Part 4

2.1K 121 0
                                    



Bagaimana mungkin aku pura pura tak mengenali pria yang kini sudah duduk di belakangku. Bagaimana mungkin aku menggap dia adalah orang lain. Sementara dia adalah ayah kandungku sendiri. Tuhan bantu aku dari keadaan saat ini. Benar dugaanku ayah mulai melihat ke arahku. Aku berusaha agar tak membalikan wajahku, aku tak mau menatapnya...

"Wan.. Kamu masih ingat anak ini.?? kalo gak salah kamu pernah ketemu dirumah sakit..namanya Fadil.. Dia anak temanya Rina..."

Aku semakin panik ketika om deni memperkenalkan aku pada ayah....
Tuhan.. Apa yang harus aku lakukan.

"Dil ini om erwan.." kata om deni padaku.. Ya dia memanggil ayah dengan sebutan erwan...

Rasanya aku tak bisa lari dari keadaan ini.. Dan aku tak boleh panik, bisa bisa om deni curiga padaku.. Aku pun langsung membalikan padanku.. Dan bersalaman pada ayah...

Deg........ Jantungku berdegup kencang. Rasanya sia sia saja untuk tidak menatap matanya karena sekarang ayah menatapku.. Kulihat sepertinya ada sebutir air mata yang ia tahan agar tak menetes...

"Fadil.. Om" kataku dan segera melepaskan tanganku dari tangan ayah... Betapa sakitnya aku ketika memanggil ayah dengan sebutan om.....

* * *

Aku baru saja turun dari mobil om deni.Sementara ayah masih berada di dalamnya.Entahlah ayah akan pergi kemana dengan om deni, kuharap dia baik baik saja.Dan aku selalu berdoa agar masalah ayah bisa cepat teratasi. Jujur aku sendiri tak tega melihat ayahku dalam situasi seperti ini.....

Aku sedang menempelkan beberapa artikel terbaru yang semalam aku print dari komputer milik mas reza.. Kulihat di bagian paling atas. Puisi tomi masih tertempel dengan setianya disana. Benar kata ka farhan. Aku rasa puisi itu harus tetap tertempel di mading ini.. Agar siapapun yang membacanya tahu.. Bahwa sekolah ini pernah memiliki sosok seperti tomi.

Tapi entah kenapa tanganku tiba tiba sulit di gerakan ketika aku melihat.. Dua orang yang sedang berjalan.. Sepertinya mereka akan melewat ke arahku..

------------
Aku tak mengerti apa yang kurasa..
Rindu yang tak pernah begitu hebatnya...
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu..
Meski kau takan pernah tau..

Aku persembahkan hidupku untukmu
Telah kurelakan hatiku padamu.
Namun kau masih bisu diam seribu bahasa..
Dan hati kecilku bicara..

Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan..
Kau buat remuk sluruh hatiku...

Semoga aku akah mengilhami sisi hatimu yg beku.. Semoga akan datang keajaiban hingga akhirnya kau pun mau...

----Dewa19:Pupus------

Tuhan ada apa dengan hari ini.....
baru saja hatiku hancur ketika harus menggap ayahku sendiri seperti orang lain..
Dan sekarang.. lagi lagi aku harus melihat pemandangan yang membuat hatiku sakit..

Ka airin dan ka farhan kini sedang berjalan ke arahku... Aku baru sadar jika artikel artikel yang akan kutempel berserakan di lantai.Ini tak boleh terjadi.. Aku tidak boleh terlihat seperti ini...
Aku langsung mengambil kertas kertasku yang berserakan di lantai itu...

"Pagi dil.. Ada Artikel baru apa hari ini.???" tiba tiba ka farhan menegurku...

Pandangan mataku terus fokus melihat tangan ka airin yang mengenggam erat tangan ka farhan.. rasanya kali ini aku benar benar yakin.. jika mereka berdua menjalin sebuah hubungan.....

"Ohh... Ini ka.. Fadil semalem baru saja dapet puisi puisi terbaru dari salah satu situs.. Dan menurut fadil kata katanya keren banget.." terangku pada ka farhan.. Aku tak boleh terlihat panik...

LOVE AND HEART 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang