Fire and Ice Dragon (On-Going)

1. Kabar itu

Sekitar 600 tahun yang lalu terjadi perang besar yang menjatuhkan puluhan ribu korban jiwa. Perang yang meretakkan dua kerajaan naga, Darkness dan Lightshine. Perdamaian awal antara keduanya pun hilang begitu saja. Mereka benar-benar terbelah setelah perang amarah yang menghancurkan bukit Delamo di perbatasan Human Dragon. Bahkan setelah perang pun hubungan mereka tampak memburuk, tak ada tanda-tanda untuk rukun dari kedua kerajaan naga itu.

Darkness, seperti namanya kerajaan naga api ini terkenal amat bengis dan kejam. Sebagian bahkan menyebut mereka monster buas yang pemarah, karenanya bangsa lain sangat menghindari mereka. Sampai-sampai beberapa keturunan human dragon juga memilih tak ingin berurusan dengan mereka. Namun, walau mereka terkenal sebagai human dragon yang tak ramah, wilayah kekuasaan mereka adalah salah satu tempat teraman dan damai diantara negeri lain di sana. Darkness menguasai wilayah Selatan, yang merupakan sebuah tempat dengan cuaca kering yang selalu hangat. Tempat itu bak perbukitan hijau yang di hujani oleh sejuknya cahaya matahari.

Sedangkan Lightshine merupakan kerajaan naga es yang berkuasa diwilayah Utara. Wilayah yang hanya dipenuhi oleh gundukan es beku disetiap tempatnya. Selalu dingin dan tak pernah mencair. Begitulah tempat itu. Bahkan hewan seperti burung pun jarang melewati langit wilayah Lightshine, lantaran cuaca dingin yang bisa membekukan dalam sesaat. Oleh karena itu sekalipun human dragon disana dikenal sangat ramah orang-orang tetap berpikir berkali-kali untuk datang kewilayah itu. Karenanya kau hanya akan melihat naga es dan bangsa Lightshine saja jika berkunjung kesana.

Baiklah... Benar. Pada dasarnya kedua kerajaan ini memiliki kemiripan. Mereka sama-sama tidak bisa didatangi oleh sembarang orang kecuali human dragon yang berasal dari sana. Kalau kau akan memilih kemana? Aku sih lebih baik kebawah tanah saja.

Wilayah bagian Selatan dan Utara memang dikenal sebagai tempatnya para human dragon dengan dua kerajaan yang saling menghunuskan pedang. Diketahui jika human dragon hanya memiliki dua jenis bangsa dengan kekuatan mereka masing-masing, yaitu kekuatan para naga api dan naga es.

Namun, ada satu keturunan yang berbeda dari human dragon lainnya. Mereka Alisia. Satu-satunya keturunan human dragon yang tidak memiliki sayap. Akan tetapi mereka dianugerahi kekuatan istimewa yang tidak dimiliki oleh human dragon lainnya. Alisia dikenal dengan kemampuan men transparan diri mereka seperti tak terlihat. Dan diketahui juga jika mereka adalah ahlinya penjinak hewan dan naga. Hingga kekuatan penyembuh milik mereka yang membuat bangsa lain menganggap mereka sebagai makhluk Zero atau makhluk abadi.

Tak hanya itu. Didunia ini juga dipenuhi oleh makhluk lain selain human dragon. Mereka disebut bangsa campuran, bangsa yang tersebar di wilayah Timur dan Barat.
Para siluman, manusia, kurcaci, aegina dan acantha. Tiga dari lima jenis bangsa itu hidup berdampingan dan banyak menetap di wilayah Timur. Sedangkan aegina dan acantha hidup bersembunyi di gelapnya hutan seperti hewan buas yang hanya keluar ketika lapar.

Di beberapa buku dikatakan jika dua bangsa itu seperti iblis yang menganut kepercayaan mereka sendiri. Namun walaupun mereka memegang visi yang sama, mereka tetap dua bangsa yang memiliki bentuk dan misi yang berbeda.

Aegina adalah sebuah nama tanpa arti. Karenanya bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang tidak memiliki kepastian pada rupa mereka. Lantaran keahlian mereka yang gemar menyerupai apapun, baik itu hewan, tumbuhan, benda mati bahkan bangsa-bangsa lain bisa mereka serupai. Olehnya mereka disebut sebagai para penyihir bunglon.

Sementara Acantha, mereka adalah bangsa dengan nama yang bermakna 'duri'. Makna yang sesuai dengan pekerjaan mereka yang dikenal sebagai para pembunuh bayaran dari hutan iblis. Tak hanya pekerjaan mereka saja yang membuat bangsa lain bergidik ngeri, rupa mereka pun tak kalah menakutkan. Acantha memiliki kulit putih seperti mayat dengan mata tanpa iris. Dan karena hidup berpisah dengan bangsa lain keberadaan mereka tidak pernah diketahui. Seharusnya mereka itu disebut hantu.