BAB 4

2 0 0
                                    

Irvan memandang ke luar jendela bilik pejabatnya.memandang keindahan hutan kongkrit ciptaan manusia yang baginya tidak bersyukur.langsung tak bersyukur.begitu juga dirinya.

Irvan mengeluh.sesekali dengusan darinya seperti berbunyi agak berat,seperti melepaskan sesuatu

Wajah si dia kembali menala fikirannya.dia menggeleng gelengkan kepalanya apabila bayangan itu tersenyum kearahnya.memberikan senyuman yang amat manis kepadanya

Irvan beralih pula dari memandang keluar jendela ke dalam sekeliling ruangan bilik pejabatnya.bosan.dia...bosan...perasaan kehilangan sesuatu kembali menerjah.dia meramas ramas rambutnya.kusut jadinya.

Kemudian dia terpandang akan suatu kotak sederhana besar yang terletak cantik di dalam laci pejabatnya.dia terus mengambil kotak tersebut.kotak hitam bereben kuning kecil itu dilayangkan di hadapannya.tiada nama si penghantar,juga tiada nama si penerima.irvan tidak peduli,terus dia membuka kotak sederhana kecil itu.dia terkaku!

Jam berjenama berwarna hitam bersalut merah royal di tengahnya memukau pandangan matanya.dia mencuba memakai jam tersebut.muat! Dia kembali memegang kotak hitam tersebut dan alangkah terkejutnya apabila terdapat satu surat kecil berwarna putih bercorak rose merah di dalamnya.irvan mengambilnya.dia membaca setiap bait kata kata yang ditulis dengan mata tak berkerlip

Happy belated bufday sayang! I know its not yr must-wanted-bufday present but this is totally a gift from my true fillings,true heart,true loves.
Appreciat its sayang! Mhuah-maryam
27.6.2014

Irvan sudah tidak mampu untuk berkata kata lagi.otaknya tidak mampu untuk mencerna setiap apa yang dilihatnya.kepalanya terus menjadi berat dan pening.ya Allah!kuatkan diriku ya Allah!

-----------

LAKARAN HATIWhere stories live. Discover now