Jam tangan Soojung sudah menunjukkan pukul 11.00 P.M tapi ia tidak peduli. Air matanya sudah tumpah membasahi wajahnya. Dia berjalan cepat ke rumah Jongin yang hanya terpaut satu blok dari rumahnya.
Soojung menekan bel rumah Jongin. Tak butuh waktu lama untuk menunggu Jongin membukanya, ia tahu ini bukan jam tidur Jongin.
"Soojung... kenapa?" Jongin sedikit terkejut melihat penampilan Soojung, sahabatnya. rambut acak-acakan, tak memakai alas kaki dan jangan lupa air mata di wajahnya.
Soojung langsung memeluk Jongin, menumpahkan semua kesedihannya di dada Jongin. "Jongin hiks....Sehun.....dia..dia memutuskanku."
Jongin menjauhkan tubuh Soojung dari dekapannya. Menatap soojung yang masih menunduk dengan air matanya yang masih mengalir. Jongin menyentuh dagu Soojung dan mengangkatnya. "Menangis untuk dia? Angkat kepalamu princess nanti mahkotamu jatuh."
Jongin tersenyum. Soojung juga.