Perkenalan

110 6 2
                                    

Wanda's POV

Sekolah mungkin tempat kita menuntut ilmu yah? Tapi kok aku nggak merasakan hal itu sih?

Perkenalkan namaku Wanda Annisa. Yah....orang tua ku memanggil ku Wanda. Teman-temanku?? Kurasa aku nggak bakal jelasin deh. Karena aku menganggap, aku cuman berteman sama laptop. Kok gitu? Bentar aku jelasin...

Sejak SD, aku udah sering dibully. Dan sampai sekarang, aku nggak tahu penyebabnya kenapa. Aku sih, cuman bisa berpikir positif saja, mungkin mereka cuman lagi banyak pikiran dan melampiaskannya ke aku. Oke fine... Aku bakalan terima kok. Yang penting, saat masuk SMP nanti, aku yang akan berkuasa. Hahaha...

Saat lulus SD, aku sudah mempunyai ekspektasi besar kalau aku nggak bakal ngalamin hal yang kek gini lagi di SMP. Dan ternyata itu semua salah.

Tradisi saat masuk SMP di Indonesia adalah MOS (Masa Orientasi Siswa).

Disini adalah saat dimana kakak kelas mulai berkuasa seenaknya. Dan kami, para siswa baru. Yah...paling mentok juga cuman bisa ngelus dada. Sabar...

Waktu itu, kita disuruh menunjukkan kemampuan kami masing-masing di lapangan sekolah. Dan, disinilah aku kebingungan. Aku nggak tau mau nampilin apa, masa sih aku cuman bakalan diam kayak patung? Ya enggaklah!! Pokoknya aku harus berusaha.

Aku pun nekat menyanyi. Menyanyikan lagu yang satu-satunya kuingat. Lagunya Ahmad Dhani. Aku pun memperkenalkan diri di tengah lapangan sekolah.

"Perkenalkan nama saya, Wanda Annisa. Dari gugus 4. Saya akan menyanyikan lagu dari Ahmad Dhani--Neng Neng Nong Neng" kataku mantap. Beberapa orang tertawa--aku nggak tahu mereka menertawakan apa. Aku mulai menyanyi:

Neng neng nong neng
Nong nang nong
Neng neng nong neng
Nong nang nong
Neng neng nong neng
Nong nang nong
Neng neng nong neng

Yah...aku mengulangnya dua kali. Kemudian aku kembali. Semua orang tertawa, yah aku memang nggak tau apa-apa soal musik, hanya itu saja yang kuingat. Kutahu, lagu itu sebenarnya masih ada lanjutannya, tapi aku udah nggak hapal lirik selanjutnya.

Karena bencana ini, aku jadi hilang harapan. Pupus sudah harapanku untuk bisa bersosialisasi dengan mereka. Aku kembali dibully. Duh....sebel rasanya.

***

Dan kini, aku sudah mau masuk SMA. Kata orang tuaku, masa SMA adalah masa yang tidak akan dilupakan seumur hidup. I believe it. Dan, aku akan berusaha agar aku tidak dibully.

Namun aku merasa apes. Setelah sibuk mendaftar SMA yang tahun ini dilakukan secara online, dan mengambil baju sekolah, aku sakit. Awalnya aku kira mungkin karena cman terlalu kecapekan, jadi nggak aku pedulikan.

Esoknya saat aku bangun, badanku terasa lemas semua dan susah buat gerak. Kepalaku pusing banget dan bawaannya cman pengen muntah.

Pas tau aku sakit. Ayah sama ibu langsung membawa ku ke rumah sakit. Iya dong? Orang tua ku kan pasti nggak tega liat aku sakit begitu.

Di rumah sakit, setelah di cek sebentar sama dokter. Aku langsung disuruh masuk ruangan. Dan gak taunya aku disuruh rawat inap.

Huft....emang ngebosenin sih. Tapi aku merasa untung satu hal, aku nggak ikut MOS di SMA. Setidaknya aku terhindar dari kemungkinan berbuat konyol seperti saat di SMP.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta itu Aneh, Ya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang