Would You

5.2K 78 0
                                    

Perasaan seseorang memang sulit ditebak. Jika ada yang bisa menebak dengan sangat benar perasaan orang lain berarti dia adalah orang yang sedang sangat beruntung bisa menebak dengan benar, bukan berarti selamanya dia bisa 'menebak perasaan orang' dengan mudah. Perasaan orang itu tak menentu. Dapat berubah kapan saja ketika si pemilik rasa melihat atau merasakan sesuatu yang mendesak hatinya untuk bergerak.

"YAA!! SEULCHAN-AHHH!!??? KAU TAK MENDENGARKU!!??"teriak seorang yeoja dengan suaranya yang melengking menyakiti telinga siapapun yang mendengarnya sedangkan-

"memang eonni bicara apa??"-orang yang diteriakinya menatapnya malas dengan ekspresi yang datar

"aishh kau ini!! Sudahlah nanti kita bicara lagi aku ada kelas"gerutu orang yang lebih tua itu sambil berlari kecil menuju gedung kuliahnya

Bisa dibilang seorang yang bernama Seulchan atau lengkapnya Park Seulchan itu sedang bersantai dengan sang sahabat di area taman tempat kuliahnya yang lumayan luas. Yah begitulah Seulchan terkadang dia tak akan fokus pada satu hal, tubuhnya memang berada di situ tapi tidak dengan pikirannya yang melayang entah kemana. Semua orang yang dekat dengan si mungil berambut hitam bergelombang itupun tak lagi asing dengan kelakuan Seulchan yang sangat moody.

"heyy Park!!?? Mau sampai kapan di situ ayo ke kelas"teriak seorang namja yang berdiri tak jauh dari tempat Seulchan duduk

"sial kau Lee Youngsun!! Awas saja kau nanti!!"teriak Seulchan mengejar namja Lee yang meneriakkan marganya. Well perlu diketahui Seulchan tak pernah suka jika ada yang memanggilnya dengan marganya saja

.

.

Seulchan keluar dari kelas mata kuliah terakhirnya hari itu dengan wajah yang terlihat lelah dan tak mau meladeni siapapun yang jahil terhadapnya. Seulchan bahkan lupa untuk 'memberi pelajaran' pada teman semasa Junior High School, siapa lagi kalau bukan Lee Youngsun. Jika mereka sedang damai orang yang tak mengenal mereka dengan baik pasti akan mengira kalau mereka berpacaran. Ohh ayolah bagi Seulchan, Youngsun adalah sebuah bencana baginya.

"Seulchan-ah??!!"

"eum wae Eunsoo eonni?"tanya Seulchan malas pada gadis yang meneriakinya gara-gara melamun di taman tadi siang

"mianhae aku tak bisa pulang bersamamu, aku ada janji dengan Taekwoon Oppa hari ini"ucap gadis berambut gelombang sebahu itu hati-hati

"hmm terserah"cuek Seulchan langsung berbelok menuju ruang teater untuk menyerahkan naskah yang dititipkan Dosen kepadanya

Sebenarnya Seulchan sangat malas berhubungan dengan orang teater. Karena ada seseorang yang dihindarinya di sana. Bisa dibilang dia mantan kekasih Seulchan, yang Seulchan sendiri masih belum bisa melihatnya secara langsung.

"permisi bisa saya tahu siapa ketua klub teater ini??"sapa Seulchan sopan pada segerombol mahasiswa yang sedang beristirahat di bawah panggung mengabaikan tatapan satu orang yang seakan berharap dirinya mengingat kembali masa lalunya

"ya saya sendiri"seorang namja tinggi yang langsung berdiri menghampiri Seulchan

"ini ada titipan dari Dosen Cha, ini naskah yang sudah direvisi saya permisi"ucap Seulchan dan meninggalkan ruangan itu cepat

Di jalan pulang ke rumahnya Seulchan terus tertunduk mengingat tatapan orang yang dulu sangat berarti baginya. 'Dia sangat kurus dan pucat, apa dia hidup dengan baik selama ini?? Apa aku sudah keterlaluan dulu?? Apa aku terlalu egois sekarang?? Bagaimana kalau dia lupa makan dan jatuh sakit lagi' itulah kiranya isi pikiran Seulchan yang berkecamuk antara khawatir, sedetik kemudian Seulchan menggeleng dan merutuki dirinya sendiri apa haknya untuk mengetahui semua hal tentang orang yang bahkan dia abaikan selama ini.

NCT One Shoot SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang