Luke Hemmings - Broken Home

2K 181 27
                                    

-They would yell, they would scream, they were fighting it out-

"Josh, why is your shirt smells like a woman's parfume?!"

"Can you just shut the fuck up?! i'm fucking tired!"

Aku terbangun dari tidurku karena suara teriakan yang berada di luar kamarku. Aku bisa menebak itu adalah suara ibu dan ayah. Ibu dan ayah bertengkar lagi, lagi, dan lagi.

Ini sudah 2 minggu ibu dan ayah bertengkar seperti ini. Entah karena apa, tapi aku rasa ini karena ayah yang selalu pulang malam.

Karena aku penasaran, aku pun memberanikan diri untuk melihatnya. Aku pun bangkit dari atas kasurku dan menuju pintu untuk membukanya sedikit dan mengintip dari situ. Kulihat Ayah berjalan meninggalkan ibu dan disitu ibu menangis sambil memegang kemeja ayah yang ibu bilang ada bau parfum wanita di sana. Astaga, apakah ayah bermain di belakang ibu?

Aku melihat ibu seperti itu membuatku menangis lagi. Aku tidak tega melihat ibu seperti ini, aku tidak kuat dengan semua ini. Ya Tuhan bisakah keluargaku ini kembali seperti dulu lagi?

Aku merindukan ayah yang dulu, ayah yang sayang padaku, selalu ada untukku, yang tidak pernah membentakku.

Aku juga merindukan ibu yang dulu, yang dulu ketika aku kecil selalu membacakanku dongeng sebelum tidur, selalu membuatkan kue kesukaanku, menjadi teman curhatku.

Tapi sekarang? itu semua tiba-tiba hilang, ayah dan ibu ku seperti hilang. Aku benar-benar merindukan mereka.

✖✖✖✖✖

- she would hope, she would pray, she was waiting it out holding onto a dream while she watches these walls fall down -

Ibu dan Ayah bertengkar lagi dan ini membuatku lari dari rumah sambil menangis. Aku terus berlari sampai aku berhenti dan mendapatkan taksi di sini.

"Grace Church, please." mintaku pada sang supir taksi untuk membawaku ke gereja yang tidak terlalu jauh dari sini. Aku benar-benar ingin berdo'a dan meminta pada Tuhan agar keluargaku kembali utuh lagi. Aku tidak ingin mereka berpisah.

Tiba-tiba saja taksi yang kutumpangi berhenti dan ini membuatku menengok ke jendela. Ternyata aku sudah sampai di gereja yang kutuju. Aku pun memberikan beberapa dollar pada supir taksi dan langsung aku turun dari taksi ini dan masuk ke dalam gereja yang begitu besar ini.

Aku langsung duduk di bangku yang sudah disediakan di sana lalu memulai berdo'a pada Tuhan.

"God, i can't take this anymore, i want my family back. I miss my old mum and dad. please, C'mon reunite them again..."

Ya kira-kira seperti itulah aku berdo'a dan bergumam pada Tuhan sambil menangis. Setelah aku berdo'a aku mengangkat kepalaku lalu menghapus air mataku dengan asal.

Semoga Tuhan mendengar permohonanku dan semoga saja esok ketika aku terbangun dari tidurku aku melihat ibu dan ayah baik kembali, seperti tidak terjadi apa-apa. Amin.


✖✖✖✖✖


-sharp words like knives, they were cutting her down shattered glass like the past, it's a memory now holding onto a dream while she watches these walls fall down-

"Mum, i wanna meet Hailey. Maybe i'm come home around 3 p.m." ujar lelaki tinggi itu pada ibunya. Ibunya pun mengiyakan anaknya saja karena dia sedang sibuk memasak.

"Uhh, ok bye, mum love you." lelaki itu pun bersiap untuk keluar dari rumah dan menaiki mobilnya untuk menuju rumah kekasihnya, Hailey namanya.

Akhir-akhir ini kekasihnya sedang mengalami masalah. Dia selalu diam di sekolah dan juga ia lihat tubuhnya mengurus. Ia sudah paksa kekasihnya untuk makan tetapi tetap saja ia selalu menolaknya. Ini membuatnya sangat khawatir.

Broken Home 》l.h [Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang