Cinta itu Aneh, Ya?

Chapter 1: Beradu Mata

Hardi's POV

Perkenalkan namaku Hardi Pratama Rizqullah. Teman-temanku memanggilku Hardi.

Yah....aku memang punya banyak teman. Keaktifan ku di ekskul paskibra dan basket membuatku banyak dikenal oleh anak-anak kelas lain dan kakak kelas. Meskipun aku aktif di ekskul paskib dan basket, aku rasa, nilaiku tidak menurun karena ekskulku itu. Ibuku sering berkata seperti ini "Har, mending kamu stop saja deh di salah ekskul mu itu, kamu gak capek apa tiap hari latihan terus?" Tapi, selama aku masih mampu mengatur jadwal ku, tidak apa-apa kan? Lagipula ayah dan ibuku juga terlalu sibuk dengan pekerjaannya, dan gak mungkin kan kalo aku cuman maen playstation terus di rumah?

Pagi ini terasa sangat membosankan. Ini kan hari Senin? Semua pelajar seperti ku pun pasti tidak suka hari senin. Apalagi, hari minggu kemarin aku sibuk latihan paskib dari pagi sampe sore, untuk persiapan lomba.

Aku tadi sempat berpikiran untuk absen saja. Toh, orang tua ku sekarang sedang di luar kota. Tapi, aku batalkan niatku itu, hari senin ada pelajaran kimia. Dan tentunya kehadiranku di situ akan membantu nilai-nilai ku. Aku ingin masuk jurusan IPA, aku ingin jadi dokter. Menyelamatkan banyak orang seperti seorang superhero.

Aku pun menyiapkan diriku untuk segera berangkat sekolah.

Upacara pagi ini terasa sangat membosankan. Kebetulan, SMA ku masih belum rindang. Jadi, panas marahari terasa sangat menyengat. Beberapa temanku berbisik saat Bapak Kepala Sekolah memberikan amanat "Pak, gak usah dibaca. Kirim lewat e-mail aja" Aku yang mendengarnya tertawa dan berpikir ada bagusnya juga, setidaknya waktu upacara akan jauh lebih singkat.

Selesai upacara, kami masih mempunyai kesempatan untuk minum di kantin dulu. Setelah itu, kami duduk di depan kelas, karena memang waktu jam pelajaran pertama belum dimulai.

Di depan kelas, kami saling bercerita tentang pengalaman kami di hari minggu. Aku sendiri bercerita bersama Andien, teman sekelasku.

Andien, menurutku ia gadis yang periang--mungkin bahkan cenderung hiperaktif. Sikapnya yang juga kadang cerewet membuatku senang berteman dengannya. Kalau aku mencoba memberikan humor kepadanya, ia kadang tertawa atau cuman senyum manyun dengan pose bibirnya yang menurut ku lucu. Aku pacaran dengan dia? Tentu saja tidak, kan aku tadi sudah bilang kalau aku hanya temannya. Meskipun ia cantik, aku tetap nggak ada niatan buat pacaran sama dia. Toh, pertemanan itu nggak boleh dirusak kan?

Aku memperhatikan kalau Andien masih antusias mendengar ceritaku. Aku bercerita pengalamanku kemarin saat aku dimarahi oleh pelatih paskibra karena memakai sepatu PDH terbalik, Andien tertawa mendengar cerita ku. Aku juga antusias mendengar cerita Andien saat ia jalan ke mall bersama teman-temannya. Ia bercerita saat ia ketahuan membuka plastik komik yang ada di gra*edia, terpaksa uangnya dipakai untuk membayar komik yang dibukanya itu, padahal uangnya akan ia gunakan untuk makan bersama teman-temannya.

Yah...Andien memang sangat suka komik. Tapi, seperti cewek kebanyakan. Andien suka sama komik yang bergenre romance.

Setelah tertawa-tawa, suasana menjadi agak canggung. Aku--dan mungkin Andien juga--bingung apa yang akan dibicarakan lagi.

Aku perhatikan sekeliling, semua kelas sudah mulai masuk, hanya kelasku saja yang belum.

Kebetulan kelasku terletak di bagian depan sekolah, jadi aku bisa melihat gerbang sekolah dari sini. Dekat pos satpam, ada cewek yang duduk di situ. Rambutnya panjang diikat bermodel ponytail, memakai baju putih abu-abu sama sepertiku. Duduk dalam diam dan hanya memperhatikan sekeliling sekolah, kakinya digoyang-goyangkan terus dari tadi tanda kalau ia sudah mulai bosan duduk disitu. Aku terus memperhatikannya, kupikir ia adalah murid baru disini. Karena sibuk memperhatikannya, aku tak sadar ia juga memandangku. Jantungku langsung berdegup kencang, bukan.....bukan karena kecantikannya. Ku akui dia cantik, tapi bukan karena itu. Sorot matanya tajam sekali menatapku, aku sampai tersontak. Cepat-cepat kualihkan pandanganku dari dia, dan kembali menatap Andien yang sedang sibuk mengupdate sosmednya.

"Yuk.... masuk. Udah mau masuk jam pelajaran nih!" kataku sambil menarik tangan Andien dengan agak keras.

To be Continued...