1.Pertemuan si Putri

130 6 2
                                    

  Gelap.Bahkan sangat gelap.Yang hanya ia inginkan hanyalah kebahagiaan.Membahagiakan orang yang kita cintai itu adalah sebuah perjuangan yang sulit untuk ditempuh.Bahkan, karena hanya ingin membuat orang yang ia sayangi bahagia,ia tidak menyadari bahwa ia lupa untuk membahagiaakan dirinya sendiri.Tebal sekali dinding kegelapan ini.Itulah yang membuat pisau tajam harus masuk untuk membuka celah yang lebih terang.

***
Desember,2014

  "Sudah kubilang,Lakukan saja apa yang kuperintahkan!"bentak seorang gadis yang memakai jubah berwarna hitam.
  "Tapi aku takut..."Suara Paulin terdengar melemah.
   "Apa yang kamu takutkan hah?!"tangan gadis itu mencengkram kuat lengan Paulin, yang membuat Paulin lemah tak berdaya.
  "Ba baiklah,,, aku akan melakukan apa yang kamu minta.Lalu tolong lepaskan aku.." pintanya kesakitan.
  "Kamu harus ingat, apa yang telah mereka lalukan!"ujar gadis itu berbisik dan pergi meninggalkan Paulin yang terkapah di pinggir gelapnya jalan sendiri.Ia hanya bisa menanghis menangisi nasibnya yang tak berdaya menolongnya.

***
September,2015

   Matahari mulai menampakkan dorinya dari ufuk timur.Angin berhembus perlahan membuat pagi oitu semakin bersahabat.Ditambah lagi, burung-burung gereja terdengar bersiul merdu menyambut pagi, di bawah pepohonan rindang tepian kota Bandung.
   Dari kejauhan, tanpak seorang gadis tengah berjalan sendiri menyusuri dingginnya pagi hari.Hari ini adalah hari pertama ia masuk ke sekolah barunya.Tentu saja, tujuannya adalah sekolah.Tak diperdulikan angin nakal menerbangkan beberapa helai rambitnya yang hitam legam itu.
  Menemukan sekolahnya tidak begitu sulit.Karena bagunan itu terletak di pinggir jalan dan terdapat papan penunjuk sekolah itu.Sontak, gadis itu langsung memasuki gedung mewah berarsitektur eropa klasih, dan mwmiliki dominasi berwarna biru muda dengan coklat muda.Di depan sekolah, terdapat air mancur besar sebagai pertanda kemewahan sekolah.Di sisi kiri dan kanan bagunan terdapat taman kecil yang di tanami beberapa bunga.Sedangkan di belakang bangunan sekolah terdapat kolam berenang, yang biasanya di gunakan untuk ekstra kurikuler para murid.

***
TING TONG TING TONG....
   Bunyi bel bertanda masuk membuat para siswa berhamburan masuk ke dalam ruangan kelas, dengan tujuan menimba ilmu.Mereka menghentikan percakapan riuh dan bersiap mendapatkan pelajaran.
   Paulin hanya diam di depan kelas 3a sembari meninggu bu guru memanggilnya untuk diperkenalkan kepada murid-murid.Tak lama menunggu,sekitar 5 menit,bu guru keluar dari kelas dan mempersilahkan Paulin masuk ke dalam kelas untuk memperkenalkan dirinya.
  "Paulin,silahkan masuk nak."Kata ibu guru yang biasanya dipanggil Kris.
   "Hmm"Paulin hanya mengangguk dan berjalan masuk ke dalam ruangan.
   "Kelas begitu hening.Semua mata tertuju pada Paulin.Kulitnya yang putih ditambah matanya yang bulat dan besar, membuat para lelaki terpesona memandangnya.Sehingga,banyak siswa perempuan yang iri akan kecantikkan Paulin.
   "Anak-anak,perkenalkan.Ini Paulin Gilbert, panggil saja Paulin."bu kris memegang bahu Paulin dan tersenyum ramah terhadap murid-muridnya.
  "Hai,aku Paulin.Salam kenal."uajarnya singkat dan tersenyum kecil.
   "Baiklah, Paulin silahkan duduk di sebelah sana.."bu Kris menunjuk bangku di sebelah cowok.
   Paulin berjalan perlahan menuju bangkunya."hai,aku Zahran"ujar seorang laki-laki sambil tersenyum ramah.Namun sayang, Paulin hanya memberikan ekspresi datar dan mengacuhkan Zahran.
  "Sombong sekali kamu!"ucap Zahran kesal melihat Paulin.
   "Apa urusanmu?"kata paulin seraya mengeluarkan buku di dalam tas nya.
   "Aiiiissshhh"keluh kesal Zahran sambil menghela nafas nan panjang.
  Paulin hanya duduk diam mendengar keluh kesal Zahran, dan memopong dagunya dalam menerima pembelajaran.Gadis itu berusaha memfokuskan pikirannya dalam menerima pelajaran.
   Zahran Algibran,adalah seorang laki-laki yang terpopuler di sekolahnya karena kecerdasan, ketampanan,dan merupakan kapten basket di SMA1 Jaya Bandung.Wujudnya yang sempurna di mata perempuan, membuat banyak wanita yang terpesona.Namun sayangnya, ia hanya menanggapi wanita itu dengan sikapnya yang dingin.
   "Nah anak-anak, jangan lupa untuk mengerjakan tugas yang sudah ibu berikan tadi.Selain itu, minggu depan kalian harus bersiap-siap untuk menghadapi ujian Semester.Mengerti??"
"Mengerti bu..."jawab para murid serempak.
"Baiklah.Semoga sukses anak-anak" ujar bu Kris pergi meninggalkan ruangan.Sontak, para murid kembali riuh menunggu bel bertanda jam istirahat akan berbunyi.
 
***
TING TONG TING TONG...

  Dan akhirnya bel bertanda jam istirahat berbunyi.Semua murid ber hambuaran keluar kelas, untuk melepas penat sementara.Tidak seperti yang lain, Paulin hanya duduk sendiri di dalam kelas,sambil membaca bukunya.Tak lama, seorang gadis berkacamata masuk ke dalam kelas dan mendekati Paulin.
   "Hai Paulin,aku Mika"Sapanya tersenyum sambil mengulurkan tangannya.
  Paulin sedikit menoleh ke arah gadis itu.Ia hanya tersenyum kecil dan membalas uluran tangan Mika.Mika yang sepertinya tidak dihiraukan kehadirannya oleh Paulin, merasa kehilangan bahan pembicaraan dalam mendekati Paulin.
  Zahran, yang sepintas lewat di depan kelasnya, tak sengaja melihat Paulin dan Mika.Ia merasa aneh terhadap kehadiran Paulin."Mika, untuk apa kamu berkenalan dengan gadis songong ini?"tanya Zahran berjalan masuk ke dalam kelas dan duduk di atas mejanya Mika.
   "A anu...."Gadis itu tidak melanjutkan kalimatnya dan berlari pergi keluar kelas.
  Sekarang, hanya ada Zahran dan Paulin.Susana kelas yang hening membuat suara mereka bisa terdengar dari luar.Yang bisa terdengar hanyalah dentingan jam dinding yang berdetak.
   "Apa maumu?"Tanya Paulin menoleh sedikit kepada Zahran.
   "Aku tidak menyukaimu"Jawab Zahran singkat.
   "Lalu,apa masalahmu?"Paulin menutup bukunya dan memasukkan ke dalam tas ranselnya.
   "Akan kubuat ka........"
   "Zahrannnnnnnnnnnn......"suara lengking itu sontak membuat Zahran terkejut."ah,disini kamu rupanya.Aku sudah mencarimu kemana-mana."ujar gadis itu menggandeng lengan Zahran.
  "Sudahlah Ayu,aku geli berada di dekatmu.." kata Zahran sembari melepaskan tangannya dari Ayu.
  "Owh,,jadi yang berada di dekatmu saat ini anak baru ya Zahran.."Ayu menatap ketus terhadap Paulin.Namun Paulin hanya diam menatap ke arah jendela.
   "Sudahlah!"Zahran pergi meninggalkan kelas diikuti dengan desahan kecilnya.Namun Ayu masih berada di dalan kelas.Gadis berambut pirang itu tampak membenci Paulin.
   "Awas saja, kalau kamu mendekati Zahran"ancam Ayu sebelum meninggalkan Paulin yang duduk sendiri di dalam kelas.Paulin hanya menatap jejak-jejak kepergian Ayu dengan tatapan ketus,dan penuh amarah.Tidak!ini bukanlah diriku.

***
   Tenang saja bu.Aku akan membalaskan pada mereka apa yang telah mereka perbuat kepada kita.Aku akan mengajarkan pada dia, apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dan ketakutan.aku berjanji untuk itu.Gadis berjubah hitam itu duduk di sebelah makam tua yang sepertinya tidak terawat.Tangannya nan putih bersih itu, mencengkram kuat segenggam tanah dengan penuh amarah di dalam dirinya itu.

*~*
#pemula
#maafkalaubanyaktypo
#terimakasihsudahmembaca


  

Run To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang