Losing Memories

1.3K 91 3
                                    


Seperti mimpi yang perlahan menjadi nyata, kau bagaikan seorang penyihir yang berada dalam dongeng-dongeng panjang. Dengan mudah mengabulkan permohonan namun meminta imbalan sebagai ganti atas apa yang tengah kau berikan. Apa kah kau juga seperti itu? Bahkan aku tidak tahu siapa kau.. penyihir atau kah malaikat? Yang aku tahu perlahan tapi pasti semua mulai berubah, kehidupan membosankan milik ku mulai kau warnai dengan berjuta warna juga kejutan tetapi tetap saja aku masih selalu bertanya, siapa kau ? kau yang tersembunyi di balik ruangan kosong berdebu itu.. siapa?

"Braak!" suara jendela yang terbanting dengan kencang membuyarkan seluruh lamunan ku, lamunan kosong yang berisikan berjuta pertanyaan tentang mu. Seperti bayangan yang dalam sekejap menghilang ketika aku melangkah dikegelapan, seperti itulah dirimu. Aku selalu saja kehilangan jejak mu dalam sekali kedipan mata.

Kyuhyun, seorang namja tampan dengan senyum yang menawan kulit pucat yang dingin juga aroma tubuh yang menggiurkan. Pemilik nama serta wajahnya selalu berputar didalam kepala ku, seperti mencoba menggali sebuah kenangan yang terkubur jauh didalam tanah.. rasanya detak jantung ku berhenti saat memikirkanya.

Tepat seperti dugaan ku, malam ini pun denting piano mengalun mengikat kesunyian menjadi lebih pekat, denting itu membuat kaki ku melangkah tanpa sadar. Waktu menunjukan pukul 01.00 dini hari dan aku tetap terbangun hanya untuk menunggu.. menunggu panggilan kesedihan yang selalu kau gema kan dalam tuts tuts piano yang memeka ditelinga ku.

"Krieeet" suara pintu kayu tua pun terasa mengema dikeheningan malam dan sekali lagi hal yang pertama menyapa pandangan ku adalah dirimu yang duduk tepat di depan sebuah piano tua dengan mata terpejam dan jemari yang terus menari diatas tuts-tuts menciptakan lantunan.

"rasanya kau sudah hapal dengan panggilanku" Kyuhyun membuka matanya, menghentikan permainan pianonya lantas menatap ku dengan senyum kecil yang nyaris tidak terlihat. Ia tetap tampan dengan sebuah kemeja putih panjang yang melekat pada tubuh tingginya juga celana hitam. Kyuhyun bak pangeran kegelapan yang keluar dari dongeng dan menjelma menjadi sosok nyata.

"Karena hanya kau yang akan memainkan piano tepat pada tengah malam" aku melangkah mendekat ke arahnya hingga tepat berdiri didepanya yang masih duduk dibangku. Ia menatap ku dalam, lalu menarik ku hingga jatuh tepat di atas pangkuanya.

"kelak tanpa ku mainkan piano ini kau akan melangkah mendekat ke arah tempat dimana ku berada Min" tangan dinginya menelusuri pipiku, membelainya dengan penuh perasaan juga kehati-hatian seakan aku adalah barang berharga yang rapuh dan mudah hancur.

Aku hanya diam, menatapnya saja membuat ku terbungkam tak bisa berkata apapun. Seakan terhanyut oleh bola mata hitam kelam miliknya aku tenggelam bersama kegelapan mencoba mencari setitik cahaya untuk menjawab seluruh pertanyaan ku tentang Kyuhyun.

"Kau tahu? Aku benci ketika kau dengan sangat lancang membiarkan orang lain masuk ke ruangan ini Min" tangan Kyuhyun mengangkat dagu ku dan menahanya. Tatapan matanya seketika berubah menjadi lebih menyeramkan, ya tatapan mata hangat itu berubah dalam sekejap.

"Ma..Maksud mu ?" seperti tikus yang tertangkap oleh kucing, aku tergagap. Sebenarnya aku paham apa yang Kyuhyun katakana tapi aku memilih berpura-pura untuk mendapatkan jawaban lebih pasti darinya.

"Disini, ruangan ini .. hanya ada ketika kau dan aku bertemu, maka ketika kau mencoba membawa masuk orang lain kedalam ruangan ini .. kelak kau akan melihat mereka tidak lagi bisa keluar dari sini sampai kapan pun" bisikan lembut namun syarat akan ancaman itu membuat seluruh tubuh ku menegang. Kyuhyun sedang bercanda bukan? Ia tidak benar-benar mengancam ku?

"Kenapa? Bahkan ketika aku membuka pintu ini untuk menunjukan pada Henry bahwa kau memang ada yang ku dapati hanyalah ruangan kosong yang bera-benar mirip seperti gudang! Bukan kah malam hari kita baru saja bertemu?" aku melepaskan pelukan Kyuhyun dan berdiri meminta penjelasan tentang apa yang terjadi siang tadi.

Secret Room [KYUMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang