikan tingkah tuannya itu. "Ucapan 'Selamat tidur'... Rasanya sudah sangat lama tidak mendengarnya." Ucap Mikwang menjawab pertanyaan Lily. "Memiliki keluarga rasanya seperti ini..." Tambahnya lagi.

13 BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang