Arta memakan makanannya dengan tenang seperti yang selama ini ia lakukan.
"Jarang-jarang lho,my honey Rita mau perhatian ama orang, apalagi ini anak baru! Pasti kamu punya sesuatu yang membuat Rita baik padamu?" pecah suara Kevin.
Arta sebenarnya malas menanggapi tapi kalau tak ditanggapi pasti manusia ini akan terus bertanya padanya.
"ketua osis? Dia baik kok"
"hanya kau yang bilang baik" dengus Aro. Mr.Black.
"my honey Rita memang baik kok, ya, ya" bela kevin. Arta hanya tak peduli.
"setan kecil medusa itu gak akan pernah jadi perempuan baik-baik" Arta hanya mendengarkan saja perdebatan dua sahabat itu, dia berpikir mungkin si Aro iyu punya dendam dengan si ketua osis itu.
Dan perdebatan itu berhenti saat mendengar teriakan perempuan yang berkumandang seantero kantin siang itu.
"ARTAAAAAA~" Arta berdoa semoga bukan perempuan yang dia pikirkan. Tapi kenyataannya itu memang dia.
Rita langsung memeluk Arta dengan gemas. Yang membuat Arta sedikit sebal karena Rita memeluknya dengan erat sampai menjadi tontonan anak sekantin. Walau dia tahu tatapan itu sudah dia rasakan bahkan saat pertama kali dia mulai masuk kekatin itu.
"kak .." peringat Arta.
"ih.. manisnya .." gemas Rita.
"aku nggak manis"
"uh~" Rita semakin mengeratkan pelukannya
"Ehemm" deham Kevin sedikit kesal dan cemburu melihat gadis pujaanya tak menghiraukan keberadaannya.
"jangan cemburu begitu dong baby .." mendengar suara manja Rita membuat Aro mencibir jijik. Arta sebenarnya juga merasa sedikit jijik dengan nada manja Rita tapi dia menahanya.
"Eh! Ya ampun kenapa kamu pakai sarum tangan? Kamu sakit dek?" protes Rita sambil memeriksa Arta membuatnya memutar bola mata malas dengan tinkah Rita yang lebay.
"Dek??" pekik dua orang itu.
Arta sudah tak ambil pusing, dia hanya berpikir cepat menyelesaikan makannya dan kembali kekelas. Dia mulai tak nyaman dengan tatapan orang-orang sekitar yang memperhatikannya dari tadi, walau seharusnya dia sudah biasa karena itu seperti kegiatan sehari-harinya di-smp tetap saja itu sedikit berbeda. Tapi apa?
"sejak kapan kau punya adik?"
"sejak aku bilang punya, dia ini adik angkatku"
"aku tidak tahu ayah punya anak angkat? Apa ayah selingkuh dan tak sengaja punya anak ini?" tanya Aro dengan wajah datarnya yang sukses membuat Arta tersedak dengan makanannya. Bagaimana bisa dia bicara hal seperti itu dengan wajah sedatar itu?
"Ayah!?" tanya Arta binggung.
"iya ayah, merekakan saudara" jawab Kevin
"saudara?" aku belum sehari menjadi murid disekolah baru ini tapi aku sudah mendapat banyak kejutan. Aku tak akan kaget kalau sewaktu-waktu jantungku mendadak berhenti berdetak kenyataan ini masih sulit kupercaya.
Apalagi yang akan mengejutkanku setelah ini?
"satu setan kecil saja sudah menyulitkanku, sekarang ditambah satu lagi" keluh Aro dan Arta hanya menatapnya ngeri jangan bilang dia percaya dengan yang dikatakan Rita barusan.
"jangan menghina, dia ini adikmu dan dia tunanganku"
"tunangan?" pekikku pelan.
"iya, kami dijodohkan sejah kecil"
KAMU SEDANG MEMBACA
Radiation
RandomKetika 'pandangan' dan 'sentuhan' menghalangimu untuk bahagia ...