Part 7

2.4K 124 17
                                    

OM DENI.? Aku tak menyangka dia setega ini.Jadi yang menyuruh kedua pria ini adalah om deni? Ada apa..?? Apa salahku padanya hingga ia tega melakukan ini padaku...

"Masih ingat om dil..??"

Om deni mengeluarkan suaranya kembali dengan sangat santai Seolah olah semuanya baik baik saja. Dan tidak sedang terjadi apa apa.

"Lepasin fadil om.??? Om suruh kedua pria itu lepasin fadil....???" kataku memohon pada om deni dengan nada teriak..

"Sssstttt... Tenang.Gak usah teriak dil. Om akan lepasin kamu kok, tenang aja oke..." kata om deni menenangkan aku. Tapi aku tak percaya dengan kata kataya barusan..

"Fadil salah apa om.?? Kenapa om tega.??"

"Plaakkkkkk...." tamparan om deni melayang dipipiku. Sakit rasanya... Bahkan sangat sakit dari pada cambuk yang dilayangkan oleh pria berkumis tebal itu. Kenapa om deni tega melakukan ini.... :'(

"Huhhh.. Fadil.. fadil.. Kamu memang terlalu polos yah... Kamu tahu..?? Nyawa kamu sekali pun takan bisa membayar hutang hutang ayahmu.?? Dan kamu tahu. Anggap saja ini untuk mengurangi kemarahan om atas apa yang kamu lakukan...??? Ayahmu meninggalkan om.. Itu karena kamu kan.?? Ia.??"

Apa.. Jadi karena itu.?? Karena ayah sudah tak mau tinggal dengan om deni.. Dan lari dari kehiduapan om deni.. Karena itu ia melakukan ini padaku...??

"Jadi karena ayah ninggalin om deni.?? cuma karena itu om lakuiin fadil kayak gini..?? Ia fadil yang nyuruh ayah ninggalin om.. Kenapa.?? om mau bunuh fadil.?? Bunuh sekarang juga. Fadil gak nyangka ternyata om deni seperti ini...."

Wajah om deni terlihat sangat marah mendengar kata kataku barusan.Tapi baru saja om deni akan melayangkan tamparan untuk yang kedua kalinya padaku.....

"Buggg......" om deni jatuh kelantai.Saat tiba tiba dengan cepatnya seorang pria memukul punggung om deni dengan sebatang kayu. Aku yakin betul itu bukan pria berkapala botak atau si pria berkumis tebal. Tapi pria lain. Pria yang tak asing dalam hidupku. Dan dengan cepatnya pria itu. Langsung menghajar pria berkapala botak dengan tanganya yang berotot itu. Tapi harapanku hampir hilang ketika si pria berkumis tebal akan memukul punggung pria yang tadi menjatuhkan om deni. Tapi pria itu langsung berbalik kebelakang dan memukul si kumis tebal itu dengan kayu yang masih berada di tanganya. Ia langsung menonjok habis habisan si kepala botak dan sikumis tebal itu sampai mereka tak berdaya. Sedangkan om deni masih belum sadarkan diri akibat pukulan kayu oleh pria yang akan menolongku ini. Lalu pria itu langsung melepaskan ikatanku.Aku terkejut. DWI TEGUH RIYANSAH. Bagaimana mungkin ka teguh tau aku disini.Tapi itu tak terlalu penting. Yang penting sekarang aku dan ka teguhu harus cepat cepat keluar dari tempat ini.

Ka teguh tak mau membuang waktu lebih banyak lagi setelah ia berhasil melumpuhkan om deni dan antek anteknya itu ia langsung melepaskan tali yang mengikat tubuhku ini sebelum mereka bangkit kembali dan menyerang aku dan ka teguh. Tak perlu waktu lama untuk ka teguh membuka ikatan tali ini. Sekarang tali itu sudah tak mengikat tubuhku lagi. Ka teguh langsung mengajaku pergi meninggalkan tempat iblis ini. Tapi entah kenapa tubuhku terasa ngilu dan sangat sait sekali bahkan untuk berdiri saja aku tak mampu. Tubuhku benar benar kesakitan karena bekas cambukan antek antek om deni tadi. Tapi aku tak boleh lemah. Aku harus kuat. Aku harus secepatnya pergi meninggalkan tempat iblis ini.

"Ayo fadil. Gue yakin lu bisa.?" Ka teguh terus menyemangatiku. Tapi aku taku mampu berdiri tegak kakiku benar benar kesakitan.

"Kakak pergi duluan aja" Kataku dengan suara merintih dan hampir kehilangan harapan

"Lu gila.? Gue kesini buat nolongin lu. Buat apa gue susah payah ngelawan bajingan itu kalo gue keluar dari sini sendirian"

"Tapi kaki fadil sakit kak. Fadil gak kuat berdiri lagi" Aku berteriak dan berhasil membuat air mataku menetes. Sementara ka teguh memanahku dengan tatapan yang sulit aku artikan.

LOVE AND HEART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang