Alesha Pov
Pertandingan semakin sengit, skor gue dan tim Naura seimbang (60 - 60), sedangkan waktu tersisa 1 menit lagi.
Gue sadar sejak awal Naura menatap gue terus menerus, gue heran kenapa tu perempuan sarap natap gue melulu.
Priitttt...
Naura dengan cepat bergerak merebut bola, gue terus memperhatikan gerakan-gerakan Naura.
Dari awal bermain gue sudah bisa melihat ciri khas Naura bermain. Brutal.
Entah gue yang sok tau, atau mungkin memang kenyataannya.
Saat Naura hampir dekat dengan ring tim gue, semampu mungkin gue merebut bola basket tersebut ,dan yap gue berhasil merebut bola yang tadi di kuasai oleh Naura.
Gue mendribble bola menuju ring tim Naura.
Gue mengoper bola ke anggota lain tim gue, kami terus berusaha menghindari halangan dari anggota tim Naura.
Waktu tersisa 10 detik lagi, gue dan anggota tim terus di halang oleh tim lawan (tim Naura).
10
Anggota tim gue memberikan bola ke arah anggota lain yang tak di halangi, namun secepat kilat tim lawan menghalangi anggota gue.
9
Waktu sisa 9 detik gue harus memenangkan pertandingan.
8
Bola yang ada di tangan anggota tim gue berhasil di rebut tim Naura, dengan cepat mereka mendribble bola menuju ring tim gue.
7
Waktu sisa 7detik apa gue bisa memenangkan perlombaan ini, gue hampir pasrah.
6
Gue melirik Kak Stevan, dan ke tujuh kunyuk gue, mereka terus memberikan semangat.
5
Gue sadar tujuan gue ikut perlombaan ini karna gue ingin membantu Kak Stevan, dengan cepat gue berlari dan mendekati bola yang kini berada di tangan Naura.
4
Gue berhasil merebut bola, dengan secepat kilat kuning minato gue berlari mendekati ring tim Naura.
3
Tersisa 3 detik lagi, gue gak yakin ada kesempatan untuk mendekati ring, tak ada cara lain gue akan melakukan shoot dalam jarak yang lumayan jauh menurut gue.
2
"Bismilah" gue melompat setinggi yang gue bisa dan melempar bola ke arah ring.
1
PRITT...
Bola gue terlebih dahulu masuk ke dalam ring sebelum pluit tanda pertandingan selesai.
Hiruk piruk tepuk tangan penonton kembali memenuhi isi gedung.
Dengan tergesa-gesa gue berlari menghampiri Kak Stevan, karna dia yang sudah bersusah payah melatih gue dan tak pernah lelah mendukung gue.
"Kak Stevan.." teriak gue lalu langsung memeluk Kak Stevan.
Gue menangis, menangis karna cinta, eh? gak deng. Gue menangis karna untuk pertama kalinya gue mengikuti lomba basket, dan yang paling sama sekali masih gue gak bisa percaya, detik-detik terakhir perlombaan gue berhasil memasukan bola kedalam ring dengan jarak yang 'menurut gue' lumayan jauh.
Ctak..
"Aduhh... kampret siapa yang jitak gue?" Teriak gue yang masih di pelukan Kak Stevan. Bisa-bisa budeg anak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(FS) 1 Basketball Girl
Fanfiction[ Completed ][REMAKE] Alesha Gadis pencinta basket yang menjadi korban teror dari sang mantan kekasih orang yang ia cintai.