Jealous (Ten Ver.)

1K 46 21
                                    

Cast : Ten Chittapon Leechaiyapornkul (NCT U), Park Seulchan (OC)

Other cast : Nakamoto Yuta (NCT)

Length : < 1.000 word

Genre : Romance, Comedy/?

Disclaimer : This story and plot is mine!! Don't be plagiarist! Don't copy this story without permission!!

♤♤♤

Berawal dari keisengan sebenarnya. Hingga membuat gadis lesung pipi itu memajukan bibirnya beberapa senti dengan wajah kesal yang kentara. Kalau saja kafetaria tempat dia berada sekarang sedang ramai mungkin akan banyak orang yang mentertawakannya. Dengan masih berkutat dengan gadgetnya dia mendecih pelan. Rasanya ingin sekali menenggelamkan diri di sungai han, menggelikan sekaligus menyebalkan. Rasa tak suka dan tak rela mendominasinya.

"Hey.. melamun?"tegur seorang pemuda dengan aksen jepangnya yang kental dan duduk begitu saja di bangku tepat depannya.

"Tidak, aku mau pulang.. sampaikan pada Ten Oppa aku pulang dulu ya Yuta-kun.."ujar gadis lesung pipi itu tersenyum kecut membuat pemuda jepang itu mengerut bingung.

"Dia seben-

"Seulchan mau kemana? Aku bahkan belum bicara padamu.."ucapan Yuta terpotong oleh pemuda bernama Ten.

"Tidak usah, besok saja.. aku capek.."jawab Seulchan tak acuh.

"Hey.. kenapa begitu? Lihat wajahmu cemberut begitu, ada apa?"Ten mencekal tangan Seulchan dan menatap lekat-lekat wajah gadis itu.

"see? I'm okay! Now, let me go home.."Seulchan memasang senyum palsunya dan berusaha melepas cekalan tangan Ten.

"No, you're not okay! Seulchan just tell me why?! What's wrong with you?!"ucap Ten melengking membuat Seulchan terdiam, Ten langsung mengusak kasar rambutnya. Emosinya tak terkendali karena masih lelah sehabis latihan rutinnya di gedung agensi yang mendebutkannya.

"Tidak, lain kali saja.."jawab Seulchan dingin dan berlalu begitu saja meninggalkan Ten yang merasa pening di kepalanya.

Seulchan sangat sensitif akhir-akhir ini. Dan salahnya kenapa juga dia harus mengeluarkan kata-kata bernada tinggi yang pasti membuat gadis lesung pipi itu bertambah sakit hati.

"Ten kenapa diam?! Kejar Seulchan!"tegur Yuta dengan dahi yang berkerut khawatir.

Ten mengumpat dan berlari menuruni tangga gedung agensinya dengan tergesa, tak memikirkan jika bisa saja dia terjatuh dan menciderai kakinya. Ten harap-harap cemas. Semoga saja gadis itu masih di sekitar luar gedung ini. Jika tidak pasti akan sulit menghubungi Seulchan untuk beberapa hari ke depan.

"Tunggu! Seulchan-ah.. dengarkan aku.. aku tak bermaksud begitu.."teriak Ten tak peduli dengan beberapa staff kantor yang memperhatikannya karena berteriak di sepanjang lorong dan mengejar seorang gadis yang seakan menulikan pendengarannya.

"Dengarkan aku!"seru Ten saat berhasil menangkap tangan Seulchan, Ten terkejut saat dirinya berhasil membalik badan gadisnya yang kini menunduk menyembunyikan wajahnya yang merah dan penuh air mata.

"Hei.. maafkan aku.. Seulchan-ah.."suara Ten seakan tercekat saat Seulchan mendongak menatapnya dengan senyum tipis yang sama sekali tidak cocok dengan wajahnya yang berurai air mata.

"Tidak apa-apa, aku yang terlalu kekanakan.. aku seharusnya mengerti keadaanmu Oppa, aku tidak apa- huweeeee.."dengan nada bicaranya yang tersendat-sendat Seulchan berusaha berbicara pada Ten dan berakhir menangis keras karena Ten memeluknya erat.

Ten tersenyum. Untung saja mereka berada di unjung tangga darurat yang jarang dilewati oleh orang. Kalau tidak mungkin saja Ten akan dituduh melakukan hal yang tidak-tidak pada Seulchan yang masih sesenggukan di pelukannya. Dan Seulchan tetaplah Seulchan yang cengeng jika di hadapkan dengan Ten.

Setelah tangisan Seulchan mereda, Ten perlahan melepas pelukannya pada Seulchan. Melihat wajah mungil gadisnya yang memerah lucu. Matanya masih berair, membuat Ten gemas untuk tidak mencubit pipi gembil sang gadis.

"Ada apa sebenarnya heum? Kita kan sudah berjanji untuk saling jujur satu sama lain, katakan padaku apa yang membuatmu seperti ini?"tanya Ten lembut, membuat Seulchan mendongak menatapnya ragu. Perbedaan usia 3 tahun ternyata membuat Ten bersikap layaknya laki-laki yang bertanggung jawab.

"I-itu.."gumam Seulchan.

"Ya?"

"A-aku menemukan akun twittermu yang lama Oppa.."cicit Seulchan, Ten diam meminta Seulchan melanjutkan perkataannya.

"Aku tidak tahu kenapa, tapi kenapa Oppa sering sekali melukai diri Oppa sendiri huh?! Aku ingin sekali memarahimu, tapi sudah sangat terlambat.."nada suara Seulchan mengeras, terdengar lucu karena suara serak sehabis menangisnya.

"Aku dulu memang melakukan banyak hal Seulchan-ah, hingga sering kali ceroboh dan melukai diriku sendiri, tapi aku menyukainya.."ujar Ten saat mengingat apa saja isi dari akun twitternya yang sekarang terbengkalai.

"Lalu? Apa yang membuatmu berubah pikiran dan meninggalkanku di kafetaria? Pasti bukan hal itu saja kan yang kau pikirkan?"tanya Ten.

"Kau terlalu baik Oppa, sampai-sampai teman wanitamu masih saja berharap.."cicit Seulchan malu-malu sambil menyerahkan poselnya yang membuka aplikasi twitter.

"Ah.."Ten yang awalnya mengerut bingung sekarang mendadak menahan tawanya saat melihat layar ponsel Seulchan.

"Kau cemburu.."ucap Ten dengan senyum lebarnya.

"Aihh.. Senangnya.. Seulchan-ku cemburu.."goda Ten membuat Seulchan cemberut dan semakin menundukkan wajahnya.

"Benar kan? Ayolah.. ini sudah 3 tahun lalu.."ujar Ten sambil menaik turunkan alisnya, membuat Seulchan tak tahan lagi untuk berteriak pada pemuda Thailand itu.

"Iya! Aku cemburu! Puas kau?! Kembalikan ponselku?!!!"pekik Seulchan dengan wajah merah padam sampai ke telinga, membuat Ten tertawa keras dan berlari menghindar dari Seulchan yang ingin mengambil ponselnya.

"Oppa!! Ya! Berikan ponselku!"seru Seulchan kesal, karena tubuhnya yang kurang tinggi itu tak bisa mencapai tangan Ten yang mengacungkan ponselnya tinggi-tinggi.

"Manis sekali.. jika sedang cemburu, tahu beginin kubuat kau cemburu dari dulu.."ucap Ten sambil tersenyum setelah mengecup pipi Seulchan singkat, membuat gadis itu mengerjap pelan.

"Ya!! Oppaaa!! Kau memanfaatkan kesempatan sekali!!"

See? Pertengkaran kecil yang manis kan? Ten tak selamanya menjadi Ten yang mengabaikan seorang gadis hanya karena musik dan tari. Siapa juga yang bisa menolak pesona seorang Ten yang murah senyum. Seulchan termasuk. Oh! Ingatkan Seulchan jika kekasihnya itu lebih tua darinya. Karena jika tidak mungkin saja, tangan-tangan mungilnya itu sekarang ada di rambut legam Ten dan menjambaknya. Seulchan terkadang sadis memang. Tapi, Ten suka. Dan sebaliknya, Ten terkadang menyebalkan. Tapi, Seulchan suka.

FIN.

April 25th, 2016

Posted Mei 3th, 2016

Hai! Aku balik lagi bawa Ten!! Eh?! Salah! Maksudnya bawa fanfiction cast Ten! Karena ada yang request + saya lagi semangat + saya emang baru nemu akun twitter si Prince Tomyum ini yang sukses bikin saya baper abis stalk akunnya! Huehehehe.. Dah ah sekian dari saya! Terimakasih sekalu sudah mau mampir dan baca tulisan saya!

NCT One Shoot SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang