Rindu

2.9K 192 9
                                    

Author POV

Kinal kembali duduk di atas tempat tidurnya sesaat setelah menyelesaikan tugas kuliahnya. Hanya tinggal beberapa hari saja Kinal akan benar - benar pindah ke Malang dan akan meninggalkan Vinny di Bandung..

Kriing..

Bel apartement Kinal berbunyi , seketika Kinal beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah ruang tamu untuk membuka pintu apartementnya..

Kinal langsung mengernyitkan dahinya saat mengetahui bahwa Vinny yg membunyikan bel apartementnya..

"Kamu gak bawa kunci apartement?" tanya Kinal pada Vinny , kemudian membawa sekotak martabak keju yg di bawa Vinny dan masuk ke apartementnya

"Lupa Kak" Vinny nyengir kuda , kemudian masuk membuntuti Kinal yg terlebih dulu masuk

"Oalah lupa , kirain hilang" ucap Kinal sambil meletakkan sekotak martabak keju lalu menjatuhkan dirinya di atas sofa

"Gak hilang kok Kak" ucap Vinny yg kini sudah duduk di samping Kinal

"Kamu baru aja datang dari Jakarta?" tanya Kinal

"Gak Kak. Udah dari tadi pagi"

"Tapi kok gak langsung mampir ke sini?" tanya Kinal sambil membuka sekotak martabak keju , kemudian memakannya

"Tadi agak repot di rumah" jawab Vinny , Kinal hanya ber'oh' ria

"Kak Kinal jadi pindah ke Malang?" tanya Vinny membuat Kinal menghentikan aktifitasnya yg sedang memakan martabak keju

"Iya jadi" jawab Kinal tanpa mau melihat Vinny ,"Kenapa?"

"Kak Kinal gak akan sendirian waktu pindah ke Malang"

"Maksudnya?" Kinal langsung melihat Vinny

"Vinny akan ikut juga pindah ke Malang" jawab Vinny membuat wajah Kinal berbinar bahagia

"Serius?"

"Iya serius Kak"

"Tapi bagaimana dengan keluargamu disini?"

"Aku udah izin kok dan mereka mengizinkan. Lagian Nabilah juga udah suruh aku buat pindah ke Malang"

"Hah! Syukurlah. Aku gak jadi sendirian ke Malang" ucap Kinal sambil mencium pipi Vinny sekilas. Dan itu membuat Vinny mematung

"Maaf" ucap Kinal sambil menjauhkan bibirnya dari pipi Vinny

"Gak apa Kak. Santai aja lagi" ucap Vinny sambil tersenyum pada Kinal

"Tadi spontan aja. Aku minta maaf" Kinal menundukkan kepalanya

"Gak apa Kak. Kakak jangan minta maaf" ucap Vinny sambil mengangkat dagu Kinal dan mendekatkan bibirnya ke bibir Kinal

Cup!

Sekilas Vinny mendaratkan ciuman di bibir Kinal. Seketika Kinal membelalakkan matanya dan mematung di hadapan Vinny..

"Sudah lama gue gak merasakan bibirnya. Bibir itu tetap manis dan membuat gue ketagihan! Ah! Shit! Gue ngomong apa sih?" batin Kinal

"Ciuman itu sebagai tanda bahwa aku sudah maafkan Kak Kinal" ucap Vinny

"Iya" Kinal tersenyum pada Vinny

"Hanya sebagai tanda bahwa aku sudah memaafkan kakak , tidak lebih dari itu" ucap Vinny. Kinal tersenyum pada Vinny..

Hah! Lagi - lagi tidak lebih dari itu! Kenapa hidup gue di kelilingi kata - kata 'tidak lebih dari itu'? Huff

*****

Kesalahan Terindah - (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang