Part 1

4.2K 134 0
                                    

Tak kusangaka kau tinggalkan aku..
Akhiri semua yang telah berlalu..
Tanpa ada satu kesempatan..
Kuharus rela kehilanganmu...

Begitu perih yang kurasakan..
Lalui hari tanpa hadirmu..
Mencoba tuk melupakan kaulah yang terdalam menghiasi hidupku....

Biarlah kini... Serpihan hati menemani air mataku.. Hingga habis dayaku untuk selalu.... Mencintaimu...

--sammy simorangkir---
--Rela Kehilangan----

**

Angin terus menerpa tubuh ini setiap detiknya. Bumi terus berputar dan hanya menyisakan sejarah sejarah baru kehidupan yang dilakukan hamba hamba Tuhan di bumi ini. Fikiranku tengah dibawa melayang oleh angin sore ini. Matahari pun tak terasa sudah terbenam di ufuk barat sana.Aku masih duduk sendiri di atas rumput hijau di halaman rumah yang sudah 2 bulan ini aku tempati.Dan tak terasa sudah 1 bulan "TOMI RIZKY ALFANO" Pergi di dunia ini untuk selama lamanya. Entah kenapa sampai detik ini aku masih belum rela kehilangan tomi. Rasa bersalah selalu menghantui hari hariku. Apalagi setelah ibu tomi memberiku buku harianya.

Dan lewat buku pribadinya itu. Aku tahu,betapa tomi sangat mencintaiku. Betapa sakitnya tomi memendam rasa itu padaku. Dan entah kenapa disaat aku ingin menyanginya tomi justru pergi untuk selama lamanya. Aku tak tahu rasa apa yang tertanam di hatiku itu.Entah rasa sayang kakak pada adiknya. Atau rasa kasihan karena aku mengetahui kondisi tomi sebenarnya. Entahlah, semuanya sudah terlambat untuk di sesali...

"Fadil...... Ngapaiin sore sore duduk disana. Awas kesambet kamu.."

Tiba tiba suara bunda membuyarkan semua lamunanku. Aku langsung bangkit dari duduku dan menghampiri bunda. Semenjak ibu pergi bekerja ke Quwait. Bagiku bunda adalah pengganti ibuku.. Ia yang selalu menasihatiku.Bahkan aku rasa ia sudah menggap aku seperti anaknya sendiri. Bukan cuma itu.Selain ada bunda pengganti sosok ibu.Disini ada Mass Rezza. bagiku dialah kakak ku. Yang menjagaku.Dan yang melindungi aku.

"Kamu lagi ngapaiin dil sore sore duduk disana.. Akhir akhir ini bunda sering liat kamu menyendiri..." bunda kembali menegurku..

"Ohh anu bund.. Tadi aku abis kasih makan lola loli.. tapi mereka gak mau makan wortel wortelnya.. Akhirnya fadil tungguin deh sampe mereka mau makan... Hehe"

"Ahh ngaco kamu ini dil... Udah cepet mandi sana..??? Belum mandi kan.. Bau apek tau" kata bunda meledeku..

Aku langsung masuk kedalam kamar... Kulihat mass rezza sedang duduk di depan komputernya.. Mungkin sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

"Dari mana dil.???" kata mass reza.. Tapi pandanganya tetap fokus pada layar komputernya itu..

"Dari belakang mass...??"

"Abis ngelamun lagi.???" kali ini mas reza membalikan tubuhnya dan melihat ke arahku. Aku hanya terdiam.. Karena rasanya percuma betul aku berbohong di depan mass reza.. Walaupun belum lama aku mengenal orang ini.Tapi mas reza sudah hampir hafal semua karakterku..

"Fadil... sampai kapan kamu akan seperti ini..???"

"Maksud mass reza.??" kali ini aku menjawab pertanyaan mas reza..

"Yah.. Sampai kapan kamu terus terusan menyendiri.. Sudah 1 bulan dil.. Sudah 1 bulan kamu mendadak berubah menjadi pendiam. Mas tau, kamu merasa kehilangan atas kepergian temanmu itu. Tapi hidup kamu tidak berakhir dil.. Hidup kamu masih berlanjut.."

Kata kata mas reza menggentarkan hatiku ini.. Kata katanya memang selalu berhasil membuat hatiku berdegup kencang..

"Fadil mandi dulu ya mas.." kataku mengalihkan pembicaraan. Aku tak tau apa yang harus aku katakan untuk menjawab kata kata mass Reza barusan. Karena pada kenyataanya memang benar. Sampai detik ini aku belum bisa menerima semua kenyataan. Aku belum bisa menerima jika Tomi sudah tak ada di dunia ini.. Tapi benar kata mass Reza hidupku belum berakhir. Masih ada hari esok. Biarlah hari kemarin menjadi kenangan yang menjadi warna dalam kehidupan.

LOVE AND HEART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang